De Jong Tegaskan Tak Menyesal Tinggalkan Ajax demi Barcelona

AMSTERDAM – Gelandang Ajax Amsterdam, Frenkie de Jong, bakal resmi berseragam Barcelona pada akhir musim ini. Jelang kepergiannya dari Ajax, De Jong pun mengutarakan perasaannya. Ia menegaskan tak ada sedikit pun rasa penyesalan di dalam dirinya untuk meninggalkan klub yang telah membesarkan namanya selama ini.

De Jong telah memperkuat Ajax selama tiga musim. Selama itu, pemain berpaspor Belanda itu pun telah membuat ikatan yang kuat dengan penggawa lain Ajax. Dengan kondisi tersebut, banyak pihak pun menyayangkan kepergian De Jong karena melihat skuad Ajax saat ini telah terbangun sangat solid.

Frenkie De Jong

Saking solidnya kerja sama yang terbangun, De Jong bersama rekan-rekannya di Ajax bisa menorehkan hasil yang fantastis musim ini. Di ajang Liga Champions, mereka bisa melangkah hingga ke babak semifinal. Kemudian di kompetisi domestik, satu gelar juara telah berhasil mereka kantongi dari ajang Eredivisie.

De Jong sendiri mengaku sangat menikmati kerja sama yang apik bersama rekan-rekannya di tim. Ia juga menyadari bakal begitu merindukan bermain bersama Ajax pada musim depan. Tetapi, ia menegaskan semua perasaan ini tak membuatnya menyesal meninggalkan Ajax dan memilih bergabung ke tim raksasa Spanyol, Barcelona.

Frenkie De Jong

“Saya tidak menyesal, tapi sangat disayangkan. Saya pikir kami punya tim yang unik musim ini, untuk standar sepakbola Belanda. Kami bersenang-senang dan mengalami momen yang besar bersama. Jelas, saya akan merindukan itu,” ujar De Jong, sebagaimana dikutip dari Goal, Kamis (16/5/2019).

“Menyenangkan bisa punya banyak pemain hebat yang bersatu. Bermain terasa menyenangkan dan saya pikir ini juga cocok dengan gaya bermain kami. Itulah yang paling saya nikmati. Saya akan merindukan Eredivisie,” tukasnya.

Man City Masih Bisa Tampil di Liga Champions 2019-2020 meski Kena Hukuman

MANCHESTER – Manchester City masih bisa tampil di Liga Champions 2019-2020, meski terkena hukuman dari Federasi Sepakbola Eropa (UEFA). Seperti diberitakan New York Times, jika Man City dijatuhkan hukuman dalam waktu dekat imbas penggelembungan dana yang dilakukan, Man City bisa mengajukan banding ke Badan Arbitrase Olahraga (CAS).

Biasanya untuk melakukan banding, setidaknya dibutuhkan waktu selama satu bulan. Berhubung Kualifikasi I Liga Champions 2019-2020 sudah berlangsung medio Juni, Man City kemungkinan besar baru akan menjalani hukuman (jika terbukti bersalah) pada musim 2020-2021.

Manchester City

Karena itu, tidak mungkin Man City dilarang tampil di Liga Champions 2019-2020 jika kualifikasi itu sendiri sudah berlangsung. Baru-baru ini, Man City mendapat pantauan dari tim investigasi UEFA.

Manajemen The Citizens –julukan Man City– dinilai melakukan penggelembungan dana pada medio 2015. Pada 2015, Man City diketahui melakukan kesepakatan dengan maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab, Etihad.

Dalam pengakuan manajemen Man City, mereka menerima 67,5 juta pounds atau sekira Rp1,2 triliun dari Etihad dalam kesepakatan tersebut. Ternyata dalam investigasi yang dilakukan UEFA, Man City diduga hanya menerima 8 juta pounds.

Kemudian, sisanya dibayarkan pemilik Man City Sheikh Mansour melalui konsorsiumnya, Abu Dhabi United Group. Hal itu dilakukan manajemen Man City agar mereka dinilai UEFA mendapatkan uang banyak dan terhindar dari aturan Financial Fair Play.

