De Bruyne: Rodri Sempurna untuk Man City

MANCHESTER – Penggawa Manchester City, Kevin De Bruyne, melontarkan pujian setinggi langit untuk rekan barunya di tim, yakni Rodrigo Hernandez. Baginya, Rodri adalah pemain yang sempurna dengan Man City karena memiliki gaya bermain yang cocok dengan klub.

Pujian ini diutarakan De Bruyne usai melihat penampilan Rodri kala memperkuat Man City dalam ajang Community Shield 2019. Pada laga yang digelar di Stadion Wembley, Minggu 4 Agustus 2019 malam WIB itu, Rodri turut memberi kontribusi besar yang akhirnya membawa klub keluar sebagai juara.

Melihat penampilan apik dapat disuguhkan Rodri, De Bruyne pun menilai Man City telah melakukan langkah yang tepat pada bursa transfer musim panas 2019 ini. Meski harus merogoh kocek agak dalam untuk mendatangkan Rodri, ia merasa semuanya dapat terbayar mengingat performa yang apik bakal disuguhkan gelandang berusia 23 tahun itu.

Rodrigo Hernandez dipuji Kevin De Bruyne

Untuk bisa menebus klausul pelepasan Rodri, Man City harus menyodorkan dana sebesar 70 juta euro atau sekira Rp1,16 triliun kepada Atletico Madrid. Di klub asuhan Josep Guardiola itu, Rodri menandatangani kontrak selama lima tahun sehingga dipastikan bakal berseragam Man City hingga musim 2024.

“Dia sangat cocok untuk kami. Saya pikir cara kami melakukan transfer dalam beberapa tahun terakhir bertambah. Anda melihat banyak talenta muda yang datang dan bermain dengan gaya kami. Saya pikir itulah yang mereka cari dan Rodri sangat cocok untuk kami,” ujar De Bruyne, sebagaimana dikutip dari Goal, Selasa (6/8/2019).

Rodrigo Hernandez dipuji Kevin De Bruyne

“Saya pikir dia adalah (gelandang bertahan) yang sempurna untuk cara main yang kami inginkan. Gelandang bertahan kami adalah posisi yang sangat sulit. Anda membutuhkan pemain tertentu untuk itu dan tidak ada banyak orang yang dapat melakukan kedua sisi itu. Jelas, kami sangat bagus dalam menguasai bola. Anda tidak bisa hanya bersikap defensif, tetapi juga harus bersikap ofensif,” tukasnya.

Leao Nantikan Berduet dengan Piatek di Milan

MILAN – Di bawah arahan Pelatih Marco Giampaolo, AC Milan akan bermain menggunakan dua penyerang, di mana Krzysztof Piatek dijadikan striker utama. Itulah mengapa klub berjuluk Rossoneri tersebut sibuk memburu pemain yang bisa diposisikan sebagai second striker di bursa transfer kali ini guna menjadi tandem Piatek.

Pada akhirnya, pilihan Milan jatuh kepada penyerang muda asal Portugal, Rafael Leao., untuk mengisi posisi second striker tersebut. Rossoneri menebus Leao dari LOSC Lille dengan mahar 30 juta euro atau sekira Rp472,4 miliar ditambah Tiago Djalo yang dihargai 5 juta euro (Rp78,7 miliar).

Rafael Leao resmi jadi pemain AC Milan

Menanggapi soal perannya di Milan, Leao mengaku senang bisa diberi kepercayaan untuk menjadi tandem Piatek. Menurutnya, Piatek adalah sosok yang luar biasa. Ia pun tak mempermasalahkan perannya yang akan menjadi penopang Piatek. Karena ia tipikal pemain yang senang memberikan umpan.

Menurutnya, bukanlah sesuatu yang penting perihal siapa yang mencetak gol. Baginya, yang terpenting adalah membantu tim meraih hasil terbaik. Bermain dengan dua penyerang dinilainya akan memberi lebih banyak kesempatan untuk mencetak gol.

“Ketika Anda bermain dengan dua (penyerang) bukannya satu, Anda memiliki lebih banyak peluang. Yang satu sebagai finisher, sedangkan yang lain lebih bebas. Saya datang ke sini untuk membantu tim terlepas dari peran yang diberikan pelatih kepada saya,” ujar Leao, melansir dari laman resmi AC Milan, Senin (5/8/2019).

