Cintai Dunia Sepakbola Sejak Kecil, Ini Lika-liku Perjalanan Karier Nedved

MEMBICARAKAN dunia sepakbola, tak lengkap rasanya jika tak turut membahas Pavel Nedvel. Kepiawaiannya dalam mengolah si kulit bundar telah diakui oleh khalayak ramai sehingga sosoknya pun diberi status legenda setelah memutuskan pensiun pada 2009.

Karier Nedved di dunia sepakbola terbilang begitu gemilang. Sebab, pria yang lahir di Kota Cheb, Republik Ceko, ini dapat menyabet berbagai gelar, baik di tataran klub serta individu. Tak heran, sosok Nedved kerap kali dijadikan sebagai panutan para pesepakbola, bahkan pemain-pemain tersohor.

Untuk bisa menorehkan karier yang fantastis, perjalanan yang berliku harus dilalui Nedved. Ia harus hijrah dari satu klub ke klub lainnya sejak masih berusia begitu muda demi mengasah bakat dan menemukan peluang untuk mengepakkan sayap lebih besar lagi. Tetapi, Nedved tak masalah dengan kondisi tersebut karena kecintaannya dengan dunia sepakbola.

Pavel Nedved

(Nedved saat meraih trofi Ballon dOr 2003. Foto: Football Italia)

Pesepakbola yang lahir pada 30 Agustus 1972 itu mulai bergelut di dunia sepakbola sedari masih berusia lima tahun. Kala itu, Nedved muda bergabung dengan salah satu klub sepakbola yang terdapat di kota kelahirannya, yakni Tatran Skalna.

Setelah delapan tahun di sana, Nedved memutuskan untuk hijrah ke klub lainnya, yakni Huda Hvezda Cheb. Karier sang gelandang di klub itu tak berjalan selama sebelumnya. Ia bernaung selama lima tahun dan memutuskan untuk hijrah ke Skoda Plzen saat usianya 14 tahun.

Di sana, Nedved akhirnya mendapat promosi untuk memperkuat tim utama pada 1990. Tetapi, Nedved tak dapat langsung bermain bersama para seniornya karena Plzen memutuskan untuk meminjamkan sang pemain muda ke Dukla Praha. Di sana, ia hanya bermain selama semusim dan sekembalinya ke Plzen, pihak klub memutuskan untuk menjualnya ke Sparta Praha.

Awal karier Nedved di Sparta Praha tak berjalan mulus. Tetapi, lama-kelamaan, ia dapat berkembang pesat sehingga akhirnya dapat membantu klub memenangkan beberapa trofi, termasuk gelar juara di Liga Republik Ceko.

Infografis Pavel Nedved

Atas aksinya yang gemilang, Nedved akhirnya mendapat panggilan untuk memperkuat Tim Nasional (Timnas) senior Republik Ceko pada 1994. Ia turut tampil di Piala Eropa 1996. Di sana, karier Nedved mulai menanjak.

Nedved berhasil menarik decak kagum karena dapat tampil gemilang di gelaran Piala Eropa 1996. Ia kerap kali mencatatkan namanya di papan skor untuk Timnas Republik Ceko, salah satunya terjadi di babak penyisihan grup saat melawan Italia. Ceko bahkan melaju hingga ke babak final. Sayangnya, gelar juara gagal dibawa pulang karena takluk dari Jerman dengan skor tipis 1-2.

Penampilan apik Nedved di ajang tersebut telah menarik minat besar dari klub-klub papan atas Eropa. Mulai dari PSV hingga Lazio tertarik untuk meminangnya. Tetapi, Nedved akhirnya memilih berlabuh ke Lazio dan tampil di liga utama Italia.

Di Lazio, Nedved membuktikan dirinya layak untuk diperhitungkan. Ia mempersembahkan banyak trofi selama lima musim berada di sana. Salah satu trofi paling bergengsi yang didapat bersama Lazio adalah gelar juara Liga Italia pada 1999-2000.

