Gelandang Timnas Thailand Optimis Raih Poin Penuh di Jakarta

BANGKOK – Tim Nasional (Timnas) Thailand gagal memetik kemenangan pada matchday pertama Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia setelah bermain tanpa gol dengan Vietnam, Kamis 5 September 2019 malam WIB. Hasil tersebut terasa mengecewakan karena Tim Gajah Perang punya segudang peluang buat menang.

Penyesalan pun dirasakan gelandang Timnas Thailand, Supachok Sarachat, yang gagal memanfaatkan peluangnya untuk mencetak gol di penghujung babak kedua. Namun, ia bertekad menebusnya dengan kemenangan atas Indonesia pada matchday kedua, 10 September 2019 di Jakarta.

Timnas Thailand hanya bermain imbang dengan Vietnam (Foto: AFC)

Supachok Sarachat meminta maaf secara terbuka kepada para pendukung tuan rumah yang memadati Stadion Universitas Thammasat di Bangkok karena gagal mempersembahkan kemenangan. Ia yakin kemenangan atas Indonesia akan datang jika bisa mempertahankan penampilan lawan Vietnam.

“Saya meminta maaf kepada para penggemar karena melakukan kesalahan krusial, tetapi selama 90 menit saya sudah berusaha melakukan yang terbaik,” ucap Supachok Sarachat, mengutip dari laman resmi Federasi Sepakbola Thailand, Jumat (6/9/2019).

“Jika kami bisa bermain seperti ini, saya yakin kami punya kesempatan untuk mengoleksi tiga angka dari Indonesia,” imbuh gelandang berusia 21 tahun itu.

Thailand gagal menang meski memetik sejumlah peluang (Foto: AFC)

Laga di SUGBK pada Selasa 10 September 2019 malam WIB dipastikan berjalan seru. Sebab, Timnas Indonesia juga gagal menang di laga pertama mereka. Tim Merah Putih harus menelan kekalahan pahit 2-3 dari Malaysia meski sempat unggul 2-1.

Emre Can Ngamuk karena Tak Masuk Skuad Juventus untuk Liga Champions

TURIN – Juventus telah menyetor daftar nama-nama pemain mereka yang akan berlaga di fase grup Liga Champions 2019-2020. Mengejutkannya, dari 22 nama pemain yang mereka daftarkan, tak ada Emre Can di dalamnya. Tak ayal, kondisi tersebut membuat sang gelandang marah besar.

Sebelum ini, Can sebenarnya memang santer diberitakan bakal meninggalkan Juve. Gelandang berpaspor Jerman itu bahkan mengakui kalau ia mendapat tawaran dari sejumlah klub, termasuk salah satunya dari Paris Saint-Germain (PSG).

Emre Can vs Napoli

Akan tetapi, karena Juve telah menjanjikan kepada Can bakal tampil di Liga Champions, maka gelandang 25 tahun itu pun menolak berbagai tawaran yang menghampirinya. Itulah mengapa kini Can merasa sangat kesal. Ia merasa telah dibohongi oleh pihak Juve.

Karena telah dibuat sakit hati, Can pun mengancam bakal hengkang dari Juve. Terlebih lagi, tujuan utamanya sebagai pesepakbola adalah tampil di pentas Liga Champions. Kini, ketika tujuannya tersebut tak bisa terwujud di Juve, ia pun tak keberatan bergabung dengan klub lain.

“Saya benar-benar marah. Saya mengobrol dengan tim pekan lalu dan mereka mengatakan hal yang sebaliknya. Kemarin, saya mendapat telepon dari (pelatih) Maurizio Sarri yang, dalam waktu kurang dari satu menit, memberi tahu saya bahwa saya tidak didaftarkan ke dalam skuad. Juventus belum jujur kepada saya,” ungkap Can, menyadur dari Live Soccer TV, Kamis (5/9/2019).

Emre Can

“PSG adalah salah satunya (yang meminati Can), tetapi saya memutuskan untuk tetap di Juventus. Syarat utama bagi saya adalah mereka memasukkan saya ke Liga Champions. Jika saya tahu mereka akan melakukan ini, saya akan meninggalkan Juventus. Saya marah dan kecewa dengan situasi ini. Saya ingin bermain di Liga Champions,” lanjut mantan gelandang Liverpool itu.

