PERTEGANGAN urat dan pertikaman lidah dikhabarkan berlaku antara penyerang ikonik Liverpool, Mohamed Salah dengan pengurus kelab, Jurgen Klopp.
Lapor sebuah akhbar Sepanyol, AS, pertelingkahan yang berlaku itu cukup membara sehingga pemain berusia 26 tahun itu dikatakan akan menyerahkan surat permohonan berpindah atau transfer request kepada pengurusan kelab supaya dilepaskan selesai musim ini.
Sejak tiba ke Anfield dua tahun lepas, Salah pantas menjadi pujaan Kopites apabila mengukir musim pertama dengan penuh gemilang selepas meledak 32 gol saingan liga, tertinggi dalam sejarah Liga Perdana Inggeris dalam satu kempen.
Beliau diangkat sebagai Pemain Terbaik Tahunan PFA, malah membawa The Reds ke final Liga Juara-Juara Eropah di Kiev yang berakhir singkat apabila bahunya terkehel selepas bertembung dengan Sergio Ramos.
Real Madrid juga menjadi sebutan sebagai antara sebilangan kecil kelab yang sedang memburu penyerang berbisa serta kemampuan kewangan mereka untuk menerbangkan Salah ke Santiago Bernabeu.
Kini, beliau berkongsi takhta dengan penyerang Manchester City, Sergio Aguero selaku penjaring terbanyak Liga musim ini dengan ledakan 19 gol setakat ini.
Tiga mata berjaya dikutip selepas Salah membedil Chelsea dengan roket untuk gol kedua Liverpool ketika menerima kunjungan Chelsea, terus memberikan tekanan kepada Manchester City yang berada di bawah dengan kelebihan yang satu mata dan kurang satu perlawanan.
Salah tidak terlepas untuk berkongsi maksud di sebalik gayanya meraikan gol pada perlawanan hujung minggu lepas itu yang menjadi perbualan hangat.
“Saya orang yoga! Saya amalkan yoga dan ianya terlintas dalam fikiran saya (ketika itu).”
Rentak cemerlang diteruskan apabila sekali lagi meledak untuk membantu Liverpool membaham Porto di laman mereka sendiri 1-4, melangkah penuh bergaya untuk bertemu Barcelona di pusingan separuh akhir Liga Juara-Juara Eropah.
Di sebalik persembahannya yang kian menyenangkan, berita tentang pertelingkahan yang semakin menular itu hadir sebagai sesuatu yang tidak enak khususnya buat penyokong Liverpool.
Bagaimanapun, ejen Salah, Ramy Abbas tampil menafikan perkara tersebut di Twitter, mengatakan bahawa ia satu lagi ‘laporan’ oleh AS.
Aksi penuh dramatik di Stadium Etihad menyaksikan Tottenham Hotspur mara ke separuh akhir Liga Juara-juara Eropah selepas mencatatkan agregat 4-4.
Walaupun tewas 3-4 dalam suku akhir kedua di tangan Manchester City pagi tadi, kemaraan Spurs disumbang kelebihan gol yang dicatatkan ditempat lawan.
Jaringan ketiga Fernando Llorente pada minit ke-73 membuatkan ‘The Citizens’ gigit jari selepas bintang Korea Selatan Son Heung-min menjaringkan dua gol awal pada minit ke-4 dan 10.
Empat gol The Citizens dijaringkan Raheem Sterling pada minit ke-4 serta minit ke-21; Bernando Silva dan Sergio Aguero masing-masing minit ke-11 dan 59.
Aksi pagi tadi turut menyumbang kontroversi selepas jaringan Raheem Sterling pada minit terakhir perlawanan dibatalkan selepas keputusan VAR mengesahkan Sergio Aguero berada di kedudukan ofsaid.
Spurs akan bertemu Ajax dalam perlawanan separuh akhir yang dijadualkan pada 30 April dan 7 Mei depan.
Arsenal boleh datang ke Naples dengan membawa bekal kemenangan 2-0 di kandang sendiri pekan lalu. Namun, di tanah Italia, mereka tidak akan mudah mengulang hasil tersebut. Karena ada ambisi besar di kubu Napoli yang lama tak mencium trofi.
