Mourinho: Tottenham Pantas Menang atas Middlesbrough

MIDDLESBROUGH – Tottenham Hotspur gagal meraih kemenangan atas Middlesbrough pada babak ketiga Piala FA 2019-2020. Bermain di Riverside Stadium pada Minggu 5 Januari 2020, Tottenham yang lebih banyak menguasai permainan harus rela menerima hasil imbang 1-1.

Namun, Pelatih Tottenham, Jose Mourinho cukup puas dengan apa yang ditunjukkan tim asuhannya pada kemarin malam apalagi setelah tertinggal lebih dulu dari Middlesbrough. Akan tetapi, Mourinho menilai Tottenham pantas menang karena lebih banyak memiliki peluang meski hanya satu yang berbuah gol.

Middlesbrough vs Tottenham (Foto: Twitter/@Boro)

Tottenham yang mendominasi permainan tertinggal lebih dulu pada menit 50 saat Ashley Fletcher mencatatkan namanya di papan skor. Saat tertinggal, Mourinho sempat khawatir karena Tottenahm bermain tanpa sang kapten, Harry Kane yang absen karena cedera.

Juru taktik berpaspor Portugal itu kemudian memasukkan Giovani Lo Celso dan Erik Lamela pada menit 56 guna meningkatkan intensitas serangan Tottenham. Selang lima menit kemudian gol penyelamat Tottenham tercipta melalui sundulan Lucas Moura yang memaksimalkan umpan dari Serge Aurier. Dengan demikian, pertandingan ulang untuk memperebutkan satu tiket ke babak keempat akan dilakukan di Tottenham Stadium.

Lucas Moura (Foto: Twitter/@SpursOfficial)

“Ketika kami kalah 1-0 tanpa penyerang atau kekuatan untuk bermain di dalam pertahanan mereka dengan banyak tubuh dan jiwa yang hebat, pada saat itu saya merasa kami dalam masalah. Tapi kemudian semua orang bereaksi. Saya bereaksi. Anak-anak bereaksi,” ujar Mourinho, melansir dari BBC, Senin (6/1/2020).

“Giovani lo Celso dan Erik Lamela banyak membantu kami. Jika satu tim harus menang, itu harus kami karena kami memiliki banyak peluang. Kami melewatkan bola terakhir yang mudah. Kami ingin menang tetapi kami tahu itu akan sulit,” pungkasnya.

Bungkam Getafe, Zidane Senang dengan Langkah Awal Madrid di 2020

GETAFE – Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, mengaku senang dengan kemenangan yang diraih timnya saat bertamu ke markas Getafe pada pekan ke-19 Liga Spanyol 2019-2020. Bermian di Coliseum Alfonso Perez, Sabtu 4 Januari 2020 malam WIB, Madrid menang dengan skor 3-0.

Kemenangan tersebut dirasa sangat penting bagi Zidane. Sebab ini adalah laga pertama Madrid pada 2020 dan berhasil dibuka dengan kemenangan yang luar biasa atas Getafe. Ketiga gol tersebut dipersembahkan Raphael Varane dan Luka Modric dengan masing-masing satu gol plus gol bunuh diri pemain Getafe.

Real Madrid

Pada akhir 2019, Madrid berhasil membuntuti sang pemuncak klasemen Barcelona dengan selisih dua poin. Tentu dengan kemenangan yang diraih atas Getafe, Madrid memiliki motivasi besar untuk menghadapi sisa musim yang ada. Karena itu, ia yakin para pemainnya siap untuk bertarung merengkuh gelar juara.

“Selalu sulit bermain di Getafe. Kami tahu itu akan sulit, tetapi kami mendapatkan kemenangan, dan itu adalah kemenangan penting,” ungkap Zidane, mengutip dari Football Espana, Minggu (5/1/2020).

“Penting memulai dengan baik untuk tantangan yang ada di depan, karena kami tahu betapa rumitnya untuk memenangkan liga,” tambah pelatih berkepala plontos tersebut.

Real Madrid

“Para pemain pantas menang hari ini, karena mereka bermain bagus sejak menit pertama,” pungkas pelatih berpaspor Prancis itu.

Lahir di Spanyol, Adama Traore Aslinya dari Mali

WINGER Wolverhampton Wanderers, Adama Traore, dalam beberapa waktu belakangan menjadi perbincangan publik karena performa apiknya di atas lapangan. Meski Traore memegang kewarganegaraan Spanyol, namun pemain 23 tahun itu sejatinya adalah keturunan Mali.