Manchester City

Jika terbukti bersalah, Man City tak dapat tampil di Liga Champions selama satu musim. Jika tidak pada musim depan, Man City dilarang mentas di Liga Champions 2020-2021. Andai hal itu terjadi, jelas pukulan telak bagi Man City yang baru saja memastikan gelar juara Liga Inggris 2018-2019.

Barcelona Akhirnya Tebus Klausul Lepas Griezmann

BARCELONA – Antoine Griezmann mengumumkan akan meninggalkan Atletico Madrid pada akhir musim ini. Keputusan itu diambil setelah Griezmann mengadakan pembicaraan serius dengan pelatih Atletico, Diego Simeone, dan Miguel Angel Gil Marin (CEO Atletico).

Kepergian itu jelas cukup mengejutkan. Sebab, Griezmann masih terikat kontrak bersama Los Colchoneros –julukan Atletico– hingga 30 Juni 2023. Sekarang yang jadi pertanyaan, ke manakah penyerang asal Prancis itu akan berlabuh pada bursa transfer musim panas 2019?

Antoine Griezmann

Seperti diberitakan Calciomercato, penyerang berambut pirang itu akan bergabung bersama Barcelona. Manajemen Blaugrana –julukan Barcelona– mendapatkan Griezmann setelah menebus klausul lepas eks pemain Real Sociedad itu yang mencapai 125 juta euro atau sekira Rp2,02 triliun.

BACA JUGA: Griezmann Ungkap Keinginan Tinggalkan Atletico, Merapat ke Barca?

Selain dalam hal mencetak gol, fleksibilitas posisi adalah kelebihan yang dapat dimanfaatkan Barcelona dari seorang Griezmann. Penyerang 28 tahun itu tak hanya dapat berperan sebagai ujung tombak, namun juga bisa beroperasi di posisi winger maupun second striker.

Jelas, hal itu menguntungkan pelatih Barcelona Ernesto Valverde yang terkenal luwes dalam menerapkan strategi. Pelatih 55 tahun itu gonta-ganti menurunkan pola 4-4-2, 4-3-1-2 maupun 4-3-3.

Antoine Griezmann

Sebenarnya, Griezmann bukanlah incaran baru bagi Barcelona. Griezmann hampir berlabuh bersama Barcelona pada musim panas 2018. Namun, karena satu alasan Griezmann memutuskan bertahan di Estadio Wanda Metropolitano.

Setelah Frankie De Jong, Barcelona Incar De Ligt

BARCELONA – Setelah mendapatkan Frankie De Jong, raksasa Spanyol, Barcelona, kabarnya tengah menaruh ketertarikan mereka pada pemain Ajax Amsterdam lainnya, yakni Matthijs de Ligt. Blaugrana –julukan Barca– bahkan kabarnya hanya tinggal butuh selangkah lagi untuk mendapatkan pemain 19 tahun tersebut.

Melansir dari laman Marca, Rabu (15/5/2019), Barcelona dirumorkan telah mempercepat langkah perburuan Matthijs de Ligt pasca Ajax Amsterdam disingkirkan Tottenham Hotspur dari babak semifinal Liga Champions. Mereka tak ingin berlama-lama dan menyebabkan transfer De Ligt berantakan karena godaan dari klub lain.

Matthijs De Ligt

Akan tetapi, rencana Barca untuk mendapatkan tanda tangan De Ligt sepertinya bakal berlangsung rumit. Pasalnya, agen sang pemain, Mano Riola, mendapatkan hukuman larangan beraktivitas pada bursa transfer musim panas ini. Kendati begitu, pihk Barca cukup yakin bahwa transfer De Ligt akan selesai meskipun tanpa ada campur tangan Raiola.

Selain Barcelona, tim elit Eropa lain seperti Real Madrid, Juventus, hingga Paris Saint-Germain (PSG) juga dikabarkan siap meramaikan perburuan pemain asli binaan akademi Ajax Amsterdam tersebut.

Matthijs De Ligt

Akan tetapi, langkah Barca sepertinya berada di depan tim-tim tersebut. Mereka sudah memiliki De Jong yang bisa menjadi senjata untuk membujuk De Ligt bergabung ke Camp Nou pada bursa transfer musim panas nanti.

Perkuat Tim, Guardiola Bakal Datangkan Empat Pemain Baru Musim Depan

MANCEHSTER – Manchester City baru saja meraih gelar juara Liga Inggris 2018-2019. The Citizens –julukan Man City– berhak atas gelar juara musim ini usai bersaing ketat dengan rival mereka, Liverpool.

