United buka langkah menangi hati Ronaldo

London: Manchester United membuat ‘tawaran rasmi’ untuk menandatangani semula legenda kelab Cristiano Ronaldo, menurut laporan di Portugal.

Akhbar Portugal, Record mendakwa Red Devils menghubungi ejen superstar itu, Jorge Mendes dengan tawaran lumayan yang sedia dipertimbangkan Ronaldo.

Bagaimanapun, pemenang lima kali Ballon d’Or yang berusia 36 tahun pada Februari lalu mahu kekal fokus bersama Juventus buat masa sekarang.

Ia memerlukan sesuatu yang istimewa jika United mahu membawa semula Ronaldo ke Theatre of Dreams, selepas 12 tahun menjualnya dengan harga rekod dunia £80 juta (RM434.444 juta) ketika itu kepada Real Madrid.

Ronaldo menyertai Red Devils daripada Sporting Lisbon pada 2003 dan meledak 118 gol dalam 292 perlawanan.

Dia membantu United menjuarai tiga gelaran Liga Perdana berturut-turut selain membantu kelab menjuarai Liga Juara-Juara pada 2008 dan Ronaldo meraih anugerah Ballon d’Or pertamanya tahun itu.

RONALDO ketika beraksi bersama United. FOTO Agensi
RONALDO ketika beraksi bersama United. FOTO Agensi

Tetapi dia mencapai kemuncak kegemilangan karier ketika sembilan musim di Real dengan menambah empat lagi koleksi anugerah berprestij itu selain meledak 450 gol dalam hanya 438 perlawanan.

Di atas padang, Ronaldo meraih dua gelaran LaLiga dan empat trofi Liga Juara-Juara termasuk tiga kejuaraan berturut-turut di antara 2015 dan 2018.

Dia kemudiannya membuat keputusan mengejut dengan berpindah ke juara Itali, Juventus pada 2018 dengan gaji lumayan £28 juta (RM152 juta) semusim.

Bersama Juventus, Ronaldo menjuarai dua gelaran Serie A dan menjaringkan 71 gol dalam 94 perlawanan.

Bagaimanapun, laporan mendakwa gergasi Itali itu mahu melepaskan Ronaldo bagi mendapatkan wang tunai sebelum kontrak pemain Portugal itu tamat pada hujung musim 2021/2022 sekali gus tidak lagi menanggung beban membayar gajinya sebanyak £540,000 (RM2.9 juta) seminggu.

Jika menjadi kenyataan, dia berpeluang menjulang kembali United ke persada Liga Perdana dengan bergandingan bersama ikon baru seperti rakan senegara, Bruno Fernandes dan Marcus Rashford.

Bagaimanapun, Paris Saint-Germain dikatakan kelab pilihan dalam mendapatkan Ronaldo.

Mereka telah pun memiliki dua pemain handalan dunia di bahagian serangan – Kylian Mbappe dan Neymar.

Gandingan itu masing-masing beraksi di bahagian kiri dan kanan yang boleh membuka ruang untuk Ronaldo beraksi di bahagian tengah.

Sebuah lagi kelab yang boleh mencipta kejutan ialah Wolves yang mempunyai beberapa pemain Portugal hasil hubungan rapat dengan ejen Ronaldo, Mendes.

Kolumnis SunSport dan bintang Watford, Troy Deeney percaya penyerang itu bakal mencipta impak besar di Molineux jika dia berpindah ke sana.

Man United Lagi-Lagi Diuntungkan VAR, Bruno Fernandes Beri Pembelaan

MANCHESTER – Manchester United berhasil memetik kemenangan atas West Bromwich Albion (WBA) di laga pekan kesembilan Liga Inggris 2020-2021 pada Minggu (22/11/2020) dini hari WIB. Bruno Fernandes pun menjadi pahlawan Man United karena mencetak satu-satunya gol dalam kemenangan 1-0 mereka atas WBA.

