Tinggalkan Barcelona, Lionel Messi Gabung Inter Miami pada 2023 dan Duet Bareng Suarez

BARCELONA – Lionel Messi kabarnya meminta perpanjangan kontrak dua tahun dari manajemen Barcelona. Menurut laporan Catalunya Radio, La Pulga –julukan Lionel Messi– akan bertahan di Barcelona hingga musim panas 2023, sebelum akhirnya melanjutkan karier bersama klub Amerika Serikat, Inter Miami.

Kontrak Lionel Messi bersama Barcelona berakhir pada 30 Juni 2021. Hingga kini, kedua belah pihak memang belum menyetujui perpanjangan kontrak.

Lionel Messi

Namun, La Pulga memiliki tekad kuat bertahan di Barcelona setidaknya hingga dua musim mendatang. Menurut laporan Marca, Lionel Messi sengaja bertahan di Barcelona hingga pengujung musim 2022-2023.

Hal itu supaya Lionel Messi tampil maksimal saat membela Tim Nasional Argentina di Piala Dunia Qatar yang berlangsung pada November-Desember 2022. Barulah pada musim panas 2023, Lionel Messi memilih angkat kaki dari Estadio Camp Nou.

Di usia yang sudah menginjak 36 tahun pada 2023, Lionel Messi dipercaya masih tampil kompetitif. Buktinya musim ini. Meski hampir menginjak 34 tahun, Lionel Messi tampil trengginas dan untuk sementara duduk sebagai top skor sementara Liga Spanyol 2020-2021 dengan 25 gol.

Ada sejumlah alasan Lionel Messi akan bergabung bersama Inter Miami, salah satunya mencari ketenangan. Semenjak namanya melambung sebagai pesepakbola, Lionel Messi tak bisa hidup tenang.

Ketika berjalan di tempat umum, ayah tiga anak tersebut selalu dihampiri fans, baik untuk sekadar foto bareng atau meminta tanda tangan. Dalam sebuah kesempatan, Lionel Messi pernah mengatakan ingin hidup normal, alias tidak diganggu saat berada di tempat umum.

Lionel Messi

Dengan tinggal di Amerika Serikat, eksposure yang didapatkan Lionel Messi takkan sebesar yang diterima selama tinggal di Spanyol. Di Amerika Serikat, Lionel Messi dapat bepergian ke tempat umum tanpa harus menyamar.

Hal itu karena di Amerika Serikat, masyarakat di sana tidak terlalu menyukai sepakbola, sehingga mereka tak sadar ada pesepakbola bintang sekelas Lionel Messi berada di sekitar mereka.

Masih menurut Catalunya Radio, Lionel Messi takkan sendirian di Inter Miami yang notabene klub milik David Beckham. Lionel Messi akan berkolaborasi dengan sahabatnya yang kini membela Atletico Madrid, Luis Suarez.

Nasib Tragis Juventus: Dicoret dari Liga Italia, Ditinggal Cristiano Ronaldo dan Konflik di Kursi Pelatih

TURIN – Juventus dirundung masalah yang tiada henti. Sebelumnya, presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, memberi ultimatum kepada Juventus yang belum mundur dari kompetisi Liga Super Eropa.

Jika hingga 21 Juni 2021 Juventus belum mundur dari Liga Super Eropa, FIGC tak segan mencoret si Nyonya Tua dari seluruh kompetisi garapan FIGC, seperti Liga Italia, Coppa Italia dan Piala Super Italia. Hal itu berarti, Juventus dilarang tampil di Liga Italia 2021-2022.

Juventus

“Mereka yang merasa harus berpartisipasi dalam kompetisi yang tidak diizinkan FIGC, FIFA dan UEFA akan kehilangan afiliasi mereka. Aturan ini berlaku untuk lisensi nasional,” kata Gravina mengutip dari Marca.

“Jelas, jika hingga 21 Juni sebuah tim ingin tampil di kompetisi yang bersifat pribadi (Liga Super Eropa), mereka takkan diizinkan tampil di kompetisi kami,” lanjut Gravina.