Mendatangkan trofi juara yang sudah lama tak singgah. Itulah salah satu alasan Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis kala memulangkan Carlo Ancelotti ke Italia untuk membesut Lorenzo Insigne dkk. Maklum, sudah empat musim lemari trofi Partenopei -julukan Napoli- tak menambah koleksi. Terakhir, trofi Supercoppa Italiana edisi 2014–2015.
Tetapi, di tangan Ancelotti, Napoli terancam tak meraih gelar apapun musim ini. Kecuali, jika mampu memperpanjang napas dalam persaingan Liga Europa. Karena, Liga Europa-lah satu-satunya kans Don Carletto menandai comeback-nya ke Eropa dengan trofi juara. Makanya, selama 90 menit di San Paolo, Jumat (19/4) dini hari nanti jadi penentu harga diri Ancelotti.
Tak hanya Ancelotti. Laga ini juga sarat dengan gengsi bagi Napoli sebagai satu-satunya klub dari Italia yang bertarung di kompetisi Eropa. Karena, Rabu (17/4) kemarin, Juventus sudah tersisih dari perempat final Liga Champions di tangan Ajax Amsterdam.
”Kami satu-satunya klub dari Italia, dan itu yang akan jadi spirit kami tetap bertahan di sini (Liga Europa),” kata Ancelotti, dalam konferensi pers di Castel Volturno-kamp latihan Napoli, tadi malam WIB. Nah Ancelotti tidak ingin mengulangi musim pertama tanpa trofi bersama klub Italia ketika menangani AC Milan pada 2001-2002.
Apalagi, Ultras Napoli sudah kerap membentangkan banner di curva sud San Paolo agar Ancelotti segera membuktikan kapabilitasnya sebagai pelatih juara, terutama pada ajang Eropa. ”Apakah mereka (fans) menginginkan trofi? Saya justru mengharapkan komitmen dari pemain-pemain saya untuk merealisasikannya. Sebab saya bukanlah pesulap,” tutur allenatore 59 tahun itu, kepada Sky Sport Italia.
Beban defisit dua gol yang harus dikejar oleh Napoli kalau ingin menyelamatkan musim pertama Ancelotti. Saat leg pertama di London (12/4), Napoli takluk 0-2. Jika belajar dari pengalaman di Liga Europa musim ini, 25 menit pertama akan sangat krusial bagi pertahanan Napoli. Karena, tiga dari lima gol kebobolan Napoli terjadi pada kurun waktu tersebut.
Toh, Ancelotti mempunyai tiga kata untuk menggambarkan laga ini. ”Keberanian, kecerdasan, dan hati. Itu yang kami butuhkan,” klaim pelatih yang pernah merasakan persaingan dengan The Gunners -julukan Arsenal- semasa masih menukangi Chelsea pada 2009-2011 itu.
”Saya hanya melihat sedikit keberanian kami di awal-awal laga. Saya rasa kecerdasan kami dari dua babak masih belum maksimal. Main dengan hati, itu yang perlu kami masukkan dalam laga Kamis nanti (dini hari nanti WIB),” tambahnya.
Soal harga diri juga diemban Unai Emery, tactician Arsenal. Sama dengan nasib Ancelotti di Napoli, Emery juga terancam nirgelar musim ini. Kompetisi kasta kedua di Benua Biru ini jadi satu-satunya harapan pelatih terbanyak trofi Liga Europa itu musim ini.
Emery mengingatkan atmosfer San Paolo bisa jadi handicap bagi Laurent Koscielny dkk. ”Meski secara progress, kami sudah membaik dan lebih kompetitif pada musim ini. Di mana pun kami ingin memenangi laga,” sebut Emery, dikutip Daily Star.
Ucapan Emery memang mengandung unsur kepercayaan diri tinggi. Namun, faktanya Arsenal selalu kalah dalam dua laga tandang terakhirnya di Liga Europa. Siapa pun yang tersingkir di akhir laga nanti, dipastikan tak bisa menambah koleksi trofi mereka.