Kemenangan tipis itu bisa dikatakan direbut Man United dengan susah payah. Namun, ada saja pihak yang merasa kemenangan Man United itu tidak adil karena disebut The Red Devils telah diuntungkan oleh Video Assistant Referee (VAR).

Keuntungan yang didapatkan Man United itu terjadi ketika laga memasuki menit 47. Bruno Fernandes terlihat melanggar pemain WBA, Conor Gallagher di kotak terlarang.

Aksi Bruno Fernandes saat melakukan tendangan penalti

Wasit pada laga tersebut, David Coote pun langsung menunjuk titik putih yang menandakan penalti untuk WBA. Namun, sikap sang pengadil berubah 180 derajat setelah mendapat bisikan dari petugas VAR.

Karena masih kurang yakin, sang pengadil lantas melihat sendiri tayangan ulang terjadinya pelanggaran. Setelah yakin, David Coote justru membatalkan keputusan memberi hadiah penalti tersebut.

Momen tersebutlah yang disebut-sebut menjadi bukti bahwa Man United lagi-lagi diuntungkan oleh VAR. Sebab jika melihat tayang ulangnya, memang sempat ada sentuhan antara kaki Fernandes dengan Gallagher.

Mendengar perkataan Man United telah diuntungkan VAR karena tak memberikan penalti untuk WBA, Fernandes sebagai pelaku utama atas insiden tersebut pun mencoba memberikan pembelaan. Menurut pemaparannya, memang benar ada kontak yang terjadi antara dirinya dengan Gallagher.

Akan tetapi, Fernandes menegaskan bahwa ia telah menyentuh bola terlebih dahulu barulah kaki Gallagher. Jadi, karena ia sudah mampu menendang bola terlebih dahulu ia merasa seharusnya hal tersebut memang bukanlah sebuah pelanggaran.

Jadi, Fernandes merasa tidak benar jika VAR sudah membantu Man United dengan tak memberikan hadiah penalti kepada WBA pada laga yang berlangsung di Stadion Old Trafford tersebut. Fernandes merasa tekelannya benar-benar aman dari pelanggaran.

“Pada sentuhan pertama, saya mengenai bola. Setelah menyentuh bola, barulah ada sentuhan kedua (dengan Gallagher). Saya tidak tahu pasti, karena saya belum melihat tayang ulangnya. Namun, apa yang saya rasakan adalah saya menyentuh bola dulu baru kemudian pemain,” jelas Fernandes, melansir dari Manchester Evening News, Minggu (22/11/2020).

Player Ratings as Limp Blaugrana Lose Again

Saul Niguez, Marcos Llorente, Yannick Carrasco
The man | Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images

Atletico Madrid did a classic number on Barcelona, beating Ronald Koeman’s side 1-0 at the Wanda Metropolitano thanks to Yannick Carrasco’s first-half stoppage time goal.

The hosts stifled the former La Liga champions, who struggled to create many chances against such a well-drilled, military style defence. The decisive goal came on the stroke of half-time, when a Marc-Andre ter Stegen clanger offered Carrasco the chance to fire into an empty net from distance – and he did not disappoint.

Barça then faced the daunting task of getting back on level terms against a Diego Simeone side, and they ultimately failed, forcing only four saves out of Atleti goalkeeper Jan Oblak. The win for the hosts puts them into second place, while the Catalan giants are languishing down in tenth.

Check out the player ratings from a typically shot-shy evening in Madrid.

Jan Oblak (GK) – 8/10 – Monster. Not forced into too many saves due to his incredible defence, but organisation starts from the back.

Stefan Savic (CB) – 7/10 – The lesser accomplished of the centre-backs tonight, but that’s no dig. A clean sheet is a clean sheet.

Jose Gimenez (CB) – 8/10 – Diego Godin’s younger clone. Loves to fight, head, tackle, kick, the works. The heartbeat of this backline.

Mario Hermoso (CB) – 7/10 –
Another top performance. Keeping it tight against any Barça team is no mean feat, but this unit did its job.