Akibat kondisi di atas, megabintang Juventus Cristiano Ronaldo kabarnya meninggalkan Bianconeri –julukan Juventus– pada musim panas 2021. Menurut laporan Marca, Paris Saint-Germain (PSG) menjadi calon terkuat klub Cristiano Ronaldo selanjutnya.

Kemudian, nasib buruk lain yang dialami Juventus adalah adanya konflik di kursi pelatih si Nyonya Tua. Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, Andrea Pirlo selaku pelatih Juventus tidak mempunyai hubungan yang baik dengan sang asisten, Igor Tudor.

Akibatnya, ketimbang mendengarkan saran dari Tudor, Pirlo lebih nyaman berdiskusi dengan Roberto Baronio dan Antonio Gagliardi. Padahal, kedua nama tersebut bukanlah asisten Pirlo, melainkan kolaborator teknis.

Andrea Pirlo

(Pirlo kerap berseberangan dengan Tudor(

Bukan tak mungkin karena hubungan buruk Pirlo-Tudor itulah, Juventus kesulitan berprestasi musim ini. Hingga pekan ke-33 Liga Italia 2020-2021, Juventus tertahan di posisi empat klasemen Liga Italia 2020-2021 dengan 66 angka.

Lengkah sedikit saja, Juventus dapat turun ke posisi lima dan gagal ambil bagian di Liga Champions musim depan. Kabarnya, jika Juventus gagal menang saat menjamu Udinese pada Minggu 2 Mei 2021 malam WIB, Pirlo akan dipecat.

Kemudian, Tudor akan dipercaya sebagai pelatih caretaker. Namun, Tudor takkan dijadikan pelatih permanen, mengingat Juventus akan menjadikan salah satu dari Zinedine Zidane dan Massimiliano Allegri sebagai juru taktik mereka musim depan.

 

Gagal Lolos ke Liga Champions, Juventus Ditangani Zidane atau Hansi Flick?

TURIN – Direktur Olahraga Juventus, Fabio Paratici, mengonfirmasi timnya masih akan ditangani Andrea Pirlo musim depan. Namun, hal itu terjadi jika Juventus lolos ke Liga Champions 2021-2022, alias finis empat besar di Liga Italia 2020-2021.

“Andrea Pirlo akan jadi pelatih kami musim depan jika lolos ke Liga Champions,” kata Paratici mengutip dari Sky Sports, Senin (26/4/2021).

Andrea Pirlo

(Pirlo masih mungkin dipecat Juventus)

Sekarang yang jadi pertanyaan, bagaimana jika Juventus gagal lolos ke Liga Champions 2021-2022? Sekadar informasi, posisi Juventus tak dalam area yang menguntungkan di klasemen sementara Liga Italia 2020-2021.

Hingga pekan ke-33, Bianconeri –julukan Juventus– duduk di posisi empat dengan 66 poin, atau batas akhir tm yang lolos ke Liga Champions musim depan. Juventus saat ini hanya unggul tiga angka dari Napoli di tempat kelima.

Napoli pun berpotensi menyamai koleksi poin Juventus. Hal itu karena skuad asuhan Gennaro Gattuso itu mempunyai tabungan satu pertandingan yang belum dimainkan.

Menelisik ucapan Paratici di atas, jika Juventus gagal lolos ke Liga Champions musim depan, akan ada perubahan di kursi pelatih si Nyonya Tua. Nama Zinedine Zidane (Real Madrid) dan Hansi Flick (Bayern Munich) muncul ke permukaan.

Medio awal bulan ini, Zidane sempat ditanya kemungkinan menangani Juventus. Alih-alih menolak, Zidane justru menyeebut Italia dan Juventus selalu ada di hatinya.