Traore terlahir dengan nama Adama Traore Diarra pada 25 Januari 1996 di Kotamadya L’Hospitalet de Llobregat, yang terletak di barat daya Barcelona. Traore merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Baba Traore, sedangkan ibunya, Fatoumata.

Adama Traore

(Ayah dan Ibu Adama Traore)

Kedua orangtua Traore sejatinya memiliki asal/akar keluarga dari Mali dan berimigrasi ke Spanyol. Orangtua Traore meninggalkan Mali untuk menetap di Barcelona. Pasalnya, mereka memiliki keyakinan bahwa dengan hijrah ke Barcelona bisa membuat anak-anak mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk mencapai kesuksesan.

Perlu diketahui, Traore berasal dari keluarga kelas menengah. Orangtua Traore tidak bisa membelikan anak-anaknya koleksi mainan, karena uang yang didapat hanya cukup untuk bertahan hidup. Itulah mengapa sepakbola menjadi hiburan satu-satunya bagi Traore dan hal yang membuatnya kelak meraih kesuksesan.

Keluarga Traore adalah pencinta sepakbola. Maka dari itu, Traore dan kakaknya, Mohamed Traore, dimasukkan ke akademi sepakbola setempat, CE L’Hospitalet. Kedua kakak beradik tersebut sebenarnya sama-sama bagus di sepakbola, namun Traore berkembang lebih cepat dan lebih berbakat ketimbang Moha.

Hal itulah yang kemudian membuat Traore dan sang kakak berpisah jalan. Pada 2004, Traore bergabung dengan akademi sepakbola Barcelona, La Masia. Sementara itu, Moha direkrut oleh akademi sepakbola Espanyol dua tahun kemudian. Kini, Moha menjadi pesepakbola professional dan bermain untuk klub Spanyol, Hercules, di Segunda Division B.

Infografis Adama Traore

Sebagai seorang pesepakbola profesional yang berkarier di klub Liga Inggris, Wolves, kini Traore memiliki penghasilan 2,6 juta euro atau sekira Rp40,3 miliar per tahun. Dengan penghasilan tersebut, Traore telah berhasil membantu kesulitan finansial yang menjerat keluarganya selama ini.

Selain itu, Traore pun semakin menjadi kebanggaan karena dengan penampilan apiknya di Wolves, ia kini mulai dikaitkan dengan klub-klub elite Eropa. Perlu diketahui, dari sekira 55 ribu imigran Mali yang tinggal di Spanyol, keluarga Adama Traore adalah satu dari sedikit orang sukses yang berhasil membuat nama untuk diri mereka sendiri.

Meski Sudah Membaik, Arsenal Diprediksi Tetap Gagal Tembus 4 Besar Liga Inggris 2019-2020

LONDON – Lee Dixon pesimis akan peluang mantan klubnya, Arsenal, untuk bisa menyudahi Liga Inggris musim 2019-2020 dengan menghuni posisi empat besar. Dixon menilai ada jarak yang terlalu jauh untuk bisa dikejar Arsenal di sisa Liga Inggris musim ini.

Sebagaimana diketahui, Arsenal memang memulai kampanye mereka di Liga Inggris 2019-2020 dengan performa yang sangat tak impresif. Bahkan Arsenal harus melalui sejumlah laga tanpa bisa memetik kemenangan sekalipun.

Arsenal

Situasi itu lantas memaksa manajemen Arsenal melakukan tindakan dengan memecat Unai Emery dari kursi kepelatihan. Pihak Arsenal lalu menunjuk Freddie Ljungberg sebagai pelatih interim, yang hasil juga sama saja.

Klub asal London Utara tersebut lalu menunjuk Mikel Arteta sebagai pelatih dengan kontrak 3,5 tahun. Pada dua laga perdana Arteta sebagai pelatih Arsenal, mereka tampil minor seri dari Bournemouth serta ditaklukkan Chelsea.

Baru pada laga kontra Manchester United, Arsenal berhasil memetik kemenangan serta bermain sesuai harapan para pendukung. Meski sudah bermain lebih baik, Dixon tetap pesimis Arsenal mampu menutup musim ini dengan finis di zona Liga Champions.

“Arteta takkan melaju dan menembus empat besar hanya dalam enam bulan pertama, itu tidak akan terjadi. Ini proyek jangka panjang, sudah pasti. Namun, pada akhirnya, siapapun pelatih yang datang, mereka semua bakal berkata bahwa segalanya ada di tangan para pemain,” ucap Dixon, seperti dikutip dari BBC Sport, Jumat (3/1/2020).