Kepiawaian sang gelandang dalam mengolah si kulit bundar membuat Juventus kepincut dan mulai memberi penawaran. Nedved pun terbuai dengan bujuk rayu Juventus sehingga akhirnya memutuskan untuk menjadi bagian dari si Nyonya Tua –julukan Juventus. Di sana, Nedved semakin bersinar dan merengkuh banyak gelar untuk Juventus, termasuk dua gelar juara Liga Italia.

Pavel Nedved saat bela Juventus

(Nedved bersinar bersama Juventus)

Sosok Nedved begitu disanjung saat berkarier di Juventus. Ia juga tampak begitu menikmati kariernya bersama klub berjuluk Bianconeri itu sehingga akhirnya memutuskan gantung sepatu di sana pada 2009. Nedved pun kini menjadi legenda dari klub raksasa asal Italia tersebut.

Hingga memutuskan untuk pensiun, Nedved telah meraih 15 gelar juara yang diraih bersama Juventus, Lazio, dan Sparta Praha. Di Juventus, ia merengkuh dua gelar juara Liga Italia, satu gelar Piala Super Italia, serta satu gelar Serie B. Kemudian, di Lazio, Nedved mempersembahkan satu gelar Liga Italia, dua gelar Coppa Italia, dua gelar Piala Super Italia, satu gelar Liga Italia, dan satu gelar Piala Super UEFA.

Tak hanya di Italia, ia juga menorehkan prestasi gemilang saat memperkuat klub Republik Ceko. Bersama Sparta, Nedved meraih empat gelar, di mana satu di antaranya diraih di liga utama Republik Ceko. Ayah dari Anna dan Pavel ini juga meraih berbagai prestasi individu, salah satunya Ballon dOr pada 2003.

Direktur PSG Masih Belum Bisa Pastikan Masa Depan Neymar

PARIS – Direktur Olahraga Paris Saint-Germain (PSG), Leonardo, masih belum memiliki keyakinan tentang masa depan sang pemain, Neymar Jr. Ia belum bisa memastikan apakh sang pemain akan tetap tinggal atau pergi pada bursa transfer musim ini.

Leonarod pun sejatinya tidak menyangkal akan kemungkinan pemain berpaspor Brasil itu hengkang dari Les Parisiens –julukan PSG. Tetapi hingga saat ini, belum ada kemajuan berarti dari para klub yang dikabarkan meminati Neymar.

“Ada diskusi untuk masa depannya seperti yang Anda tahu, tetapi tidak ada yang mengalami kemajuan,” ungkap Leonardo, mengutip dari Goal, Jumat (16/8/2019).

Neymar Jr

Sejauh ini dua klub asal Spanyol yakni Real Madrid dan Barcelona dikabarkan sangat meminati pemain berusia 27 tahun itu. Barcelona dikabarkan menajdi tim kuat yang akan bisa mendapatkan tanda tangan Neymar karena sang pemain ingin kembali ke klub yang membesarkan namanya.

Sementara dari sisi PSG, meski Leonardo sempat merasa kesal dengan Neymar, tetapi kali ini ia sedikit melunakkan hatinya. Bahkan ia memuji sosok Neymar yang pada laga pembuka kemarin sempat mendapat cemoohan dari para penggemar PSG.

Neymar Jr

“Neymar memang melakukan kesalahan. Anda tahu, saya tidak mengenalnya. Seiring berjalannya waktu, saya mengenalnya. Dan saya benar-benar berpikir dia anak yang baik dengan latar belakang yang sangat bagus. Di lapangan, dia adalah pemain yang luar biasa,” pungkasnya.

Carragher: Arsenal Pasrah dengan Lini Pertahanan Musim Ini

LONDON – Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menyatakan Arsenal sudah tak bisa berbuat banyak untuk menebalkan lini pertahanan mereka pada bursa transfer musim panas 2019. Pasalnya, tak terlalu banyak bek-bek tangguh yang tersedia di musim panas 2019. Pembelian David Luiz dari Chelsea adalah upaya terbaik Arsenal untuk mempertebal lini pertahanan.