Kieran Trippier (RWB) – 8/10 – This guy should be England’s best right-back. He’s trained by the best, and in a proper system, he stands out as an excellent defender with a wicked delivery.

Saul Niguez (CM) – 7/10 – Forced to dig in and leave his fancy skills at home. Always up for the battle.

Koke (CM) – 8/10 – Mr Atleti – Simeone’s man on the pitch. Takes pleasure in reducing the game to its most turgid but equally enjoyable form. He smells another title.

Marcos Llorente (CM) – 7/10 – The outlet in the midfield, that wasn’t really allowed out all too often. Tried to support the forwards when possible.

Yannick Carrasco (LWB) – 8/10 – Miles out from goal with just an empty net in front of you. How’s your nerve, son? Very good, as it turns out. Goal capped a great performance and typified his endeavour.

Angel Correa (ST) – 7/10 – A pest, and a defender’s nightmare. Never stopped running, unprepared to give his marker a second’s rest. It’s that attitude that forces errors.

Joao Felix (ST) – 6/10 – Less involved than in recent games, but added that sparkle to a team which looks like it’s been through the wash one too many times.

Diego Costa (ST) – 6/10

Thomas Lemar (LWB) – N/A

Geoffrey Kondogbia (CM) – N/A

Felipe (CB) – N/A

Marc-Andre ter Stegen (GK) – 4/10 – YOU HAD ONE JOB BIG MAN! STAY IN YOUR GOAL! Crazy decision making, caught miles out at sea. Decided the match.

Sergi Roberto (RB) – 7/10 – Not a bad performance, really. Caught out down his flank for the goal, but not really his fault, was it?

Gerard Pique (CB) – 6/10 – Not his best display, although we rarely see one nowadays. Limped off with a nasty looking injury.

Clement Lenglet (CB) – 7/10 – The better of the two central defenders, Lenglet may be on his own next time he takes to the field.

Jordi Alba (LB) – 6/10 –
Best days are well behind him. Not as potent going forward and misses his connection with Mr Messi.

Miralem Pjanic (CM) – 6/10 – Not the worst on the pitch today, but by no means the best. Will feel unfortunate to have been hooked ahead of some others.

Frenkie de Jong (CM) – 6/10 – Still not quite finding his feet in this team, and looks short of confidence and swagger – an absolutely no-no when you play for this club.

Lionel Messi (CAM) – 7/10 – If you come to realise you’re the smartest person in the room – you’re in the wrong room. Messi has realised this, but someone has already locked the door and swallowed the key. Trapped in a sea of averageness.

Ousmane Dembele (RW) – 6/10 – The better and more unpredictable of the forward line, and survived the substitute culling. Dribbled like the baller he is and tried to win it on his own. Barça want to tie him down… good luck.

Antoine Griezmann (ST) – 5/10 – I bet he really wanted to win this one, eh? Shame he played like he was still the main man in red and white. “Fancy having me back, lads?” Subbed.

Pedri (LW) – 5/10 – Inexperienced and it showed against the might of Trippier, the newly crowned greatest right-back in history. Subbed.

Philippe Coutinho (LW) – 6/10

Sergino Dest (RB) – 6/10

Trincao (RW) – N/A

Martin Braithwaite (ST) – N/A

内维尔:凯恩全场都在戏耍曼城后防,他的表现全场最佳

11月22日讯 今日凌晨,热刺在联赛中2-0击败曼城,暂时登顶榜首,在比赛中凯恩全场表现亮眼,赛后内维尔也对其赞不绝口。

内维尔表示:“凯恩在比赛中把拉波特和迪亚斯耍得团团转,这简直令人难以置信。”

“我肯定这是17年热刺在温布利对阵利物浦后踢得最棒的一场比赛了。在对阵曼城如此艰难的比赛中他表现得太亮眼了。”

“拉波特和迪亚斯都是身价4千万、5千万的顶级中后卫,可是他们却在比赛中一直被凯恩捉弄。”

“热刺全场比赛的防守是值得称赞的,但凯恩无疑是全场最为出色的那一个。”

“尽管他没有取得进球,但我认为他的表现非常好。”

Pogba muốn thi đấu tại Manchester United đến hết hợp đồng.