Rafael Leao resmi jadi pemain AC Milan

“Saya di sini untuk membantu membuat Milan mencapai tujuannya. Jelas bahwa Piatek adalah striker hebat yang sudah menunjukkan semua nilainya pada saat di Genoa. Kemudian setelah kedatangannya di Milan ia melakukan hal yang sama, mencetak banyak gol. Saya berharap dapat membantunya dengan banyak assist. Semakin banyak gol yang akan dia cetak, maka akan semakin baik bagi tim,” lanjut Leao.

Lukaku Dinilai Lebih Cocok untuk Juventus daripada Dybala

TURIN – Eks pemain Juventus, Nicola Amoruso, menilai penyerang Manchester United, Romelu Lukaku, lebih cocok untuk tim yang bermarkas di Allianz Stadium itu daripada Paulo Dybala. Kelebihan utama Lukaku dibandingkan Dybala di mata Amoruso adalah kekuatan fisik.

Lukaku yang bertubuh tinggi besar menawarkan kekuatan untuk lini depan Bianconeri –julukan Juventus. Sementara itu, Dybala lebih mengandalkan teknik untuk mengolah si kulit bundar untuk menutupi kekurangannya dalam fisik.

Romelu Lukaku (Foto: Premierleague)

Kendati demikian, bukan berarti Lukaku kalah dalam hal mengolah si kulit bundar dari Dybala. Amoruso menilai Lukaku juga memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mengolah bola dengan kedua kakinya.

Selain itu, Amoruso juga melihat keberadaan Lukaku akan lebih membantu Juventus dalam mewujudkan ambisi menjuarai Liga Champions musim depan. Kekuatan fisik Lukaku juga akan membantu Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, untuk lebih bersinar di lini depan Juventus.

Menilik pada keuntungan yang akan dirasakan Juventus kelak maka Amoruso pun mendukung rencana pertukaran antara Dybala dengan Lukaku. Jika mendatangkan Lukaku dari Man United maka peluang Juventus untuik berprestasi musim depan lebih besar.

Paulo Dybala (Foto: Twitter/@juventusfc)

“Dia (Lukaku) adalah pemain yang memiliki kekuatan besar, terutama untuk Eropa. Sangat penting bagi Lukaku untuk berintegrasi dengan Ronaldo sehingga sang Portugis dapat memanfaatkan gerakan dan fisiknya,” ujar Amoruso, seperti yang dikutip dari Football Italia, Minggu (4/8/2019).

“Dia (Ronaldo) adalah tipe pemain yang bisa membuat perbedaan dengan segera. Jika dia tidak memiliki masalah untuk menetap, dia bisa menentukan dalam jangka pendek. Yang terpenting, dia akan menambahkan apa yang hilang di pertandingan Liga Champions,” tambah eks pemain Juventus itu.

“Dybala memiliki lebih banyak teknik, tetapi Lukaku jelas tidak kekurangan di departemen itu. Memang ia (Lukaku) menggabungkan teknik yang baik dengan fisik yang mengesankan. Dybala, sebaliknya, telah berjuang lebih, terutama di Liga Champions, untuk memaksakan tekniknya sendiri karena dia kurang dalam hal fisik. Saya pikir itu pilihan yang sangat beralasan oleh manajemen,” tutupnya.

Loyalitas Tanpa Batas Del Piero untuk Juventus

ALESSANDRO Del Piero 23 tahun (1991-2014) berkarier sebagai pesepakbola profesional. Sebanyak 19 tahun (1993-2012) di antaranya dihabiskan Del Piero bersama raksasa Italia, Juventus.

Selama 19 tahun itu, Del Piero turun di 706 pertandingan dengan koleksi 290 gol dan 73 assist. Berkat koleksi gol dan assist dari Del Piero juga, Juventus meraih 16 gelar dalam periode 1993-2012. Trofi Liga Italia jadi yang paling banyak disabet, yakni enam gelar.

Meski terlihat mulus, ada satu momen di mana loyalitas Del Piero bersama Juventus benar-benar diuji. Di akhir musim 2005-2006, Juventus dinyatakan bersalah atas kasus calciopoli (pengaturan skor) yang dilakukan CEO mereka saat itu, Luciano Moggi.

