London: Son Heung-min dipilih Pemain Bulanan Terbaik Liga Perdana Inggeris (EPL) untuk Oktober, kali pertama dia meraih anugerah itu dalam masa tiga setengah tahun.
Penyerang Tottenham, Heung-min bermula cemerlang pada musim 2020-21 dengan meledak lapan gol dan dua bantuan jaringan dalam lapan aksi Liga Perdana.
Empat daripada jaringannya pada Oktober lalu termasuk ketika Spurs membelasah Manchester United 6-1 di Old Trafford dengan bintang Korea Selatan itu meledak dua gol dan membantu satu lagi jaringan.
Dia turut menggegar gawang ketika menewaskan West Ham dan Burnley untuk dinobatkan Pemain Terbaik Bulanan buat kali ketiga dalam kariernya selepas September 2016 dan April 2017.
Kali terakhir Spurs meraih anugerah itu menerusi Lucas Moura pada Ogos 2018.
Heung-min menewaskan tujuh calon lain dengan rakan sepasukan, Harry Kane salah seorang yang tersenarai untuk anugerah itu.
LONDON – Tim Nasional (Timnas) Inggris tidak akan diperkuat kedua pemain andalannya ketika menghadapi Islandia di Grup A2 UEFA Nations League. Kedua pemain tersebut adalah adalah gelandang Jordan Henderson dan penyerang sayap Raheem Sterling.
Henderson, yang bermain untuk Liverpool ditarik pada babak pertama saat Timnas Inggris mengalami kekalahan 2-0 dari Belgia pada Senin 16 November 2020. Dia mengalami sakit pada kakinya.
Sedangkan Sterling tidak diturunkan saat melawan Belgia. Pemain Manchester City itu mengalami cedera betis.
“Kedua pemain itu kini telah kembali ke klub masing-masing untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Federasi Sepakbola Inggris (FA) dalam sebuah pernyataan mengutip Reuters, Selasa (17/11/2020).
Inggris berada di posisi ketiga di Grup A2 dengan mengumpulkan tujuh poin dari lima pertandingan. Langkah mereka dipastikan tak masuk ke final empat besar UEFA Nations League tahun depan.
Laga Inggris versus Islandia akan berlangsung di Stadion Wembley pada Kamis 19 November dini hari WIB. Pelatih Inggris, Gareth Southgate berencana merotasi pemainnya karena menghindari cedera pemain.
“Mengenai laga Islandia, ini masih merupakan permainan yang bisa memberikan peluang bagi pemain lain untuk memperkuat tim dan skuad ini,” kata Southgate, dikutip dari Sportsmole.
“Sekali lagi, kami akan mengetahui banyak hal sekarang karena pasti akan ada banyak tekanan dari beberapa klub pada pemain mereka sendiri. Itulah yang kami jalani secara konstan.”
“Tapi kami memiliki banyak pemain yang ingin bermain untuk Inggris dan kami bangga dengan cara kami bermain dan kami ingin menyelesaikan pertandingan dengan sebaik mungkin.”
“Jadi, kami memiliki pemain yang menginginkan kesempatan bermain. Kami perlu menyegarkan tim (melakukan rotasi pemain) sedikit. Namun, kami harus menilai itu dalam beberapa hari mendatang,” tambahnya.
FC Barcelona v Real Betis – La Liga Santander | Eric Alonso/Getty Images
Mới đây, cựu tiền đạo của Atletico Madrid và Manchester United đã lên tiếng cho răng La Liga vẫn sẽ phát triển nếu Messi rời đi.
Chia sẻ với tờ Goal, cựu tiền đạo khét tiếng Diego Forlan khẳng định La Liga vẫn “sống tốt” nếu không có Lionel Messi. Tương lai của siêu sao người Argentina trở thành đề tài được bàn tán sôi nổi mùa hè qua khi anh công khai ý định rời Barcelona.
Báo chí châu Âu nhận định, Man City, Inter Milan và PSG là 3 ông lớn đủ sức mạnh tài chính và tham vọng để chiêu mộ M10 hiện tại. “Tôi không nghĩ Messi ở lại là một điều quá lớn lao và ý nghĩa với Barcelona. Tất nhiên, tôi đồng ý La Liga mạnh hơn, hấp dẫn hơn, nổi tiếng hơn nhờ những cầu thủ vĩ đại như Messi. Mặc dù vậy, La Liga là La Liga, mỗi CLB đều có nghĩa và vai trò quan trọng khác nhau trong lịch sử giải đấu,” Forlan chia sẻ với tờ Marca Sport Weekend.
“Messi ở lại mang đến nhiều điều tốt đẹp cho Barcelona. Cậu ấy và Luis Suarez đều là những ngôi sao xuất sắc. Tuy nhiên, chúng ta phải nhìn nhận đội bóng đang phát triển. La Liga có lịch sử hơn 90 năm và nhiều cầu thủ lớn sẽ còn xuất hiện trong tương lai. Các đội bóng mới là điều quan trọng nhất, không phải các siêu sao,” Forlan nhấn mạnh.
Bản hợp đồng hiện tại giữa Messi và Barcelona sẽ đáo hạn vào cuối mùa giải 2020/2021. Mùa giải năm nay, M10 không có phong độ quá thuyết phục với vỏn vẹn 3 bàn tại La Liga và 6 bàn trên mọi đấu trường. Trong khi đó, đội chủ sân Nou Camp vật lộn với phong độ của chính mình khi đứng thứ 8 trên bảng xếp hạng La Liga.
Aubameyang is captain of his national team Gabon. | GABRIEL BOUYS/Getty Images
Pierre-Emerick Aubameyang documented his ordeal while stuck inside an airport on Sunday night as his Gabon side travelled to face Gambia.