Arsenal akhirnya lebih memiih untuk mempertajam lini depan dengan membeli pemain seperti Nicolas Pepe dari LOSC Lille. Pepe yang dibeli dengan mahar 80 juta euro atau sekira Rp1,2 triliun adalah pemain termahal dalam sejarah Arsenal.

David Luiz (Foto: Twitter/@Arsenal)

Pepe diharapkan mampu membentuk trio mematikan di lini depan Arsenal bersama Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette musim ini. Ketajaman ketiga pemain itu akan amat diandalkan Arsenal untuk meraih kemenangan terutama di laga tandang.

Laga tandang adalah penyakit Arsenal musim lalu yang susah sekali diobati. Arsenal gagal ke Liga Champions musim ini pun akibat tak konsisten di laga tandang. Oleh sebab itu, Arsenal akan amat tergantung dengan lini depan mereka musim ini untuk meraih kemenangan saat bermain kandang ataupun tandang. Setidaknya Arsenal bisa tetap menang meski kebobolan banyak gol dengan mengandalkan ketajaman di lini depan.

Nicolas Pepe (Foto: Laman resmi Arsenal)

“Banyak orang mengatakan mengapa Arsenal menghabiskan 80 juta euro untuk Pepe ketika mereka membutuhkan bek tengah? Perasaan Arsenal adalah bahwa mereka memiliki rekor kandang yang bagus sedangkan rekor tandang mereka sangat buruk,” ujar Carragher, seperti yang dikutip dari Mirror, Selasa (13/8/2019).

“Mereka mungkin lebih berpikir perlu mencetak lebih banyak gol di luar laga kandang dan tidak banyak lagi yang bisa mereka lakukan untuk bertahan. Saya tidak tahu berapa banyak bek hebat di luar sana,” pungkasnya.

Ronaldo Ngaku Lebih Hebat dari Messi

TURIN – Perdebatan soal siapa pemain yang lebih hebat antara pemain Juventus, Cristiano Ronaldo, dengan kapten Barcelona, Lionel Messi, tak pernah menemui kata akhir. Kedua pemain hebat itu bahkan sama-sama mengoleksi lima trofi Ballon dOr yang menandakan bahwa mereka adalah yang terbaik. Akan tetapi, Ronaldo baru-baru ini mengakui bahwa dirinya lebih hebat daripada La Pulga –juluka Messi.

Ronaldo mengaku lebih hebat karena mampu menjuarai Liga Champions bersama tim yang berbeda sedangkan Messi hanya dengan Barcelona saja. Ronaldo memang memiliki trek rekor bagus saat berlaga di Liga Champions karena sudah mengoleksi lima trofi hingga saat ini.

CR7 –julukan Ronaldo– mulai menuliskan namanya dalam buku sejarah Liga Champions dengan tinta emas saat menjadi kampiun dengan Manchester United pada musim 2007-2008. Setelah itu, Ronaldo mengulang prestasi serupa saat berseragam Real Madrid.

Cristiano Ronaldo (Foto: Twitter/@juventusfcen)

Ronaldo mengunci empat trofi Liga Champions selama sembilan musim pengabdiannya di Santiago Bernabeu. Sebanyak tiga dari empat trofi itu bahkan didapatkan Ronaldo secara beruntun dari 2015 hingga 2018. Madrid jadi tim pertama yang mampu melakukan hal itu di era Liga Champions.

Sementara itu, Messi juga mengoleksi lima trofi Liga Champions tetapi seperti yang disinggung sebelumnya semua itu dilakukan dengan seragam Barcelona. Taji Messi belum teruji saat membela tim lain sedangkan Ronaldo mampu menularkan kebiasannya meraih trofi di mana pun ia bermain. Kendati demikian, Ronaldo tetap menghormati Messi karena mereka berdua adalah dua pesepakbola pertama yang mampu meraih lima trofi Ballon dOr.