Zinedine Zidane

(Zidane bisa jadi pelatih Juventus musim depan)

Kemudian Hansi Flick yang memberikan enam trofi kepada Bayern Munich dalam satu musim kepelatihan, sudah dipastikan meninggalkan Stadion Allianz Arena akhir musim ini. Kabarnya, Juventus masuk sebagai salah satu klub yang dapat dijadikan destinasi selanjutnya mantan asisten Joachim Low di Timnas Jerman tersebut.

Jika salah satu dari dua nama di atas berhasil didatangkan Juventus, betapa berbahanya performa si Nyonya Tua musim depan. Sebab, selepas ditinggalkan Massimiliano Allegri pada musim panas 2019, Juventus akhirnya kembali mempunyai pelatih kelas dunia.

Menarik menanti siapa yang duduk di kursi pelatih Juventus musim depan. Pirlo, Hansi Flick, Zidane atau nama lain?

Bukan karena Marah, Ini Alasan Koeman Tarik Keluar Mingueza di Laga Barcelona vs Getafe

BARCELONA – Pelatih Barcelona, Ronald Koeman, menjelaskan alasannya menarik keluar Oscar Mingueza saat Blaugrana menjamu Getafe dalam lanjutan pekan ke-32 Liga Spanyol 2020-2021, Jumat (23/4/2021) dini hari tadi.

Koeman melakukan pergantian tersebut setelah terlihat berteriak sambil marah-marah ke arah para pemain bertahannya di lapangan.

Mingueza tampil sebagai starter di lini pertahanan Barcelona pada laga dini hari tadi. Akan tetapi, beberapa kesalahan menimbulkan kemarahan dari sang pelatih setelah tim lawan berhasil menyusul dua gol di babak kedua.

Koeman bahkan terlihat menghiraukan jabatan tangan Mingueza saat berjalan ke arah bangku cadangan usai digantikan Samuel Umtiti.

Akan tetapi, usai pertandingan Koeman mengatakan hal tersebut ia lakukan bukan atas dasar kemarahan. Koeman sendiri mengakui Mingueza merupakan salah satu pemain muda Barcelona yang cukup bersinar musim ini.

“Itu mungkin sedikit berlebihan. Dia (Mingueza) mengalami musim yang hebat. Satu-satunya hal yang saya pikir orang muda harus pelajari adalah jika Anda bermain untuk Barca, Anda harus selalu terlibat dalam pertandingan,” ujar Koeman dilansir dari laman Barca Blaugranes, Jumat (23/4/2021).

“Ini rumit. Pedri juga tidak ada di sana. Levelnya. Begitu pula dengan Araujo. Perubahan itu bukan karena amarah, tetapi untuk menempatkan Frenkie (De Jong) di kanan dan memberi Umtiti menit, yang pantas dia dapatkan,” tambahnya.

Koeman sendiri mengatakan telah berbicara secara pribadi dengan sang pemain usai pertandingan dan mengatakan salah satu alasannya mengganti Mingueza di laga dini hari tadi.

“Saya telah berbicara dengan Mingueza setelah pertandingan dan tidak ada masalah. Jika ada satu pemain yang mengalami musim yang hebat, dia adalah salah satunya,” tandas Koeman.

Andrea Pirlo: Ide Liga Super Eropa Bagus Kok

TURIN – Pelatih Juventus, Andrea Pirlo, menyatakan ide Liga Super Eropa, yang digagas oleh Presiden Bianconeri –julukan Juventus, Andrea Agnelli, bagus. Pirlo berpendapat begitu karena telah berbicara dengan Agnelli sebelum pertandingan kontra Parma di Liga Italia 2020-2021 yang berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan timnya.

Sebagaimana diketahui, sepakbola Eropa tengah gempar dengan ide pembentukan Liga Super Eropa. Sebanyak 12 klub, yaitu Juventus, Inter Milan, AC Milan, Arsenal, Manchester United, Liverpool, Manchester City, Chelsea, Tottenham Hotspur, Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid, telah menandatangani kontrak untuk bergabung dengan Liga Super Eropa.