The Arsenal striker and his teammates arrived in Gambia on Sunday night ahead of the Africa Cup of Nations qualifier but were apparently left waiting in the airport by staff. Some players were left to sleep on the floor and even had their passports confiscated despite proving they had passed Covid-19 tests.
After initially arriving at 23:30 it wasn’t until 06:00 on Monday that the team were allowed entry into the country. Their game against Gambia kicked off just ten hours later, with preparations surely disturbed by such a lengthy delay.
Aubameyang made clear his frustration over the wait on his Instagram story and Twitter in the early hours, posting pictures of himself and his teammates waiting around.
In one post Aubameyang claimed he was made to feel like a ‘hostage’ while he slammed the Confederation of Africa (CAF) for the poor organisation that lead to the ordeal.
In a message to CAF he wrote: “Just want to know why Gambia keep our passports for hours and they keep us at the airport are we hostage or what? Are you gonna close your eyes?”
At 6:00 am Aubameyang finally let his fans know that he and his teammates were on the bus and on their way out of the airport, thanking staff for ‘the extra motivation’ ahead of the qualifier.
However, Gabon went on to lose the controversial fixture 2-1, while Aubameyang did not get on the scoresheet.
As reported by the Telegraph, the Gambia Football Federation has claimed ‘complications’ at the airport over Covid-19 testing as the reason for the delay, while CAF has stepped in to launch an investigation into the issue.
London: Neymar dijangka tidak sempat pulih daripada kecederaan menjelang perlawanan getir menentang Uruguay dalam aksi kedua Kelayakan Piala Dunia 2022.
Bintang Brazil yang memakai jersi nombor 10 disenaraikan negaranya walaupun pemain Paris Saint-Germain itu sebelum ini tidak beraksi tiga perlawanan susulan kecederaan pangkal paha.
Brazil berdepan Venezuela pagi esok dengan Neymar disahkan tidak dapat beraksi dan dijangka turut tersisih menentang Uruguay di tempat lawan pada Selasa depan.
Doktor pasukan, Rodrigo Lasmar menjelaskan, mereka sekali lagi bakal beraksi tanpa penyerang berbisa itu.
“Kami berharap dia dapat beraksi. Itu sebabnya kami membawanya ke Brazil. Kecederaannya semakin menunjukkan petanda positif tetapi dia dijangka tidak cukup cergas untuk aksi menentang Uruguay. Jadi kami membuat keputusan untuk merehatkannya.”
Brazil menang kedua-dua perlawanan kelayakan setakat ini dengan Neymar meledak hatrik ketika menentang Peru.
AMSTERDAM – Kemenangan akhinya dipersembahkan oleh Frank de Boer selaku Pelatih Tim Nasional (Timnas) Belanda pada laga kelima UEFA Nations League A 2020-2021 kontra Bosnia & Herzegovina. Angka penuh itu jelas memberi kebahagiaan tersendiri.
Jalan terjal mengawali karier Frank de Boer bersama Timnas Belanda. Dari empat pertandingan awal, eks pelatih Inter Milan gagal itu membawa Tim Oranye menang. Bahkan, debutnya berakhir pahit setelah tumbang 0-1 dari Meksiko di partai persahabatan, 8 Oktober 2020.
Pada tiga laga berikutnya, Belanda masih gagal menang. Kemenangan akhirnya didapat Frank de Boer pada pertandingan kelimanya. Memphis Depay dan kawan-kawan sukses menumbangkan Bosnia & Herzegovina dengan skor 3-1.
Selepas pertandingan, Frank de Boer mengakui meminta anak asuhnya untuk tancap gas pada 20-25 menit awal laga. Tiga angka itu membuatnya bahagia karena punya dua arti, selain kemenangan perdana, Belanda sukses menjaga peluang untuk lolos ke Semifinal UEFA Nations League.
“Kami sadar dapat membuat perubahan dalam 20-25 menit pertama. Kami harus tancap gas sejak awal. Ini hanya bisa dilakukan dengan menjaga kecepatan penuh. Kami melakukan pekerjaan luar biasa,” ucap Frank de Boer, dikutip dari laman resmi Timnas Belanda, Senin (16/11/2020).
“Tentu saja, Anda selalu menantikan kemenangan pertama. Namun, kami punya beberapa kepentingan hari ini. Salah satunya adalah tetap di trek yang benar untuk mencapai babak final UEFA Nations League,” imbuh pria berusia 50 tahun tersebut.
Ya, kemenangan melawan Bosnia & Herzegovina itu menjaga kans Belanda untuk mengulangi prestasi pada edisi perdana UEFA Nations League. Mereka kini mengumpulkan delapan angka, berselisih satu dari Italia yang memuncaki klasemen Grup 1 usai menumbangkan Polandia di Sassuolo.
Sekali pun masih hidup, peluang Belanda untuk lolos ke semifinal masih relatif berat. Sebab, pada laga terakhir mereka harus menghadapi Polandia, Kamis 19 November 2020 dini hari WIB, di kandang lawan. Pertandingan tersebut bagaikan hidup dan mati bagi kedua kesebelasan.
Menang pun belum menjamin Polandia dan Belanda akan lolos. Sebab, keduanya sama-sama berharap Italia tumbang di tangan Bosnia & Herzegovina. Kebetulan, pada laga terakhir, Gli Azzurri akan menjalani laga tandang.
Jika berhasil menang dan lolos ke babak selanjutnya, maka Belanda mengulangi capaian pada UEFA Nations League 2018-2019. Ketika itu, mereka sempat berada di posisi juru kunci. Namun, dalam dua pertandingan terakhir, anak asuh Ronald Koeman bangkit dan lolos dari lubang jarum, bahkan melangkah hingga final.