Lionel Messi (Foto: Barcelona)

“Perbedaannya dengan Messi adalah saya bermain untuk beberapa klub dan memenangkan Liga Champions dengan klub yang berbeda. Saya adalah pencetak gol terbanyak di Liga Champions enam musim berturut-turut. Tidak banyak pemain yang memenangkan lima trofi Liga Champions, jadi inilah mengapa saya merasa bahwa saya bisa mengidentifikasikan diri dengan turnamen ini,” ujar Ronaldo, seperti yang dikutip dari Sportbible, Rabu (14/8/2019).

“Messi adalah pemain hebat yang akan dikenang bukan hanya karena Ballon d’Or, tetapi juga karena telah meningkat seperti saya dalam setiap tahun. Saya bangun setiap pagi dengan ide di kepala soal latihan dengan tujuan mencapai sesuatu yang lebih, bukan hanya untuk mendapatkan uang. Terima kasih Tuhan, saya tidak kekurangan uang jadi yang ingin saya dapatkan adalah tempat dalam sejarah sepakbola,” pungkasnya.

Sarri Prediksi Juventus Kesulitan di Pekan Awal Liga Italia

STOCKHOLM – Hasil-hasil kurang impresif diraih Juventus selama masa pramusim di bawah kepemimpinan Maurizio Sarri. Sang pelatih bahkan memprediksi tim asuhannya bakal kesulitan di pekan-pekan awal Liga Italia 2019-2020.

Perkataan Maurizio Sarri patut dicermati oleh penggemar Juventus. Sebab, rekor pelatih berusia 60 tahun itu memang kurang impresif saat memulai liga. Di masa awalnya menangani Napoli pada 2015-2016, I Partenopei hanya meraih hasil satu kali menang, tiga imbang, dan sekali kalah.

Juventus hanya sekali menang lewat adu penalti

Cerita berbeda terjadi ketika Maurizio Sarri menangani Chelsea musim lalu. Si Biru dibawanya menyapu bersih lima kemenangan dari lima laga pertama. Berbagai catatan tersebut membuat pelatih yang baru meraih satu trofi sepanjang kariernya itu pesimis dengan peluang Juventus di pekan-pekan awal.

“Biasanya, saya tidak memulai musim dengan baik,” ujar Maurizio Sarri usai Juventus ditekuk Atletico Madrid 1-2 di Stockholm, Swedia, mengutip dari Football Italia, Senin (12/8/2019).

“Selain di Chelsea, di mana saya mencetak rekor tidak terkalahkan saat memulai karier di Liga Inggris, di Italia saya selalu kesulitan di pekan-pekan awal,” imbuh pelatih yang gemar merokok dan minum kopi tersebut.

Maurizio Sarri berani memprediksi Juventus bakal kesulitan di pekan-pekan awal Liga Italia (Foto: Situs resmi Juventus)

Sekadar informasi, dari empat laga pramusim, Juventus tidak pernah menang di waktu normal. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan kalah dua kali dan sekali seri. Satu-satunya kemenangan diraih atas Inter Milan lewat adu penalti.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran ketika Juventus harus bertandang ke markas Parma di pekan pertama Liga Italia 2019-2020, Sabtu 24 Agustus malam WIB. Belum lagi, pada pekan kedua mereka harus menjamu rival berat dalam perburuan scudetto, Napoli.

Arthur Dukung Rencana Barcelona untuk Datangkan Neymar

BARCELONA – Gelandang Barcelona, Arthur Melo, ikut memberikan tanggapannya terkait rencana klub untuk mendatangkan Neymar Jr pada bursa transfer musim panas ini. Eks penggawa Gremio itu mengatakan kalau dirinya mendukung penuh rencana tersebut.