Paul Pogba, Robin Quaison
France v Sweden – UEFA Nations League | Xavier Laine/Getty Images

Mới đây, the Atlentic đã đưa tin về tương lại của Pogba tại Manchester United

Paul Pogba được tuyền thông cho là đã có ý định chia tay Man United suốt thời gian qua. Dù vậy, anh vẫn tiếp tục gắn bó với đội chủ sân Old Trafford. Nhưng khi mà thành tích của Quỷ đỏ thành Manchester ngày càng đi xuống, và đó cũng là lý do mà rất nhiều người đặt ra nghi vấn đề anh sẽ rời đội bóng thành Manchester

Đáng chú ý, Juventus và Real Madrid đang quan tâm đến việc ký hợp đồng với cầu thủ 27 tuổi. Man United do chưa thể đàm phán hợp đồng mới với Pogba, nên đã kích hoạt điều khoản tự động gia hạn thêm 1 năm. Điều đó đồng nghĩa, Pogba sẽ ở lại Man United ít nhất đến mùa Hè 2022.

Theo The Athletic, cầu thủ người Pháp cũng đã sớm chốt tương lai tại Man United. Cụ thể, Pogba đang xem xét chơi bóng cho Man United đến hết hợp đồng hiện tại [đáo hạn vào tháng 06/2022], trước khi rời Old Trafford theo dạng chuyển nhượng tự do.

Thật khó để nói trước về tương lại của Pogba trong thời điểm này, tuy nhiên chắc chắn Pogba sẽ ở lại Manchester United thêm vài mùa giải đến. Trước khi có thể đến những đội bóng khác vì khả năng phục hồi tài chính sau COVID-19

[FEATURE] ทำกับป๋าได้ไง ! 5 นักเตะที่เคยปฎิเสธ แมนฯ ยูไนเต็ด ยุค เซอร์ อเล็กซ์ เฟอร์กูสัน

FBL-ENG-PR-MAN UTD-LIVERPOOL
FBL-ENG-PR-MAN UTD-LIVERPOOL | PAUL ELLIS/Getty Images

แมนเชสเตอร์ ยูไนเต็ด ประสบความสำเร็จอย่างมากภายใต้การคุมทีมของ เซอร์ อเล็กซ์ เฟอร์กูสัน แต่เชื่อหรือไม่ว่าเคยมีผู้เล่นมากมายที่มองข้ามถ้วยรางวัลและเลือกที่จะไม่ย้ายมาเล่นให้กับกุนซือขรัวเฒ่าด้วยเหตุผลบางประการ มาดูกันว่าจะมีใครบ้างและเหตุผลของพวกเขาคืออะไร

ดาวเตะอารมณ์ร้อนเคยถูกกุนซือชาว สก็อตแลนด์ โทรมาขอเจรจาให้ย้ายไปเล่นกับทีมของเขาด้วยตัวเองเลยในช่วงวันคริสต์มาสของปี 2001 ทว่า ดิ คานิโอ ในวัย 33 ปี กลับเลือกที่จะเซย์โนแม้อยากจะย้ายไปใจจะขาด ด้วยเหตุผลที่ว่า เวสต์แฮม ยูไนเต็ด เป็นเสมือนครอบครัวที่อบอุ่น เพราะแม้เจ้าตัวจะขึ้นชื่อลือชาว่ามีพฤติกรรมไม่เหมาะสมแต่ ขุนค้อน ก็กล้าพอที่จะให้โอกาสเขาด้วยการไปคว้าตัวมาจาก เชฟฟิลด์ เว้นส์เดย์ พร้อมมอบปลอกแขนกัปตันทีมให้อีกด้วย