Pertemuan Terakhir
12/04/19: Arsenal 2-0 Napoli
12/12/13: Napoli 2-0 Arsenal
02/10/13: Arsenal 2-0 Napoli
03/08/13: Arsenal 2-2 Napoli
5 Pertandingan Terakhir Napoli
14/04/19: Chievo 1-3 Napoli
12/04/19: Arsenal 2-0 Napoli
08/04/19: Napoli 1-1 Genoa
04/04/19: Empoli 2-1 Napoli
31/03/19: Roma 1-4 Napoli
5 Pertandingan Terakhir Arsenal
16/04/19: Watford 0-1 Arsenal
12/04/19: Arsenal 2-0 Napoli
07/04/19: Everton 1-0 Arsenal
02/04/19: Arsenal 2-0 Newcastle
15/03/19: Arsenal 3-0 Stade Rennais
Perkiraan Susunan Pemain Napoli (4-4-2): 1-Meret; 2-Malcuit, 19-Maksimovic, 26-Koulibaly, 6-Mario Rui; 7-Callejon, 5-Allan, 8-Ruiz, 20-Zielinski; 24-Insigne, 99-Milik Pelatih: Carlo Ancelotti
Paris Saint-Germain tinggal membutuhkan satu kemenangan untuk memastikan gelar juara Ligue 1 2018-2019. Namun, pesta juara tim asuhan Thomas Tuchel itu masih tertunda. Pekan lalu, pesta tertunda setelah PSG kalah mengejutkan 1-5 dari OSC Lille.
Pada Kamis (18/4) dini hari WIB, Les Parisiens – julukan PSG, punya peluang untuk menggelar pesta juara. Dengan syarat menang di kandang FC Nantes. Namun, PSG justru kembali menelan kekalahan. Menurunkan pemain-pemain pelapis, PSG kalah 2-3 di kandang Nantes. Ini merupakan laga tunda pekan ke-28.
Dengan kekalahan tersebut, PSG dalam tiga laga beruntun tak memetik kemenangan. Mereka ditahan imbang Strasbourg dengan skor 2-2, kalah 1-5 dari Lille, dan kalah 2-3 dari Nantes. Selain itu, pesta juara mereka pun tertunda kembali.
Kini, PSG berharap bisa menggelar pesta juara pada pekan ke-33 saat menjamu AS Monaco, 21 April. Tentunya akan sangat istimewa andai PSG berhasil menang atas Monaco. Maklum saja, mereka bisa menggelar pesta juara di markas sendiri, Stadion Parc des Princes.
Dalam laga melawan Nantes, PSG sebenarnya sempat unggul lebih dahulu pada menit 19 lewat tendangan Dani Alves. Namun, Nantes bangkit dan mampu mencetak tiga gol lewat Diego Carlos pada menit 22, Majeed Waris menit 44, dan bunuh diri Dani Alves menit 52. PSG hanya mampu memperkecil kedudukan menjadi 2-3 lewat gol Metehan Guclu pada menit 89.
Manchester City hosted Tottenham on Wednesday as they looked to come from behind and reach the semi-final.
Spurs came out on top in the first leg at their new stadium thanks to a 78th-minute strike from Heung-Min Son.
City have been in much better form recently than Tottenham in the league but their UCL form is often questionable in the bigger games.
The winner of Wednesday’s tie knew they would face Ajax in the semi-final after the Dutch side beat Juventus in Turin on Tuesday.
MANCHESTER, ENGLAND – APRIL 17: Raheem Sterling of Manchester City celebrates after scoring his team’s first goal during the UEFA Champions League Quarter Final second leg match between Manchester City and Tottenham Hotspur at at Etihad Stadium on April 17, 2019 in Manchester, England. (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)
Heung-Min Son to miss Ajax first leg
The second leg got off to an absolutely brilliant start for neutral fans.
Raheem Sterling put the home side 1-0 up inside four minutes.
Heung-Min Son then put Tottenham in the lead with goals in the 7th and 10th minute.
Football. Just Amazing.
Heung-min Son bends one in to score his and Spurs’ second in Manchester
Bernardo Silva would pull one back for City just one minute later before Sterling added his second in the 21st minute.
What a game this is!
Kevin De Bruyne’s ball is inch perfect and Raheem Sterling gets his second
Sergio Aguero would then get in on the goals, putting Man City 4-3 up over the two legs.
AGUEROOOO!
From back to front, and smashed into the net!
Fernando Llorente would then make it 4-3 on the night with Spurs going through on away goals.
There was a VAR check to see if it came off Llorente’s hand from the corner but it looked a lot more like it came off his hip.
Despite the excellent result, Tottenham did suffer one huge blow on Wednesday.
Son was shown a yellow card in the 48th minute. this means the South Korean will miss the first leg of the semi-final vs Ajax.