Perjalanan Man City musim ini memang terbilang cukup luar biasa. Di ajang Liga Inggris, Sergio Aguero dan kolega meraih 32 kemenangan, empat kekalahan, dan dua hasil imbang sepanjang 2018-2019.

Manchester City

Catatan positif tersebut pun akhirnya membawa Man City meraih gelar juara Liga Inggris musim ini usai berhasil finis satu poin di atas rival kuat mereka, Liverpool. Man City menyudahi musim di urutan teratas dengan koleksi 98 poin , sementara The Reds –julukan Liverpool– di posisi kedua dengan 97 poin.

Kendati demikian, sejumlah catatan positif tersebut nyatanya tak membuat Josep Guardiola puas diri. Pelatih asal Spanyol itu kabarnya siap mendatangkan empat pemain baru untuk menjadikan timnya lebih kuat musim depan.

Manchester City

Melansir dari laman Sky Sport, Rabu (15/5/2019), tak kurang dari 200 juta pounds atau sekira Rp 3,7 triliun) bakal digelontorkan Manchester City untuk mendatangkan setidaknya empat wajah baru.

Guardiola diklaim menginginkan bek, dua gelandang, dan satu penyerang guna menyegarkan skuatnya menyambut musim 2019-2020.

Syarat Jurgen Klopp Jadi Manajer Terbaik Liverpool

LIVERPOOL – Tak ada yang memungkiri kalau di musim kompetisi 2018-2019 Liverpool mencatatkan penampilan yang luar biasa. Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menilai bahwa dengan performa yang seperti ini, Jurgen Klopp seharusnya sudah bisa dianggap sebagai manajer terbaik The Reds dalam 30 tahun terakhir.

Kendati demikian, harus disayangkan karena pada faktanya, sejak ditangani oleh Klopp pada 2015, Liverpool belum sekalipun meraih gelar juara. Termasuk juga musim ini, di mana penampilan gemilang yang diperagakan Liverpool ternyata belum menghasilkan trofi apa pun.

Liverpool

Menurut Carragher, kesempatan terakhir Klopp untuk bisa mengukirkan namanya dalam sejarah Liverpool adalah dengan menjuarai Liga Champions. Sebagaimana diketahui, Liverpool sukses menembus partai final Liga Champions musim ini dan akan bertarung melawan Tottenham Hotspur pada Minggu 2 Juni 2019 dini hari WIB.

“Anda dapat memahami bahwa para pemain dan manajer Liverpool akan terlihat agak datar karena mereka menginginkan sesuatu untuk diperlihatkan atas upaya mereka. Itulah sebabnya final Liga Champions sangat penting,” ujar Carragher, melansir dari Mirror, Senin (13/5/2019).

Jurgen Klopp

“Saya telah mengatakan sebelumnya bahwa saya pikir tim Liverpool ini adalah yang terbaik dalam 30 tahun terakhir, dan jika sang manajer memenangkan Liga Champions, ia akan menjadi manajer terbaik yang mereka miliki dalam 30 tahun. Tim ini membutuhkan sesuatu yang besar untuk menunjukkan apa yang telah mereka lakukan,” pungkas Carragher.

Respons Pogba saat Dihina Fans Manchester United Kelar Laga Kontra Cardiff

MANCHESTER – Paul Pogba menjadi sasaran kemarahan fans Manchester United. Hal itu setelah Man United takluk 0-2 dari Cardiff City di pekan 38 Liga Inggris 2018-2019, Minggu 12 Mei 2019 malam WIB.

Saat itu, salah satu fans meminta Pogba untuk mengemas tasnya dan segera angkat kaki dari Stadion Old Trafford. Mendapat serangan pedas dari suporter Man United, II Polpo –julukan Pogba bersikap dingin.

Gelandang berpaspor Prancis itu terlihat menunjukkan gestur meminta maaf atas raihan yang didapat Man United musim ini. Sebenarnya secara performa individu, Pogba terhitung luar biasa.