Akan tetapi, Arthur juga enggan berkomentar lebih jauh terkait kedatangan Neymar. Penggawa berpaspor Brasil itu lebih memilih untuk menyerahkan semua kepada pihak klub dan menunggu apa yang terjadi pada sisa waktu bursa transfer musim panas 2019 kali ini.

Neymar diisukan segera kembali ke Barcelona

“Saya belum berbicara dengannya (Neymar) tentang masalah ini (masa depannya). Aku tidak suka membicarakannya karena dia sudah banyak ditanya tentang situasi ini. Saya berbicara tentang hal-hal lain dengannya. Saya tidak tahu apakah dia akan datang ke Barcelona. Mari kita lihat apa yang terjadi dengannya,” ujar Athur, melansir dari laman Football Espana, Minggu (11/8/2019).

“Neymar bergabung dengan Real Madrid? Saya, para penggemar dan tim ingin dia datang ke Barcelona. Dia adalah pemain hebat dan saya sangat suka bermain dengannya di tim nasional. Sebagai teman, aku mendoakan yang terbaik untuknya.

Di sisi lain, Arthur juga berbicara mengenai kepergian Philippe Coutinho menyusul kabar kedatangan Neymar. Menurut Arthur, Coutinho masih bahagia bermain untuk Barcelona dan layak untuk berada dalam skuad Valverde musim depan. Untuk itu, ia berharap eks penggawa Liverpool itu mengurungkan niatnya untuk meninggalkan klub musim panas ini.

Coutinho bakal dilepas Barca musim panas ini

“Philippe Coutinho akan pergi? Itu keputusannya .Saya pikir dia senang berada di sini. Harapan saya adalah dia tetap tinggal. Dia bahagia hari ini dan bekerja keras. Seperti semua orang. Saya pikir dia memiliki segalanya untuk tinggal di Barça,” tandasnya.

Chelsea Hadapi Man United di Laga Perdana Liga Inggris, Lampard: Kami Siap Bersaing!

MANCEHSTER – Chelsea langsung bertemu jalan terjal di awal musim ini. The Blues akan bertandang ke markas Manchester United di pekan pertama Liga Inggris 2019-2020. Laga yang bakal berlangsung di Old Trafford, Minggu 11 Agustus 2019 malam WIB nanti jelas bakal dimanfaatkan kedua tim untuk meraih poin penuh di laga perdana mereka.

Pelatih Chelsea, Frank Lampard, mengakui kalau pertandingan perdana nanti bukanlah laga yang mudah bagi timnya. Kendati begitu, Lampard mengaku cukup yakin timnya bisa memberikan perlawanan guna membawa pulang hasil positif dari markas Setan Merah.

Frank Lampard diyakini bakal sukses di Chelsea

“Saya suka bermain di Old Trafford. Ini adalah pertandingan besar bagi kedua tim. Kami berdua klub besar yang memiliki banyak kesuksesan. Kami (Chelsea dan Man United) memiliki gagasan yang sama bahwa kami ingin sukses. Kami ingin bersaing,” ujar Solskjaer, melansir dari laman Sportskeeda, Sabtu (10/8/2019).

Sementara itu, mengenai target timnya musim ini, Lampard sepertinya belum mau berbicara banyak. Akan tetapi, ia sedikit menyinggung beberapa orang yang mengatakan kalau Chelsea bakal kesulitan bersaing di posisi empat besar musim ini.

Mengetahui hal tersebut, Lampard mengaku tidak ingin menanggapinya dengan terlalu serius dan lebih memilih untuk membuktikan bahwa Chelsea musim ini bisa lebih baik dari apa yang diprediksi kebanyakan orang.

Chelsea hadapi Man United di laga perdana Liga Inggris 2019-2020

“Saya suka mendengar prediksi ketika kami dinilai akan kesulitan bersaing di empat besar dan bagi kami idak ada yang lebih baik daripada membuktikan bahwa yang orang-orang katakan itu salah,” tandasnya.