Luciano Moggi

(Moggi, penyebab Juventus terdegradasi ke Serie B)

Akibat kelakuan Moggi, Juventus pun dipaksa terdegradasi ke Serie B. Dihukumnya Juventus ke Serie B membuat beberapa pemain bintang Bianconeri –julukan Juventus– memutuskan angkat kaki dari Stadion Delle Alpi –kandang Juventus sebelum menjadi Stadion Allianz.

Beberapa pemain bintang yang memutuskan pindah adalah Patrick Viera, Zlatan Ibrahimovic, Emerson, Fabio Cannavaro, Gianluca Zambrotta dan Lilian Thuram. Akan tetapi, langkah keenam pemain di atas tidak diikuti Del Piero.

Alessandro Del Piero

Saat itu, pelatih Juventus dalam kurun 2004-2006, Fabio Capello, menawari Del Piero untuk pindah ke Real Madrid. Bahkan, satu posisi di lini tengah (playmaker) bakal dipercayakan Capello kepada Del Piero. Namun, suami dari Sonia Amoruso itu menolak tawaran Capello.

Tidak hanya Madrid, tawaran yang ditolak Del Piero. Pria berparas tampan itu juga menolak proposal yang diajukan AC Milan, Arsenal dan Inter Milan. Tidak hanya menolak tawaran dari klub lain, Del Piero justru meyakinkan bintang-bintang Juventus lainnya seperti Gianlugi Buffon, Pavel Nedved, Mauro Camoranesi, dan David Trezeguet untuk berjuang di Serie B.

Bujukan yang tidak sia-sia, mengingat nama-nama di atas memutuskan untuk bertahan bersama Juventus, meski harus mentas di Serie B. Perjuangan mereka pun membuahkan hasil. Juventus hanya satu musim berada di Serie B dan mereka bahkan keluar sebagai kampiun.

Setelah melalui 38 pertandingan, Juventus mengoleksi 85 angka, unggul enam poin dari Napoli di posisi dua. Sebenarnya Juventus mengemas 94 angka, namun poin mereka dikurangi sembilan imbas kasus dari Calciopoli.

Infografis Del Piero

Usai satu musim di Serie B, Juventus kembali eksis di Serie A. Setelah menunggu selama empat musim usai meraih status promosi, Juventus akhirnya kembali menjadi yang terbaik di Liga Italia, tepatnya pada 2011-2012.

Alessandro Del Piero

(Del Piero 19 tahun membela Juventus)

Sayangnya, 2011-2012 juga merupakan musim terakhir Del Piero bersama Juventus. Saat itu, manajemen Juventus memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Del Piero. Ia memilih melanjutkan karier di Australia bersama Sydney FC, sebelum akhirnya pensiun bersama klub asal India yakni Delhi Dynamos FC.

Setidaknya, fakta di atas menunjukkan loyalitas besar yang diberikan Del Piero untuk Juventus. Karena itu, jangan heran jika suatu hari nanti Anda melihat Del Piero kembali bergabung bersama Juventus, mengisi salah satu jabatan penting di jajaran manajemen.

Dybala dan Mandzukic Segera Gabung Manchester United

MANCHESTER – Menjelang ditutupnya bursa transfer di Liga Inggris pada Kamis 8 Agustus 2019, manajemen Manchester United bergerak aktif. Selain dikait-kaitkan dengan Harry Maguire (Leicester City) dan Bruno Fernandes (Sporting Lisbon), Man United juga intens mendekati dua pemain Juventus, Paulo Dybala dan Mario Mandzukic.

Untuk mendapatkan Dybala, manajemen Man United tidak perlu mengeluarkan uang transfer. Sebab, nantinya Dybala akan ditukar dengan penyerang Man United, Romelu Lukaku.

Paulo Dybala dijual

Dybala dilaporkan dipaksa manajemen Juventus untuk menerima rencana pertukaran pemain di atas. Meski begitu, kubu Dybala dilaporkan bersedia pindah ke Man United, asalkan diberikan gaji yang memadai.

Seperti diberitakan Football Italia, Jumat (2/8/2019), Dybala meminta gaji sebesar 12 juta euro atau sekira Rp189 miliar per tahun! Kemudian, bagaimana dengan Mandzukic? Pria berpaspor Kroasia itu diplot Man United untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Lukaku.