Andrea Pirlo (Foto: Twitter/@juventusfc)

Klub-klub itu akan menjadi pendiri dari kompetisi baru yang nantinya akan menandingi Liga Champions itu. Maksud hadirnya Liga Super Eropa adalah untuk memberikan pemasukan lebih besar pada klub-klub yang berpartisipasi di dalamnya.

Namun, Liga Super Eropa mendapatkan penolakan dari berbagai pihak, mulai dari UEFA, FIFA, asosiasi sepakbola berbagai negara, hingga fans. Alhasil, Liga Super Eropa, yang diumumkan pada Senin 19 April 2021, harus kehilangan anggotanya beberapa hari kemudian.

Seluruh klub besar Inggris yang awalnya berpartisipasi, yaitu Arsenal, Man United, Liverpool, Manchester City, Chelsea dan Tottenham Hotspur, memutuskan mundur. Rival Juventus di Italia, Inter Milan dan AC Milan, mengambil langkah serupa dengan keenam klub besar Inggris. Dari Spanyol, Atletico juga mengundurkan diri.

Alhasil, Liga Super Eropa hanya menyisakan Juventus, Real Madrid, dan Barcelona. Kompetisi itu pun kemungkinan besar tidak bisa segera dijalankan karena kekurangan partisipan. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan Liga Super Eropa akan menjadi kenyataan di masa depan. Pirlo tidak masalah jika Liga Super Eropa berjalan suatu saat nanti.

“Agnelli menjelaskan apa yang terjadi, tetapi yang paling penting adalah mengamankan tempat di empat besar untuk lolos ke Liga Champions. Dia meyakinkan dan menyemangati kami menjelang pertandingan ini,” ujar Pirlo pada Sky Sport Italia, mengutip dari Football Italia, Kamis (22/4/2021).

“Saya sudah membicarakannya kemarin, begitu juga Presiden dan Direktur. Kami semua tahu hal yang sama. Sesuatu harus diubah di tingkat Eropa karena ide yang diajukan bagus, tetapi kami juga terbuka untuk saran lain dan akan menghormati aturan,” tuturnya.

Andrea Pirlo (Foto: Reuters)

Sementara itu, Kemenangan atas Parma membawa Juventus naik ke posisi ketiga klasemen sementara dengan koleksi 65 poin. Bianconeri tertinggal 11 poin dari pimpinan klasemen sementara, Inter Milan, yang imbang 1-1 dengan Spezia pada pertandingan lainnya.

Juventus pun meraih poin penting untuk tetap mempertahankan harapan mereka, yaitu menjuarai Liga Italia. Meski begitu, patut digarisbawahi, bahwa peluang Juventus untuk mengejar Inter Milan tidaklah besar karena Liga Italia hanya menyisakan enam pertandingan lagi.

Ed Woodward Pergi, Fans Manchester United Terima Kasih kepada Florentino Perez

MANCHESTER Fans Manchester United sedang berbahagia hari ini karena mendapatkan dua kabar membahagiakan. Dua kabar yang dimaksud adalah, kepastian Man United batal ambil bagian di Liga Super Eropa dan keputusan mundurnya Ed Woodward dari kursi wakil presiden Setan Merah.

Akun Twitter @mufc_owen2 pun mengeluarkan candaan. Ia menulis bahwa fans Man United layak mengucapkan terima kasih kepada presiden Liga Super Eropa, Florentino Perez. Sebab, karena ambisi Florentino Perez membangun Liga Super Eropa, Ed Woodward mendapat serangan dari mana-mana.

Ed Woodward

(Ed Woodward resmi meninggalkan Man United)

Akibatnya, Ed Woodward yang sejak 2012 duduk di kursi presiden Man United mengundurkan diri karena tak tahan lagi mendapat kritikan. Ia tak lagi aktif menjabat wakil presiden Setan Merah di pengujung 2021.

“Florentino Perez menciptakan Liga Super Eropa yang menimbulkan protes dan menyebabkan Ed Woodward meninggalkan Manchester United. Legenda permainan,” tulis akun @mufc_owen2.