Skriniar: Bersama Conte, Inter Bakal Raih Kesuksesan di Musim 2019-2020

MILAN – Sebuah optimisme tinggi diutarakan oleh Milan Skriniar terhadap kiprah klubnya, Inter Milan, di musim 2019-2020. Skriniar merasa sangat yakin bahwa bersama Antonio Conte, Inter bakal meraih kesuksesan di musim ini.

Sebagaimana diketahui, Inter memang akhirnya resmi menunjuk Conte sebagai juru taktik mereka untuk menggantikan peran Luciano Spalletti. Dampak Conte pun langsung terasa pada penampilan Inter dalam dua laga perdana mereka di Liga Italia 2019-2020.

Inter Milan

Ya, dalam Inter berhasil melalui dua pertandingan tersebut dengan hasil sempurna alias selalu menang. Hasil positif tersebut pun membawa I Nerazzurri –julukan Inter– memimpin klasemen sementara Liga Italia 2019-2020 dengan torehan enam poin.

Performa impresif tersebut pun membuat banyak pengamat mulai menyebut-nyebut Inter sebagai salah satu kandidat terkuat peraih titel Liga Italia musim ini. Prediksi tersebut sendiri pun diamini oleh Skriniar.

Ya, pemain bertahan berkebangsaan Slovenia tersebut yakin Inter bakal meraih hasil positif di Liga Italia 2019-2020. Tidak hanya itu, Skriniar juga optimis dengan kiprah Inter di Liga Champions 2019-2020, meski mereka berada di grup neraka yang dihuni oleh Barcelona, Borussia Dortmund, dan Slavia Praha.

“Kami memiliki tim dan mendapat pemain anyar yang bagus. Ini fantastis. Kami meraih enam poin setelah dua pertandingan dan berharap untuk melanjutkan hal tersebut,” ucap Skriniar, seperti dikutip dari Football Italia, Rabu (4/9/2019).

Antonio Conte

“Conte memiliki mental sebagai seorang juara. Sejak awal kehadirannya di sini, kami mengatakan tidak berlatih hanya untuk berada di posisi keempat atau kelima, tapi kami ingin meraih trofi,” sambung pemain berusia 24 tahun tersebut.

Baca Juga: Icardi Resmi Dipinjamkan Inter Milan ke PSG Selama Semusim

“Saya pikir bahwa kami bisa melakukannya pada musim ini. Kami memiliki grup yang sulit di Liga Champions, tapi kami tidak bisa memilih lawan. Kami belum memikirkan untuk menghadapi (Lionel) Messi. Tantangan itu masih sangat jauh,” tutupnya.

Saha Yakin Paul Pogba Bakal Menangi Ballon dOr di Masa Depan : Okezone Bola

LONDON – Sebuah dukungan diberikan oleh Louis Saha kepada gelandang Manchester United, yakni Paul Pogba, terhadap perjalanan kariernya sebagai pesepakbola profesional. Saha menilai bahwa Pogba memiliki seluruh hal yang bisa membawanya memenangi gelar individiu paling prestisius, Ballon dOr.

Sebagaimana diketahui, Pogba memang menjelma sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia ketika berseragam Juventus. Penampilan luar biasa Pogba di Italia membuat Man United membelinya kembali pada musim panas 2016 dengan mahar sebesar 105 juta euro atau sekira Rp1,6 triliun

Akan tetapi penampilan Pogba bersama Man United disebut-sebut tidak sesuai ekspektasi. Bahkan sejumlah komentar pedas sudah menjadi hal biasa bagi Pogba dalam menjalani kariernya sebagai pemain Man United dalam tiga tahun terakhir.

Padahal menurut Saha, Pogba sejatinya mempunyai kualitas yang sangat mumpuni untuk seorang gelandang. Maka dari itu, Saha pun tidak segan menyebut kompatriotnya tersebut layak memenangkan gelar individu paling bergenggsi, yakni Ballon dOr, di masa mendatang.

“Dia (Pogba) memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Dia memiliki potensi untuk memenangkan Ballon dOr di masa yang akan datang,” ucap Saha, seperti dilaporkan oleh Daily Mail, Selasa (3/9/2019).

Paul Pogba

“Saya mengatakan hal tersebut bukannya bermaksud untuk tidak menghormati para pemain lainnya. Akan tetapi, dia selalu menjadi pusat perhatian, karena dia adalah pemain yang unik dan satu-satunya di dunia,” tuntas pria berusia 41 tahun tersebut.