Hijrah ke Arsenal, David Luiz: Siklus Saya di Chelsea Telah Berakhir

LONDON – Teka-teki soal masa depan David Luiz terjawab sudah. Ia memutuskan untuk meninggalkan Chelsea dan berlabuh ke rival sekotanya, yakni Arsenal. Luiz sendiri mengaku tak ragu untuk mengambil langkah ini karena dirinya merasa masanya di Chelsea telah berakhir.

Arsenal resmi memboyong Luiz ke Emirates Stadium tepat di penghujung waktu bursa transfer musim panas 2019. Pihak klub mengumumkan kedatangan bek berusia 32 tahun itu pada Jumat (9/8/2019) dini hari WIB. Untuk bisa mendatangkan Luiz dari Chelsea, Arsenal menggelontorkan dana sebesar 8 juta poundsterling atau sekira Rp137,9 miliar.

Luiz sendiri begitu bahagia bisa jadi bagian dari klub London Utara tersebut. Pemain berpaspor Brasil itu mengaku sudah siap memulai babak baru dalam kariernya di dunia sepakbola dengan merumput bersama The Gunners –julukan Arsenal– mulai musim depan.

David Luiz resmi berlabuh ke Arsenal

“Terima kasih, ini perasaan yang luar biasa. Ini adalah siklus baru dalam hidup saya, dalam karier saya sebagai pemain bola. Saya senang bermain untuk klub besar ini. Saya tumbuh dengan menonton banyak pertandingan Arsenal, terutama para pemain hebat dari masa lalu. Jadi, saya senang mencoba membantu klub ini untuk melakukan beberapa hal besar,” ujar Luiz, sebagaimana dikutip dari lama resmi Arsenal, Jumat (9/8/2019).

Luiz menyadari keputusannya untuk hijrah dari London Barat ke London Utara pasti bakal menimbulkan pro dan kontra. Tetapi, ia tak khawatir. Sebab, ia yakin keputusannya begitu baik untuk karier di dunia sepakbola. Kini, ia pun siap membawa Arsenal merengkuh berbagai kesuksesan.

David Luiz saat berseragam Chelsea

“Siklus (saya) selesai di sana (Chelsea). Itu adalah percakapan antara saya dan Chelsea dan semua orang. Saya memiliki kesempatan untuk datang ke klub besar lain. Dalam hidup saya, saya selalu suka melakukan beberapa tantangan. Saya tidak takut sama sekali untuk mencoba sesuatu,” tutu Luiz.

“Saya pikir tidak terlalu banyak pemain akan membuat gerakan seperti ini, mereka mungkin akan takut atau semacamnya. Saya hanya mencoba melakukan hal-hal besar dalam hidup saya. Jadi, seperti yang saya katakan, siklus saya di Chelsea selesai dan sekarang saya bersemangat untuk memulai babak baru dalam hidup saya di sini,” tukasnya.

Wilfried Zaha Memohon kepada Palace untuk Dijual di Musim Panas Ini

LONDON – Wilfried Zaha tampaknya mulai geram dengan cara Crystal Palace yang terus mempertahankannya dari klub yang ingin membelinya di bursa transfer musim panas 2019. Tercatat setidaknya ada dua klub Liga Inggris yang tertarik dengan Zaha, namun selalu ditolak mentah-mentah oleh Palace.

Kedua klub Inggris itu adalah Arsenal dan Everton. Arsenal sebelumnya memang sangat tertarik untuk memboyong Pepe dari Palace. The Gunners –julukan Arsenal– bahkan sudah melayangkan penawaran ke Palace.

Ekspersi Wilfried Zaha saat cetak gol untuk Crystal Palace

Akan tetapi, saat itu Palace langsung menolak karena Arsenal hanya mampu mengeluarkan dana untuk Zaha sebesar 40 juta pounds atau sekira Rp689 miliar saja. Palace mengaku baru akan melepaskan Zaha jika Arsenal membayar mereka dengan uang sebesar 80 juta pounds.