Pesepakbola 26 tahun itu tercatat sebagai top gol dan assist Man United di Liga Inggris 2018-2019 dengan koleksi 13 dan 9 assist. Hanya saja, performa impresif itu tidak dibarengi dengan posisi Man United di klasemen akhir Liga Inggris 2018-2019.

The Red Devils hanya finis di posisi enam dengan koleksi 66 angka, terpaut 32 poin dari Manchester City selaku tim juara. Akibat hanya finis di posisi enam, Man United pun gagal ambil bagian di Liga Champions 2019-2020.

Manchester United

Kegagalan Man United lolos ke Liga Champions 2019-2020 semakin mengencangkan rumor kepindahan Pogba dari Stadion Old Trafford. Sebelumnya, Pogba disebut-sebut hanya bersedia bertahan jika Man United ambil bagian di Liga Champions musim depan, sesuatu yang gagal dicapai Setan Merah.

Hazard Sudah Buat Keputusan soal Masa Depannya

LONDON – Winger Chelsea, Eden Hazard, mengungkapkan bahwa ia telah membuat keputusan terkait kelanjutan kariernya. Akan tetapi, untuk saat ini Hazard tidak ingin mempublikasikan keputusannya tersebut karena menurutnya masih ada hal-hal yang harus diselesaikan.

Diakui oleh Hazard kalau ia telah membuat keputusan sejak beberpa pekan yang lalu. Akan tetapi, ia sadar bahwa sebagai pesepakola profesional, ia tidak bisa memutuskan segalanya sendiri, karena ada pihak-pihak lain yang terlibat. Maka dari itu, ia saat ini masih menunggu respons dari Chelsea terkait keputusan yang telah dibuatnya.Eden Hazard

Berhubung musim kompetisi belum sepenuhnya berakhir, maka Hazard pun tak ingin putusannya tersebut mengganggu konsentrasi tim dan ia lebih memilih merahasiakannya. Kapten Timnas Belgia itu mengaku kalau saat ini ia sepenuhnya fokus mempersiapkan diri bersama Chelsea jelang final Liga Eropa 2018-2019 melawan Arsenal.

“Beberapa pekan yang lalu (saya membuat keputusan). Ya, saya telah membuat keputusan, namun ini bukan hanya tentang saya. Saya telah membuat keputusan saya, itu saja. Kami memiliki laga final untuk dimainkan dan kemudian saya akan melihat apa yang terjadi berikutnya,” jelas Hazard, menukil dari Four Four Two, Senin (13/5/2019).Eden Hazard

“Saya masih menunggu seperti Anda sedang menunggu dan seperti para penggemar sedang menunggu. Ketika Anda berada di lapangan, Anda mencoba untuk fokus pada lapangan dengan bola. Itu dia. Ketika saya berada di lapangan, saya hanya berusaha melakukan yang terbaik. Saya tidak memikirkan itu dan ini, situasi saya atau situasi klub. Saya hanya mencoba untuk memenangkan pertandinga,” pungkasnya.

Sterling Pastikan Man City Buru Gelar Juara Liga Inggris Musim Depan

FALMER – Manchester City tinggal selangkah lagi untuk merengkuh gelar juara Liga Inggris 2018-2019. Mereka hanya perlu menaklukkan satu lawan lagi, yakni Brighton & Hove Albion, di laga pamungkas Liga Inggris 2018-2019 yang berlangsung Minggu (12/5/2019) malam WIB.

Jelang laga tersebut, penyerang Man City, Raheem Sterling, pun menyambut optimis. Ia yakin timnya bisa merengkuh gelar juara musim ini. Tak hanya musim ini, Sterling bahkan sudah menatap gelar juara Liga Inggris musim depan.

Para pemain Manchester City

Sterling memiliki ambisi besar untuk terus melanjutkan tren positif Man City yang sudah bertahan di Liga Inggris dalam dua musim terakhir. Pemain berpaspor Inggris itu bertekad melanjutkannya ke musim depan agar Man City bisa mencatatkan hattrick juara di kompetisi sepakbola paling bergengsi di Negeri Ratu Elizabeth itu.

Ambisi besar ini pun dipercaya Sterling mampu dicapai Man City. Sebab musim depan, tim berjuluk The Citizen itu bakal tetap memiliki skuad yang sama dan dilatih manajer hebat, yakni Josep Guardiola. Meski pertarungan gelar juara diyakini makin sengit, ia tetap yakin bisa keluar sebagai pemenang.