Menang Tipis atas Cagliari, Conte: Inter Belum Sempurna!

CAGLIARI – Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, senang dengan kemenangan 2-1 yang diraih tim asuhannya atas Cagliari di Sardegna Arena, Senin (2/9/2019), dini hari WIB. Akan tetapi, juru taktik berpaspor Italia itu belum puas dengan performa Inter secara keseluruhan.

Conte menilai Inter bisa bermain lebih baik lagi terutama setelah Cagliari menyamakan kedudukan jadi 1-1. Banyak peluang yang didapatkan Inter untuk mencetak gol kedua tetapi hanya satu yang berbuah hasil. Gol kedua Inter itu pun tercipta melalui titik putih pada menit 72.

Romelu Lukaku vs Cagliari (Foto: Twitter/@Inter_en)

Inter mendapatkan hadiah penalti karena pergerakan Stefano Sensi harus dihentikan secara ilegal pada menit 70. Romelu Lukaku yang maju sebagai eksekutor mampu mengkonversikan peluang itu menjadi gol sehingga catatan 100% kemenangan Inter di Liga Italia musim ini pun terus berlanjut.

Meski menuai catatan positif di kandang Cagliari tetapi Conte tetap menuntut Inter menjadi lebih baik lagi. Pasalnya, kemenangan dari penalti menandakan Inter sedikit kesulitan membuat gol dalam situasi bola hidup. Hal itu yang ingin Conte perbaiki dari penampilan Inter.

Lautaro Martinez rayakan gol ke gawang Cagliari (Foto: Twitter/@inter_en)

Di luar penampilan Inter yang masih memiliki kekurangan, Conte juga memuji Cagliari yang bermain apik melawan tim asuhannya. Conte sadar bahwa minimnya kreativitas La Benemata –julukan Inter– saat menyerang juga disebabkan permainan bagus Cagliari.

“Saya sudah diperingatkan semua orang bahwa ini akan sulit. Datang ke Cagliari tidak pernah seperti berjalan di taman. Biarlah diketahui, saya sangat menuntut dan perlu meningkatkan, tetapi saya katakan kami senang telah menang di arena yang sulit,” ujar Conte, seperti yang dikutip dari Football Italia, Senin (2/9/2019).

“Cagliari memainkan permainan mereka dan melakukannya dengan baik, tetapi ini adalah hasil yang sangat penting setelah penampilan melawan Lecce. Akan tetapi, kami seharusnya membunuh lebih banyak setelah kebobolan gol penyeimbang kedudukan. Kami melakukannya dengan baik untuk kembali ke atas, tetapi masih ada lagi yang bisa kami lakukan,” pungkasnya.

Pique: Osasuna Tidak Layak Diberikan Penalti

BARCELONA – Pemain Bertahan Barcelona, Gerard Pique, mengaku kecewa dengan keputusan wasit yang memberikan penalti kepada Osasuna saat Barca bertandang ke Stadion El Sadar, Sabtu 31 Agustus 2019 malam WIB.

Akibat keputusan tersebut, kemenangan Barcelona yang sudah di depan mata pun perlahan sirna. Laga berakhir imbang 2-2 setelah Roberto Torres Morales yang ditunjuk sebagai algojo menjalankan tugasnya dengan sangat baik.

Barcelona vs Osasuna

Hasil imbang di laga kontra Osasuna ini membuat Barcelona terdampar di peringkat ketujuh di klasemen sementar Liga Spanyol 2019-2020. Barcelona baru meraih empat poin dari tiga laga yang telah dimainkan.

“Bagi saya itu bukan penalti, saya tidak punya waktu untuk melepas lengan saya, saya tidak mengambil lebih banyak ruang dari biasanya, saya melompat dengan cara yang benar,” ujar Pique, melansir dari laman Football Espana, Minggu (1/9/2019).

“Kami ingin mengambil poin penuh pada tahap ini dan kami memiliki lebih banyak masalah daripada yang kami harapkan, tetapi kami tidak khawatir,” tambahnya.

Barcelona vs Osasuna

“Ini akan menjadi musim yang sangat panjang dan yang penting adalah bahwa ketika kita sampai Maret atau April kita memiliki peluang untuk memenangkan liga,” tandas pemain yang pernah memperkuat Manchester United tersebut.