เชื่อว่าหลายๆคนคงจินตนาการภาพของ เจอร์ราร์ด ในชุดทีม ปีศาจแดง ไม่ออก แต่รู้หรือไม่ว่าตำนานของ ลิเวอร์พูล ผู้นี้ เคยเกือบจะย้ายมาใต้ชายคา โอลด์ แทรฟฟอร์ด แล้วสมัยอายุเพียง 13 ปี ก่อนที่จะเลือกปฎิเสธไปเพราะทาง ยูไนเต็ด ต้องการเซ็นสัญญากับเขาถึง 7 ปี ซึ่งโดยส่วนตัวเขารู้สึกว่าตัวเองยังเด็กเกินกว่าจะตัดสินใจอะไรที่มันเกี่ยวข้องกับอนาคตที่อยู่อีกไกล นอกจากนี้ในต้นฤดูกาล 2002/03 ป๋า ก็ยังมิวายตามมาตื๊อ สตีวี จี อีกรอบ แต่ในตอนนั้นเขากลายเป็นผู้เล่นของ เดอะ เร้ด แมชชีน เต็มตัวแล้ว คงจะเดากันได้ไม่ยากว่าคำตอบของกองกลางจอมถล่มประตูผู้นี้คืออะไร

ในฤดูกาลที่ 2003/04 ฟิลิปป์ ลาห์ม ถูก บาเยิร์น มิวนิค ส่งตัวให้ สตุ๊ตการ์ท ยืมไปใช้งาน โดยทีมของเขามีโอกาสได้ลงสนามพบกับ แมนเชสเตอร์ ยูไนเต็ด ซึ่งเกมนั้นทีมของ ลาห์ม เป็นฝ่ายเอาชนะไปได้ 2-1 และเจ้าตัวก็โชว์ฟอร์มได้อย่างยอดเยี่ยม ดาวเตะร่างเล็กตกเป็นเป้าความสนใจของ เฟอร์กี้ ทันที แต่ท้ายที่สุดหลังตัดสินใจอย่างหนักเขาก็เลือกที่จะปฎิเสธไปเพราะอยากสู้เพื่อตำแหน่งในทีม เสือใต้ ดูอีกสักตั้ง

ยอดดาวยิงแห่งเกาะอังกฤษปฎิเสธ แมนฯ ยูไนเต็ด ถึงสองครั้งสองคราด้วยกัน ครั้งแรกเกิดขึ้นตอนที่เขาเลือกเซ็นสัญญาย้ายจาก เซาธ์แฮมป์ตัน ไปอยู่กับ แบล็คเบิร์น โรเวอร์ส ด้วยค่าตัว 3.6 ล้านปอนด์ อันเป็นสถิติสูงสุดของเกาะอังกฤษในเวลานั้น ส่วนอีกครั้งคือตอนที่ทั้ง นิวคาสเซิล ยูไนเต็ด และ แมนเชสเตอร์ ยูไนเต็ด ยื่นข้อเสนอมาพร้อมๆกันในปี 1996 ซึ่งเขาก็เลือกที่จะย้ายไปเล่นให้กับสโมสรที่เขาตามเชียร์มาตั้งแต่เด็ก

มีเรื่องเล่ามากมายเกี่ยวกับเหตุผลที่ โรนัลดินโญ ไม่ได้ย้ายไปเล่นให้กับ ป๋า แต่เรื่องที่น่าเชื่อถือที่สุดคงเป็นเรื่องที่ออกมาจากปากเพลย์เมคเกอร์ชาว บราซิล เองเลย โดยเมื่อปี 2003 เขาได้รับการติดต่อมาจาก ซานโดร โรเซลล์ หนึ่งในผู้ลงสมัครเลือกตั้งประธานสโมสร บาร์เซโลนา ที่ขอให้ เหยินน้อย รับปากว่าจะย้ายมาจอยกันถ้าเขาสามารถเอาชนะการเลือกตั้งได้ และแม้ ยูไนเต็ด จะยื่นข้อเสนอที่ไม่อาจปฎิเสธได้มาให้กับเขา ท้ายที่สุดสัญญาก็ต้องเป็นสัญญา

Jijoe kongsi pengalaman dengan pelumba SRT

Kuala Lumpur: Jaguh berbasikal nombor satu negara, Azizulhasni Awang tidak kekok berkongsi pengalamannya bagaimana menakluk dunia apabila mengadakan sesi video secara maya bersama barisan pelumba pembangunan Sepang Racing Team (SRT).