Sebenarnya, sejak tujuh tahun terakhir Ed Woodward didesak mundur fans Man United dari jabatannya. Lulusan University of Bristol ini dinilai fans Man United tak becus mengurusi tim.

Bertugas sebagai wakil presiden, Ed Woodward bertanggung jawab perihal negosiasi dan eksekusi pemain baru. Sayangnya, pemain-pemain yang didatangkan Ed Woodward jarang ada yang berhasil.

Jika pun ada pemain bintang yang didaratkan seperti Angel Di Maria dan Radamel Falcao, keduanya gagal total bersama Man United. Selain itu dalam sejumlah persaingan mendapatkan pemain baru, Ed Woodward juga kerap kalah.

Angel Di Maria

(Angel Di Maria gagal bersinar di Man United)

Pada akhirnya, keinginan fans Man United melihat Ed Woodward pergi akhirnya kesampaian. Ed Woodward memutuskan mundur karena tak tahan dengan tekanan setelah Man United memutuskan ambil bagian di Liga Super Eropa (pada akhirnya Man United undur diri dari ajang tersebut).

“Manchester United hari ini mengumumkan bahwa wakil presiden Ed Woodward akan mengundurkan diri dari jabatannya pada pengujung 2021,” tulis pernyataan resmi Man United.

Lantas, bagaimana dengan nasib Liga Super Eropa? Liga Super Eropa resmi ditangguhkan karena 10 dari 12 klub memutuskan mundur dari kompetisi tandingan Liga Champions tersebut.

Hari Jumat, PSG Bisa Dinobatkan sebagai Juara Liga Champions 2020-2021

MADRID – Anggota Exco UEFA, Jesper Moller, mengeluarkan pernyataan yang membuat fans Real Madrid, Chelsea dan Manchester City Ketar-ketir. Sebab, Jesper Moller mengatakan keikutsertaan Real Madrid, Chelsea dan Manchester City di Liga Champions 2020-2021 bisa dicabut! Padahal, ketiga klub di atas bersama Paris Saint-Germain (PSG) sudah menembus semifinal Liga Champions 2020-2021.

Jumat, 23 April 2021, UEFA akan mengadakan rapat luar biasa. Dalam rapat itu akan diputuskan bagaimana nasib ketiga klub di atas yang memutuskan ambil bagian di Liga Super Eropa, kompetisi tandingan Liga Champions.

Real Madrid

(Real Madrid bisa dicoret dari Liga Champions 2020-2021)

“Klub-klub itu harus pergi (dari Liga Champions) dan saya harap itu terjadi pada Jumat. Kemudian, kami akan mencari tahu bagaimana cara menyelesaikan kompetisi Liga Champions musim ini. Ada rapat luar biasa hari Jumat,” kata Jesper Moller mengutip dari Soccerway, Selasa (20/4/2021).

Jika Real Madrid, Chelsea dan Manchester City dicoret dari Liga Champions, Paris Saint-Germain (PSG) paling diuntungkan. Sebab, PSG merupakan satu-satunya semifinalis Liga Champions 2020-2021 yang tidak ambil bagian di Liga Eropa 2020-2021.

Bukan tak mungkin, jika benar Real Madrid, Chelsea dan Manchester City dicoret gara-gara keikutsertaan di Liga Super Eropa, PSG akan dinobatkan sebagai kampiun Liga Champions 2020-2021.

Andai benar dinobatkan menjadi juara, ini merupakan yang pertama Les Parisiens –julukan PSG– memenangkan trofi Liga Champions. Sebelumnya, pencapaian terbaik klub kebanggaan asal Kota Paris ini adalah finis runner-up di Liga Champions 2019-2020.

Lantas, apa yang membuat PSG tidak ambil bagian di Liga Super Eropa? Menurut presiden Liga Super Eropa, Florentino Perez, PSG belum mereka undang untuk ambil bagian di ajang yang kemungkinan bergulir per Agustus 2021.