Pogba Minta Dilepas ke Real Madrid

MANCHESTER – Kabar mengenai hengkangnya Paul Pogba dari Manchester United kembali berhembus kencang. Gelandang Prancis itu masih diisukan tertarik untuk bergabung dengan raksasa Spanyol, Real Madrid.

Melansir dari laman Marca, Sabtu (31/8/2019) Pogba bahkan sudah meminta kepada pihak Manchester Merah untuk melepasnya pada bursa transfer musim panas ini. Pemain 26 tahun itu juga enggan memperpanjang kontraknya di Olf Trafford yang akan habis pada 2021 nanti.

Paul Pogba

Sumber yang sama juga mengatakan kalau Pogba tertarik untuk mengikuti jejak Eden Hazard yang sudah lebih dulu mendarat ke Santiago Bernabeu. Sementara itu, pihak Setan Merah –julukan Man United– sendiri sepertinya enggan kehilangan sang pemain.

Man United juga dikabarkan telah melakukan penolakan terhadap semua tawaran yang datang untuk pemainnya itu, salah satunya dari Real Madrid yang mengiming-imingi biaya sebesar 185 juta euro atau sekira 2,8 triliun rupiah.

Pogba sendiri masih tetap menjadi pemain utama Man United di tiga pertandingan pertama Liga Inggris 2019-2020 saat kabar kepindahannya ke Madrid berkembang. Akan tetapi, kejelasan soal masa depan Pogba diprediksi tinggal menghitung hari karena bursa transfer musim panas 2019 akan tutup pada Senin 2 September.

Paul Pogba

Segala kemungkinan masih mungkin untuk terjadi. Kendati demikian, pelatih Man United, Ole Gunnar Solskjaer berharap pemainnya itu tetap bertahan dalam skuadnya musim ini.

Tuchel Komentari Hasil Undian PSG di Fase Grup Liga Champions 2019-2020

PARIS – Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Thomas Tuchel, mengomentari hasil undian timnya di babak fase grup Liga Champions 2019-2020. Ia yakin atmosfer yang begitu luar biasa akan tersaji di setiap laga PSG pada babak ini karena mereka bakal berhadapan dengan tim-tim besar.

PSG dipastikan tergabung di Grup A pada babak penyisihan grup Liga Champions musim ini. Klub berjuluk Les Parisiens itu bernaung di grup yang sama dengan Real Madrid (Spanyol), Club Brugge (Belgia), dan Galatasaray (Turki).

Melihat kondisi ini, Tuchel yakin perjalanan PSG tidak akan mudah di babak penyisihan grup. Sebab, tim-tim yang bakal dihadapi begitu tangguh, khususnya Madrid yang sudah beberapa kali mencicipi gelar juara di pentas Liga Champions.

Para pemain PSG

Meski begitu, Tuchel memastikan PSG akan selalu siap menjalani setiap pertandingan di babak ini. Sebab, ia bertekad membawa PSG merengkuh hasil yang apik pada keikutsertaannya di ajang Liga Champions kali ini.

PSG sejauh ini memang belum mampu mengukir prestasi apik di ajang Liga Champions. Meski begitu perkasa di tataran domestik, tim raksasa asal Prancis itu belum pernah sekali pun mengangkat trofi si Kuping Besar. Dalam tiga musim terakhir, perjalanan PSG bahkan harus terhenti di babak 16 besar.

Para pemain Real Madrid

Tetapi, Tuchel begitu yakin musim ini kondisinya tidak akan sama. Sebab, ia memastikan PSG bakal menyuguhkan penampilan gemilang sejak laga perdana di Liga Champions. Baginya, hal itu penting dilakukan demi menduduki posisi tertinggi di kompetisi sepakbola antarklub paling bergengsi di Eropa tersebut.

“Ini adalah tiga tim besar yang akan menghadirkan atmosfer luar biasa dan sangat bagus di permainan sepakbola. Kami tahu setiap tahun kami harus siap dari pertandingan pertama. Kami akan siap untuk menunjukkannya sejak awal,” ujar Tuchel, sebagaimana dikutip dari Goal, Jumat (30/8/2019).