Azizul yang pernah bergelar juara dunia pada 2017 dan kini berada di ranking nombor satu dunia dalam acara keirin berkata, sesi yang berlangsung secara dalam talian itu lebih kepada berkongsi pengalamannya dalam dunia sukan dan sepanjang bergelar atlet negara.

“Saya berkongsi pengalaman bagaimana untuk berurusan dan menyesuaikan diri apabila tinggal di luar negara sebab kebanyakan pelumba kelak akan tinggal di Eropah untuk beberapa ketika.

“Mereka banyak bertanyakan soalan. Saya percaya apa dikongsikan itu boleh diguna pakai dalam sukan permotoran mereka,” katanya.

Pada sesi yang berlangsung semalam, Azizul pemenang pingat gangsa Sukan Olimpik Rio 2016 itu juga menasihat pelumba negara untuk menjadikan disiplin sebagai kunci kejayaan dan terus komited dalam bidang yang mereka ceburi jika ingin melangkah lebih jauh.

“Untuk berjaya, banyak yang perlu dikorbankan. Kita akan sentiasa diuji dengan pelbagai ujian dan halangan.

“Saya juga sempat menggalakkan mereka menimba ilmu kerana itu dapat membantu mereka dalam karier selepas bersara,” katanya.

Antara pelumba SRT yang terbabit adalah Adam Norrodin, Danial Syahmi Ahmad Shahril, Sharul Ezwan Sharil, Syarifuddin Azman, Zulfahmi Khairuddin dan Faz Adhili.

Untuk rekod Azizul kini kembali menguasai kedudukan ranking nombor satu dunia dalam acara keirin selepas mengumpul 2,195 mata.

Azizul menguasai kedudukan berdasarkan pencapaian merangkul gangsa di Kejohanan Berbasikal Dunia di Berlin, perak di Kejohanan Asia, Korea Selatan tahun lalu dan emas di Kejohanan Piala Dunia di New Zealand.

Yuta Wakimoto yang juga juara Asia di kedudukan kedua dengan 2,055 mata manakala juara dunia dari Belanda, Harrie Lavreysen ketika 1,950 mata.

Manakala seorang lagi pelumba negara Mohd Shah Firdaus Sahrom di tempat ke-35.

Tuchel Kecewa Berat PSG Takluk dari AS Monaco

FONTVIELLE – Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Thomas Tuchel tak bisa menyembunyikan rasa kecewa usai timnya dipaksa takluk AS Monaco pada pekan ke-11 Liga Prancis 2020-2021. Les Parisiens -julukan PSG- menelan kekalahan dari tim arahan Niko Kovac pada laga yang berlangsung Sabtu (21/11/2020) dini hari WIB.

Tuchel tidak menyangka timnya bisa menelan kekalahan pada laga tandang mereka kali ini. Sebab, melihat dari segi permainan PSG tampil sangat dominan tas tim tuan rumah terutama di babak pertama.

Dua gol Kylian Mbappe bahkan membawa PSG unggul 2-0 atas AS Monaco sebelum turun minum. Winger asal Prancis itu membuka keunggulan timnya di menit ke-25. Mbappe lalu menggenapkannya lewat eksekusi penalti pada menit ke-37.

Akan tetapi, semua berjalan terbalik di paruh kedua. Kubu tuan rumah yang tertinggal dua gol seakan balik dan begitu gencar memburu gol untuk membalikkan keadaan.