Berbeda dengan Dybala, Man United wajib mengeluarkan uang transfer untuk mendatangkan Mandzukic. Untuk mendaratkan pesepakbola 33 tahun itu, manajemen Man United setidaknya harus mengeluarkan 20 juta euro atau setara Rp315,1 miliar.

Mario Mandzukic

Kehadiran Mandzukic di tubuh Man United sangat diperlukan. Sebab, seiring kepergian Lukaku, Man United tidak lagi memiliki penyerang bertipe bomber layaknya Mandzukic. Hal itu karena dua penyerang Man United lain, Anthony Martial dan Marcus Rashford lebih banyak beroperasi sebagai winger.

Jadwal Pengumuman Pemain Terbaik FIFA 2019

SIAPA saja nominasi peraih trofi pemain terbaik FIFA 2019 sudah diumumkan pada Rabu 31 Juli 2019 malam WIB. Nama-nama beken seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi masih tercantum dalam daftar nominasi.

Selain Ronaldo dan Messi, ada juga nama Virgil van Dijk, Mohamed Salah dan Sadio Mane (Liverpool), Frenkie De Jong (Ajax Amsterdam/Barcelona), Matthijs de Ligt (Ajax Amsterdam/Juventus), Eden Hazard (Chelsea/Real Madrid), Harry Kane (Tottenham Hotspur) dan Kylian Mbappe (Paris Saint-Germain). Nama-nama tersebut dipilih setelah beberapa orang panelis melihat kiprah mereka dalam kurun 16 Juli 2018 hingga 19 Juli 2019.

Kemudian, baru pada Senin 23 September 2019 di Teatro alla Scala, Milan, Italia, speraih trofi pemain terbaik FIFA 2019 diumumkan. Setidaknya ada empat jenis voters dalam pemilihan nanti.

Keempat voters itu adalah jurnalis yang negaranya terafiliasi dengan FIFA, kapten dan pelatih tim nasional, serta masyarakat umum. Keempat jenis voters itu sama-sama memiliki porsi suara sebesar 25 persen.

Absen Bela Madrid, Zidane: Bale Tak Fit

MUNICH Real Madrid takluk 0-1 dari Tottenham Hotspur dalam laga pembuka Audi Cup 2019 di Allianz Arena, Munich, Selasa 30 Juli 2019, malam WIB. Pada laga itu, pemain yang paling diperbincangkan di Madrid, Gareth Bale, tak dibawa sang Pelatih , Zinedine Zidane.

Zidane berdalih bahwa Bale tak dalam kondisi fit untuk bepergian ke Munich. Kondisi fisik yang menurun membuat Bale berlatih di Madrid, Spanyol, sehingga melewatkan kesempatan reuni dengan Tottenham di Audi Cup 2019. Zidane menegaskan bahwa keputusan untuk tidak membawa Bale sudah disetujui dirinya, sang pemain serta staff medis.

Gareth Bale (Foto: Media Madrid)

“Dia tidak bepergian karena tidak fit. Setelah berbicara dengan dokter, hal terbaik baginya adalah tetap di Madrid. Dia tetap tinggal dan berlatih di sana. Itu adalah keputusan bersama antara pemain, staf medis, dan pelatih,” papar Zidane, seperti yang dikutip dari BBC, Rabu (31/7/2019).

Keberadaan Bale di Madrid memang menjadi pembicaraan hangat setelah Zidane secara terbuka ingin sang pemain pergi. Eks pemain Tottenham itu sejatinya sudah dekat dengan pintu keluar Madrid pada minggu lalu karena ada ketertarikan dari Jiangsu Sunning.

Gareth Bale (Foto: Reuters)

Namun, transfer batal terjadi di tengah jalan karena Madrid berubah pikiran. Transfer itu diprediksi batal karena Madrid kehilangan Marco Asensio yang mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) dan bisa absen hingga sembilan bulan ke depan.

Kehilangan Asensio merusak skenario kepindahan Bale dari Los Blancos –julukan Madrid– ke Jiangsu Sunning. Hal itu membuat Bale akan tetap bertahan di Madrid pada musim depan meski tidak disukai oleh Zizou –sapaan akrab Zidane.