Karena tak menemukan titik temu, Arsenal pun langsung mengubah fokus incarannya ke Nicolas Pepe yang sedang membela klub LOSC Lille. Tak lama Arsenal berhasil mendapatkan Pepe dengan uang yang jauh lebih besar ketimbang dana untuk membeli Zaha. Arsenal tepatnya membeli Pepe dengan harga 80 juta euri (Rp1,24 triliun).

Tak lama setelah Arsenal gagal, Everton pun ikut tertarik mendatangkan Zaha. Tim berjuluk The Toffees itu pun akhirnya melayangkan penawaran mereka dengan uang 70 juta pounds plus James McCarthy dan Cenk Tosun untuk dipinjamkan. Namun, lagi-lagi Palace menolak penawaran tersebut.

Menurut laporan dari Sky Sport, Kamis (8/8/2019), Zaha sangat geram dengan perbuatan Palace yang selalu menahannya di bursa transfer musim panas 2019. Saking sudah emosinya, Zaha dikatakan sudah meminta kepada pihak Palace agar memasukkan namanya di daftar pemain yang bakal dijual Palace di musim ini.

Ekspersi Wilfried Zaha saat cetak gol untuk Crystal Palace

Bahkan, ada isu yang mengatakan Zaha meminta kepada pihak Everton untuk kembali mengajaknya bergabung di musim panas kali ini. Jadi tawaran Everton yang sempat ditolak Palace itu tampaknya bakal diterima lantaran Zaha sudah mengajukan untuk pergi di musim panas ini.

Ferdinand Sebut Rooney Bakal Latih Man United

MANCHESTER – Legenda Manchester United, Wayne Rooney, dikabarkan bakal menjalani profesi baru di bursa transfer musim dingin 2020 nanti. Tepatnya ia bakal berstatus sebagai pemain sekaligus pelatih di Derby County pada Januari 2020 mendatang.

Rooney yang saat ini masih berstatus sebagai pemain DC United itu sudah menandatangani kontrak dengan Derby untuk bergabung dengan tim tersebut pada musim dingin 2020. Nantinya, Rooney bakal membantu Philip Cocu untuk menangani Derby mengarungi sisa musim Liga Championship 2019-2020.

Rooney resmi bergabung ke Derby County pada Januari 2020

Tak hanya membantu Cocu menangani Derby dalam hal taktik, Rooney juga bisa menolong tim itu dengan bermain di lapangan. Langkah tersebut dipilih Rooney karena ia ingin menjadi pelatih ketika sudah pensiun menjadi pemain nanti.

Sahabat Rooney saat masih di Man United, yakni Rio Ferdinand, mengaku tak kaget dengan keputusan yang diambil oleh mantan rekan setimnya itu. Pasalnya, Ferdinand sudah tahu memang sejak awal Rooney bakal menjadi pelatih di kemudian hari.

Bahkan Ferdinand membocorkan bahwa Rooney sangat ingin menjadi pelatih Man United suatu hari nanti. Ia mengatakan menjadi juru taktik The Red Devils –julukan Man United– adalah impian Rooney selama ini. Jadi, Ferdinand tinggal menunggu waktu saja hingga pemain asal Inggris itu bisa menjadi entrenador dari Man United.

“Tujuan akhir dia (Rooney) adalah untuk menangani Man United. Itu sudah pasti 100% (keinginan Rooney). Itulah adalah fakta. Jika dia mengatakan hal yang lain maka dia berbohong. Dia sangat ingin melakukan hal itu (menjadi pelatih Man United,” jelas Ferdinand, seperti disadur dari Sportskeeda, Rabu (7/8/2019).

Rooney resmi bergabung ke Derby County pada Januari 2020

“Hanya tinggal menunggu waktu saja untuk membuatnya mengatakan bahwa dia sangat ingin untuk mengambil posisi tersebut (menjadi pelatih Man United),” pungkasnya.