Hasilnya, AS Monaco benar-benar berhasil membalikkan keadaan lewat lesakkan dua gol Kevin Volland dan sebiji gol titik putih dari Cesc Fabregas. PSG pun dipaksa takluk 2-3 oleh AS Monaco di laga kali ini.

“Saya tidak bisa menjelaskan bagaimana kami kalah, tapi kami telah melewatinya. Saya pikir itu adalah pertandingan yang sangat aneh,” ujar Tuchel seperti dilansir dari laman resmi PSG, Sabtu (21/11/2020).

“Kami mengendalikan permainan dan kami mencetak gol. Tapi kemudian kami kehilangan konsentrasi dan kualitas kami baik di dalam maupun di luar bola,” ujarnya lagi.

Tuchel pun menegaskan akan melakukan evaluasi serius dari kekalahan dari AS Monaco dini hari tadi. Hal tersebut ia lakukan agar timnya lebih siap saat menghadapi RB Leipzig di ajang Liga Champions 2020-2021 tengah pekan depan.

“Saya tidak tahu mengapa, tapi itulah yang terjadi. Kami perlu mengumpulkan pasukan karena kami harus mulai memikirkan laga melawan Leipzig (di ajang Liga Champions) besok,” ujarnya.

“Kami akan melihat permainannya, tapi kami tidak bisa terlalu memikirkannya karena Rabu nanti adalah ujian besar dan kami harus mempersiapkannya seperti sebuah laga final,” tandasnya.

Steve Bruce Hits Out at Miguel Almiron’s Agent Over Exit Claims

Steve Bruce
Steve Bruce was unimpressed with the agent’s comments | Robin Jones/Getty Images

Newcastle United manager Steve Bruce has taken aim at the agent of winger Miguel Almiron for his recent comments about the Paraguay international’s future at the club.

Daniel Campos suggested that Almiron would have left Newcastle during the summer had it not been for the COVID-19 outbreak, with both Inter and Atletico Madrid both registering their interest in the 26-year-old.

The agent also took aim at Newcastle’s poor standing in the Premier League, and Bruce was clearly unimpressed to be hearing such comments come from anyone other than the player himself.

“I couldn’t miss the quotes because they were so outrageous it was bordering on the ridiculous,” Bruce admitted, in quotes relayed by BBC Sport. “If it was Miguel, who I’ve had the pleasure to work with for the last 15 months, knocking on my door and having a problem, I’d listen.

“An agent who, two years in, is probably trying to profit again and take him somewhere else, is just hugely disrespectful to all of us basically, and to the club in particular who have served Miguel so well.

“I will have a conversation with him of course, but Miguel is an unbelievable pro and has a great attitude to everything.

“But the agent proves to me he is an amateur looking to make a fast buck again, which is pretty ridiculous.”

Despite Bruce’s defiant stance, sources have confirmed to 90min that Newcastle are aware of Almiron’s interest in a move away from St James’ Park, and they would be prepared to listen to acceptable offers.

The Magpies have been underwhelmed by the return of their £21m club-record signing, who moved over from North America in January 2019. Almiron has managed just nine goals and five assists in 62 appearances for Newcastle, though much of his underperformance – statistically, anyway – has attributed to the team’s style of play and the role he’s been asked to perform.

Newcastle are reluctant to accept a significant loss on Almiron and slapped a £20m price tag on his head during the summer; a figure that appeared to ward off his potential suitors.

格策:当年去拜仁的时机不对,本该继续全心专注提高自己

11月21日讯 拜仁慕尼黑旧将格策日前在接受采访的时候承认,2013年加盟拜仁的决定是个错误。

格策说道:“我当时只有21岁,我当时加盟的拜仁,是一支刚刚赢得三冠王的球队,我本该继续专注于全身心提高自己,而这是我在当时的拜仁做不到的。”

格策在拜仁期间,开局不错,但之后受代谢疾病困扰,表现逐渐平庸,最终返回了老东家多特蒙德。