Betah di Juventus, Mandzukic Disebut Ogah ke PSG

TURIN – Penyerang Juventus, Mario Mandzukic, erat dikaitkan dengan kabar kepindahan ke Paris Saint-Germain (PSG) pada bursa transfer musim panas 2019. Kembalinya Gonzalo Higuain sebagai penyerang utama Juventus di bawah asuhan Maurzio Sarri jadi awal mula kabar kepergian Mandzukic berhembus.

Seperti yang dilaporkan Goal, Kamis (29/8/2019), Mandzukic menolak tawaran untuk pindah ke PSG di bursa transfer musim panas 2019. Pemain berpaspor Kroasia itu lebih memilih untuk bertahan di Juventus setidaknya sampai Januari 2020 saat bursa transfer musim dingin dibuka.

Mario Mandzukic mempertahankan bola (Foto: Reuters)

Penolakan Mandzukic tentu merupakan kabar buruk untuk PSG yang sedang dipusingkan dengan cederanya para pemain inti mereka di lini depan. Edinson Cavani, Kylian Mbappe dan Neymar Jr harus absen membela PSG karena cedera.

Cavani menderita cedera pinggul sedangkan Mbappe merobek otot fibre-nya dalam kemenangan 4-0 PSG atas Toulouse di pekan ketiga Liga Prancis 2019-2020. Sementara itu, Neymar masih bermasalah dengan kebugarannya. Akan tetapi, masalah utama Neymar bukanlah kebugaran melainkan niatnya untuk pulang ke Barcelona pada bursa transfer musim panas 2019.

Mario Mandzukic mempertahankan bola (Foto: Reuters)

Dengan tidak adanya tiga penyerang inti di lini depan PSG maka tim asuhan Thomas Tuchel itu tentu amat berharap mendapatkan jasa Mandzukic. Akan tetapi, penolakan Mandzukic membuat PSG harus memaksimalkan pemain yang ada di skuad saat ini.

Sementara itu, Mandzukic pun harus berjuang dengan keputusannya bertahan di Allianz Stadium. Sebab, pemain berusia 33 tahun itu diperkirakan lebih sering menghuni bangku cadangan karena Sarri lebih menyukai Higuain. Akan tetapi, bukan tidak mungkin Mandzukic akan pergi ke PSG pada bursa transfer musim dingin 2020.

Hasil Pertemuan Icardi dan Manajemen Inter, Wajib Tinggalkan Giuseppe Meazza?

MILAN – Manajemen Inter Milan mengadakan pertemuan dengan Mauro Icardi sekaligus sang agen, Wanda Nara, pada Selasa 27 Agustus 2019. Dalam pertemuan itu manajemen Inter kekeuh untuk melepas Icardi ke klub lain sebelum bursa transfer musim panas 2019 ditutup pada Senin 2 September.

Hanya saja, kubu Icardi masih tetap pada pendirian mereka, yakni bertahan di Stadion Giuseppe Meazza. Hal itulah yang menjadi masalah, mengingat Icardi tak lagi masuk proyek pelatih anyar Inter, Antonio Conte.

Mauro Icardi latihan

Terbukti Inter masih mampu menang 4-0 atas Lecce pada Selasa 27 Agustus 2019 dini hari WIB meski tidak diperkuat Icardi. Karena itu, satu-satunya jalan bagi Icardi untuk mereparasi kariernya adalah meninggalkan Inter.

Sebab jika bertahan bersama Inter, penyerang 26 tahun itu tidak akan mendapat jaminan tampil sama sekali. Sebenarnya ada dua klub yang meminati jasa Icardi yakni Napoli dan Juventus. Namun, jika pun meninggalkan Inter, kubu Icardi memastikan takkan hengkang ke Napoli.

Karena mendapat penolakan dari Icardi itulah, manajemen Partenopei –julukan Napoli– beralih ke pemain lain dan dalam waktu dekat akan mendatangkan penyerang asal Spanyol, Fernando Llorente. Bagaimana dengan Juventus? Peluang Juventus mendapatkan Icardi cukup besar.

Mauro Icardi latihan

Negosiasi antara manajemen Juventus dan Icardi dilaporkan sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Dipercaya dalam waktu dekat, kesepakatan dapat tercapai. Jika Icardi bergabung bersama Juventus, Mario Mandzukic dipercaya akan meninggalkan Stadion Allianz untuk melanjutkan karier bersama Bayern Munich.