“Kami belum mengundang PSG. Kami akan berbicara dengan banyak klub dan menjelaskan kepada mereka tentang proyek Super League. Jika Bayern menolak bergabung, itu tidak masalah. Kami akan merekrut beberapa wasit terbaik di dunia,” kata Florentino Perez, mengutip dari Twitter @FabrizioRomano.

Namun, Florentino Perez coba meyakinkan 12 klub yang sudah pasti ambil bagian di Liga Super Eropa. Presiden Real Madrid itu mengatakan, 12 klub itu takkan dicoret UEFA baik di kompetisi domestik maupun antarklub Eropa.

Florentino Perez

(Florentino Perez presiden Liga Super Eropa)

“Real Madrid, Manchester City dan Chelsea, dan juga klub lain yang tampil di Liga Super Eropa takkan dilarang tampil di Liga Champions maupun kompetisi domestik. Saya 100 persen yakin,” kata Perez saat diwawancara El Chiringuito, Okezone mengutip dari Twitter @FabrizioRomano.

Sebanyak 12 klub dipastikan ambil bagian di Liga Super Eropa. Mereka ialah AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Barcelona, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid dan Tottenham Hotspur.

Nantinya, ada 20 klub yang ambil bagian di Liga Super Eropa. Sebanyak 20 klub itu dibagi ke dalam dua grup, yang mana masing-masing grupnya berisikan 10 tim. Nantinya, 10 tim itu bertanding kandang dan tandang.

Tiga tim teratas dari masing-masing grup lolos otomatis ke perempatfinal Liga Super Eropa. Sementara itu, tim yang menduduki posisi empat dan lima akan melakoni babak playoff untuk mencari dua slot tersisa di perempatfinal Liga Super Eropa. Kemudian, babak perempatfinal dan semifinal dilangsungkan dengan format kandang dan tandang. Barulah, partai puncak digelar satu laga, atau biasa dilangsungkan di tempat netral.

3 Klub Tambahan Lengkapi 15 Tim Permanen Liga Super Eropa, Ada Bayern Munich?

SEBANYAK tiga klub calon peserta Liga Super Eropa mulai menemukan titik terang. Menurut jurnalis Italia, Fabrizio Romano, tiga klub tambahan yang melengkapi 15 tim pendiri Liga Super Eropa adalah Bayern Munich, RB Leipzig dan FC Porto.

“Belum ada yang diumumkan tentang FC Bayern, RB Leipzig dan FC Porto yang akan bergabung bersama Liga Super Eropa. Itu akan diputuskan segera,” tulis Fabrizio Romano di akun Twitter-nya, @FabrizioRomano.

Bayern Munich

(Bayern Munich tampil di Liga Super Eropa?)

Dini hari tadi, sebanyak 12 klub yang berstatus pendiri dan dipastikan tampil sebagai peserta permanen Liga Super Eropa. Mereka ialah AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Barcelona, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid dan Tottenham Hotspur.

Namun, Liga Super Eropa mencari tiga klub tambahan. Sebab, Liga Super Eropa membutuhkan 15 klub Eropa untuk dijadikan pendiri sekaligus peserta permanen kompetisi yang rencananya bergulir mulai Agustus 2021.

Jerman awalnya menolak tawaran tampil di kompetisi yang membelot dari Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) tersebut. Namun, mungkin karena ada lobi-lobi yang luar biasa dilakukan Liga Super Eropa, klub-klub Jerman disebut-sebut bersedia tampil.

Sekadar informasi, petinggi Liga Super Eropa dikenal sebagai negosiator ulung. Mereka ialah Florentino Perez yang berstatus sebagai presiden. Seperti yang kita tahu, Florentino Perez merupakan presiden Real Madrid.

Kemudian, posisi wakil presiden diisi petinggi Juventus (Andrea Agnelli) dan Manchester United (Joel Glazer). Satu lagi, bukan tak mungkin uang besar yang ditawarkan membuat klub-klub tertarik bergabung dengan Liga Super Eropa.