Manchester City

“Jika Anda memenangkannya dua tahun berturut-turut dan memiliki pemain yang sama, manajer yang sama, saya tidak mengerti mengapa Anda tidak ingin menang lagi. Tidak ada yang berubah,” ujar Sterling, sebagaimana dikutip dari Goal, Minggu (12/5/2019).

“Tim lain akan berusaha lebih keras untuk menang, tetapi pada saat yang sama, jika Anda bisa memenangkannya dua kali berturut-turut, maka Anda memiliki kesempatan untuk memenangkannya untuk ketiga kalinya. Saya pikir Anda harus melihat itu dan mencoba untuk memenangkannya karena Anda sedang mengukir sejarah,” tukasnya.

Treble Winners 1998-1999 Jadi Bukti Kehebatan Beckham dan Class of 92

DAVID Beckham adalah bagian dari Akademi Manchester United yang dikenal sebagai Class of 92. Di akademi Man United , Beckham muda mulai berkenalan dengan Ryan Giggs, Paul Scholes, Nicky Butt, kakak beradik Gary Neville dan Phil Neville.Bersama-sama mereka mulai menaikkan nama Man United dengan prestasi yang diukir dalam kompetisi domestik dan Eropa.

Beckham yang mendapatkan kontrak profesional pertamanya dari Man United pada 23 Januari 1993 langsung memberikan dampak positif bagi The Red Devils –julukan Man United. Becks –sapaan akrab Beckham– mampu memberikan tujuh trofi untuk Man United hingga awal musim 1998-1999.

Akan tetapi, kisah gemilang itu tak berhenti sampai di sana saja karena catatan menakjubkan diukir Beckham bersama rekan-rekannya dari Class of 92 pada akhir musim 1998-1999. Saat itu, Man United telah menjadi jawara Liga Inggris dan Piala FA, tetapi ada satu gelar juara lagi yang bisa didapatkan The Red Devils yakni dengan menang di partai puncak Liga Champions.

David Beckham (Foto: Instagram)

Pada partai puncak Liga Champions musim itu, Man United harus berhadapan dengan Bayern Munich yang masih diperkuat salah satu kiper terbaik dunia yakni Oilver Kahn. Laga antara kedua tim itu berlangsung di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, pada 26 Mei 1999.

Namun, tak mudah untuk Man United mengalahkan Bayern. The Red Devils bahkan sudah tertinggal lebih dulu dari Bayern lewat tendangan bebas Mario Basler pada menit keenam. Setelah gol itu tercipta Man United kesulitan untuk membuat gol penyeimbang kedudukan.

Saat laga tampak akan berakhir untuk kemenangan Bayern, keajaiban terjadi untuk Man United. Sebab, tim asuhan Sir Alex Ferguson itu mencetak dua gol melalui aksi Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer pada injury time babak kedua.

Ole Gunnar Solskjaer

Beckham terlibat dalam keajaiban yang terjadi saat itu. Sebab, gol pertama Man United yang dicetak Sheringham bermula dari sepak pojok yang dihalau pemain Bayern. Bola hasil halauan itu jatuh ke kaki Ryan Giggs yang selanjutnya mengumpan kepada Sheringham untuk dikonversikan menjadi gol.

Sementara itu, gol kedua Man United bermula dari sepak pojok yang diambil Becks. Bola hasil sepak pojok itu disundul Sheringham yang kemudian disambut kaki kanan Solskjaer untuk membuat gol kedua.

Man United pun menang dramatis 2-1 atas Bayern untuk melengkapi koleksi trofinya menjadi tiga pada akhir musim itu dengan menjuarai Liga Champions. Treble winners itu menegaskan prestasi gemilang Beckham bersama rekan-rekannya dari Class of 92.

David Beckham pindah ke Real Madrid

Beckham terus berprestasi dengan memberikan empat trofi lagi untuk Man United. Beckham berpisah dengan Man United pada akhir musim 2003-2004 untuk pindah ke Real Madrid untuk membentuk Los Galacticos jilid I. Setelah itu, Beckham pun sempat membela LA Galaxy, AC Milan dan pensiun di Paris Saint-Germain (PSG) pada akhir musim 2012-2013.