Nedved Beri Konfirmasi Dybala Diburu Manchester United

TURIN – Wakil Presiden Juventus, Pavel Nedved, mengonfirmasi sang pemain yakni Paulo Dybala diburu Manchester United. Bahkan dalam pengakuan Nedved, tak hanya Man United yang mengincar Dybala, namun juga beberapa klub top Eropa.

La Joya –julukan Dybala– menjadi buruan sejumlah klub-klub Eropa setelah tak masuk rencana pelatih anyar Juventus, Maurizio Sarri. Dalam pola 4-3-3 racikan Sarri, tidak ada posisi yang cocok diperankan pesepakbola asal Argentina tersebut.

Paulo Dybala

Karena itu, Man United mencoba mengambil keuntungan. Menurut salah satu jurnalis ternama asal Irlandia yakni Kevin Palmer, Man United menawarkan sang penyerang Romelu Lukaku kepada Juventus untuk mendapatkan Dybala.

Masih menurut Palmer, andai kondisi itu terjadi, Man United yang diuntungkan. Sebab, Man United saat ini membutuhkan tenaga tambahan di posisi gelandang serang, mengingat mereka hanya memiliki Juan Mata untuk mentas di posisi tersebut.

Selain Man United, ada Tottenham Hotspur yang meminati Dybala. Bahkan kabarnya, The Lilywhites –julukan Tottenham– berani mengeluarkan 90 juta pounds atau sekira Rp1,53 triliun untuk membawa Dybala. Karena itu, manajemen Juventus mesti cermat sebelum mengambil keputusan perihal masa depan Dybala.

Paulo Dybala dijual

“Man United-Dybala? Banyak klub yang menginginkannya dan kami masih menunggu penawaran yang nyata. Kami memiliki tim yang kuat, namun selalu ingin berkembang,” kata Nedved mengutip dari Calciomercato, Selasa (30/7/2019).

Liverpool Dikabarkan Tertarik Datangkan Franck Ribery

LIVERPOOL – Kabar cukup mengejutkan datang dari Liverpool pada bursa transfer musim panas 2019 ini. The Reds –julukan Liverpool– yang tidak terlalu aktif melakukan belanja pemain diisukan tengah tertarik untuk mendatangkan eks penggawa Bayern Munich, Franck Ribery.

Ribery memang diketahui belum memiliki klub setelah memutuskan hengkang dari Bayern pada akhir musim kemarin. Pemain berpaspor Prancis itu juga belum memutuskan untuk pensiun seperti yang dilakukan rekannya, Arjen Robben.

Franck Ribery diincar Liverpool

Kendati begitu, kabar mengenai ketertarikan Liverpool untuk mendatangkan Ribery belum tentu sepenuhnya benar. Pasalnya, pelatih mereka, Jurgen Klopp belum lama ini mengatakan kalau timnya kemungkinan besar tidak akan mendatangkan nama besar pada musim panas ini. Klopp mengatakan kalau dirinya akan fokus untuk memanfaatkan para pemain muda yang saat ini dimiliki tim.

Sarri Indikasikan Juventus Tak Akan Beli Pemain Lagi di Musim Panas 2019

SEOUL – Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, mengindikasikan tim asuhannya tak akan membeli pemain baru lagi pada bursa transfer musim panas 2019. Hal itu disampaikan Sarri usai Juventus bermain imbang 3-3 melawan K-League All Star dalam laga uji coba di Seoul World Cup Stadium, Seoul, Korea Selatan (Korsel), Jumat 26 Juli 2019, malam WIB.

Sarri menilai Juventus kemungkinan besar tidak akan berbisnis lagi di musim panas 2019 karena kekurangan dana. Selain itu, Sarri juga menilai skuad Juventus saat ini sudah cukup memiliki banyak bakat hebat.

Juventus (Foto: Twitter/@juventusfcen)

Melimpahnya bakat yang dimiliki Juventus ditunjukkan saat melawan K-League All Star. Pasalnya, Sarri lebih banyak memasang para pemain muda dalam laga uji coba tersebut. Juru taktik berpaspor Italia itu bahkan juga mengistirahatkan Cristiano Ronaldo demi memberikan para pemain muda Juventus jam terbang.

“Saat ini kami belum memiliki anggaran yang cukup. Kami memiliki banyak pemain di rumah. Malam ini kami memberikan ruang kepada para pemain muda yang siap,” papar Sarri, seperti yang dikutip dari Calcimercato, Sabtu (27/7/2019).