Menurut rilis yang dikeluarkan mereka, Liga Super Eropa akan memberi uang kompensasi sebesar 3,5 miliar euro atau setara Rp60,9 triliun kepada klub-klub peserta. Uang itu diberikan untuk memperbaiki infrastruktur klub, plus menjaga supaya tim tidak mengalami kebangkrutan di tengah pandemi Covid-19.

Hanya saja, belum jelas, uang Rp60,9 triliun diberikan kepada masing-masing klub, atau nominal itu dibagi-bagi kepada 20 klub peserta Liga Super Eropa. Jika masing-masing klub menerima Rp60,9 triliun praktis mereka akan kaya mendadak.

Total, ada 20 klub yang ambil bagian di Liga Super Eropa. Sebanyak 20 klub itu dibagi ke dalam dua grup, yang mana masing-masing grupnya berisikan 10 tim. Nantinya, 10 tim itu bertanding kandang dan tandang.

Real Madrid

(Real Madrid dan Liverpool pilih ambil bagian di Liga Super Eropa)

Tiga tim teratas dari masing-masing grup lolos otomatis ke perempatfinal Liga Super Eropa. Sementara itu, tim yang menduduki posisi empat dan lima akan melakoni babak playoff untuk mencari dua slot tersisa di perempatfinal Liga Super Eropa.

Kemudian, babak perempatfinal dan semifinal dilangsungkan dengan format kandang dan tandang. Barulah, partai puncak digelar satu laga, atau biasa dilangsungkan di tempat netral.

Karena itu, menarik menanti kelanjutan Liga Super Eropa. Sebab, UEFA dan FIFA sudah terang-terangan melarang adanya kompetisi tandingan Liga Champions tersebut. Bahkan UEFA akan melarang klub-klub maupun pemain yang tampil di Liga Super Eropa untuk tampil di kompetisi domestik dan antarklub Eropa garapan UEFA.

Lika-liku Perjalanan Paul Pogba Teguhkan Hati Jadi Seorang Muslim

PAUL Pogba harus menemui jalan panjang untuk akhirnya secara mantap memutuskan menjadi seorang mualaf dan memeluk agama Islam. Usai menjadi seorang mualaf, Pogba yang menemukan ketenangan dalam hidupnya pun menyebut Islam sebagai agama yang indah.

Dalam sebuah wawancara, Pogba menceritakan secara gamblang perjalanan spiritualnya hingga akhirnya menjadi seorang mualaf. Gelandang Manchester United itu mengaku melakukan banyak cara untuk akhirnya memantapkan diri menjadi mualaf.

Paul Pogba

Pogba tanpa ragu melakukan diskusi dengan orang-orang di sekitarnya yang memang beragama Islam. Selain itu, dia juga melakukan riset secara khsusus soal agama Islam. Hal ini dilakukan Pogba, meski sejatinya sudah taka sing dengan agama Islam lantaran sang ibu merupakan seorang Muslim yang taat.

“Semuanya berawal dari banyaknya teman Muslim yang saya miliki. Kami selalu berbincang. Saya mempertanyakan banyak hal di dalam diri saya, lalu saya memulai melakukan riset,” ujar Pogba dalam wawancara bersama The Times Life Times, sebagaimana dikutip dari The Independent, Jumat (16/4/2021).

“Pernah sekali saya beribadah dengan rekan saya dan saya merasakan sesuatu yang berbeda,” lanjut Paul Pogba.

Setelah menjadi seorang Muslim, Paul Pogba pun menemukan ketenangan. Tak ayal, pesepakbola asal Prancis itu memandang Islam sebagai agama yang indah.

Dengan begitu, Pogba pun geram jika muncul pandangan negatif dari sejumlah pihak terhadap agama Islam. Salah satunya adalah pandangan soal terorisme.

“Saya merasa benar-benar baik. Jiwa saya amat tenang,” cerita Paul Pogba yang merasa tenang usai menjadi seorang mualaf.

“Islam bukanlah citra yang dilihat semua orang, yakni terorisme. Apa yang kami dengar di media sebenarnya adalah sesuatu yang lain. Islam sesuatu yang indah,” jelas mantan pemain Juventus tersebut.

Kini, Paul Pogba pun telah menjadi seorang Muslim yang taat. Pogba juga mengaku lebih bisa mensyukuri kehidupannya saat ini.

Paul Pogba

“Sejak hari itu, saya terus melakukannya. Saya sholat lima waktu karena itu salah satu rukun Islam. Makna mengapa Anda melakukannya, Anda meminta maaf dan bersyukur atas semua yang Anda miliki, seperti kesehatan saya dan segalanya,” jelas Pogba.

“Ini benar-benar agama yang membuka pikiran saya menjadi orang yang lebih baik. Anda lebih memikirkan tentang kehidupan setelah kematian. Hidup ini memiliki ujian,” tukasnya.

Inter Milan Puncaki Klasemen Liga Italia, Lukaku Terkejut Unggul 11 Poin dari AC Milan

MILAN – Inter Milan berpeluang besar menjadi jawara Liga Italia 2020-2021. Pasalnya, tim ini memang sudah berada di posisi 1 Klasemen Liga Italia.

Bahkan, tim berjuluk Nerazzurri itu menempati mampu unggul 11 poin atas tim peringkat kedua, AC Milan. Gelaran Liga Italia 2020-2021 sendiri hanya menyisakan delapan giornata lagi.

Artinya, seandainya Inter mampu meraih kemenangan dalam lima pertandingan ke depan, maka mereka sudah dapat memastikan diri sebagai kampiun musim ini.

Menanggapi hal ini, penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku, mengaku sama sekali tidak menyangka. Lukaku tidak memungkiri bahwa Nerazzurri memang membidik gelar juara. Akan tetapi, untuk bisa unggul 11 poin atas peringkat kedua, ia pun terkejut.

Menurut Lukaku, Liga Italia merupakan kompetisi yang rumit. Setiap tim bisa memberikan kesulitan tersendiri. Kendati begitu, Lukaku bersyukur karena ia dan rekan-rekannya mampu melewati berbagai rintangan tersebut.

“Sejujurnya, saya tidak menyangka. Saya pikir Liga Italia adalah liga yang sangat rumit,” ujar Lukaku, dikutip dari Football Italia, Kamis (15/4/2021).

“Anda harus bersiap untuk setiap pertandingan dan selalu tertantang. Setiap pertandingan adalah ujian yang berbeda. Itu semua membantu saya menjadi pemain yang lebih baik, tapi itu kerja keras,” sambungnya.

Sebenarnya bukan sesuatu yang mengherankan jika Inter mampu bercokol di puncak klasemen dengan perolehan poin 74 saat ini. Sebab, sepanjang gelaran Liga Italia 2020-2021, skuad asuhan Antonio Conte itu baru menelan kekalahan sebanyak dua kali.

Selain itu, Inter juga menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit di liga, yakni 27 kali, sama seperti Juventus. Sedangkan untuk penyerangan, Nerazzurri menempati posisi kedua sebagai tim paling produktif, yakni mencetak 69 gol.

“Saya pikir para pemain bertahan dan penjaga gawang melakukan pekerjaan dengan baik. Sementara kami penyerang juga tahu bahwa, jika kami tidak membiarkan (lawan menciptakan) peluang di belakang, maka cepat atau lambat kami akan mencetak gol,” jelas Lukaku.

“Conte selalu mengatakan bahwa striker adalah lini pertahanan pertama, jadi dengan Lautaro Martinez, Alexis Sanchez, dan Andrea Pinamonti, kami semua mencoba untuk memblokir lawan yang mencoba membangun dari belakang. Kami mempersulit mereka,” imbuhnya.