Mikel Arteta

“Pertandingan selalu soal pemain, sebab merekalah yang menerapkan rencana jadi aksi. Jadi, apakah skuad yang sekarang cukup bagus? Jika Anda melihatnya setelah pertandingan semalam (kemenangan atas Man United) saya tak menampiknya,” sambungnya.

Baca Juga: Arsenal Dilatih Arteta, Pepe Diyakini Bakal Lebih Bersinar

“Tapi, di masa depan, lupakan empat besar dan enam besar. Tim ini, Arsenal, seharusnya bisa bersaing merebut peringkat pertama atau kedua. Mereka harus kembali ke level itu, tetapi ada gunung terjal yang harus dilampaui dari posisi yang sekarang,” tuntas pria berusia 55 tahun itu.

Rodgers Merasa Tujuan Utama Leicester di Musim Ini Bukan Mengejar Liverpool : Okezone Bola

NEWCASTLE – Leicester City baru saja meraih tiga poin penting dari Newcastle United pada laga lanjutan Liga Inggris 2019-2020, Kamis (2/1/2020) dini hari WIB. Tiga poin itu didapatkan usai Leicester mampu menghajar tim tuan rumah dengan kemenangan 3-0.

Dengan kemenangan tiga gol tanpa balas itu, Leicester pun tetap menjaga asa untuk terus mendekati Liverpool yang berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris 2019-2020. Tercatat saat ini Leicester yang berada di urutan kedua memiliki jarah 10 poin dengan The Reds –julukan Liverpool.

Suasana laga Newcastle vs Leicester

Akan tetapi, jarak tersebut masih bisa terus bertambah karena Liverpool masih menyimpan dua laga yang belum dimainkan. Jadi, jika Liverpool nyatanya mampu melibas dua laga simpanan itu dengan kemenangan, maka jarak Leicester dengan tim asuhan Jurgen Klopp itu akan menjadi 16 poin.

Tentu 16 poin adalah jarak yang cukup jauh. Walau memang laga Liga Inggris masih menyisakan pertandingan yang cukup banyak, namun melihat performa Liverpool di musim ini maka membuat jarak 16 poin tersebut terlihat sangat jauh.

Perbedaan poin itu sendiri ternyata tak terlalu dipikirkan oleh pelatih Leicester, Brendan Rodgers. Baginya, bukan tugas utama Leicester untuk mengejar Liverpool di klasemen Liga Inggris. Jadi, ia merasa tujuannya di musim ini adalah untuk membangun The Foxes –julukan Leicester– agar menjadi salah satu tim terbaik di Liga Inggris 2019-2020.

Apa yang dikatakan Rodgers itu bukan berarti Leicester menyerah atau membiarkan Liverpool menjadi juara. Ia hanya tak mau para pemainnya terbebani untuk bisa mengejar Liverpool. Ia maunya para pemain fokus mengincar kemenangan di setiap pertandingan. Barulah saat itu membicarakan gelar juara.

“Bukan fokus utama kami untuk mengejar Liverpool. Kami mendapatkan pertanyaan seperti itu berulang kali disetiap waktu. Padahal kami saat ini hanya ingin mengembangkan skuad dan tim ini,” terang Rodgers, dikutip dari BBC, Kamis (2/1/2020).

Brendan Rodgers, pelatih Leicester City

Untuk mendukung Leicester agar bisa mendekati Liverpool, Rodgers sendiri sudah meminta kepada manajemen klub untuk mendatangkan beberapa pemain di bursa transfer musim dingin 2020. Amunisi baru dari jendela transfer dipercaya Rodgers akan sangat membantu timnya dalam mengembangkan skuad dan mengejar Liverpool.

“Pihak klub akan melihat pemain-pemain yang bisa membuat tim ini menjadi lebih baik. Namun, Januardi adalah jendela transfer yang cukup rumit,” tutupnya.

Guardiola Akui Timnya Selalu Kalah saat Jumpa Ancelotti

MANCHESTER – Manchester City bakal menjamu Everton dalam matchday ke-21 Liga Inggris 2019-2020. Jelang pertandingan tersebut, Manajer Man City, Josep Guardiola, menilai bahwa nantinya laga tak akan berlangsung mudah lantaran kini Everton ditangani oleh Carlo Ancelotti.

Guardiola pasalnya sudah merasakan langsung kecerdasan Ancelotti dalam memoles sebuah tim. Selama berkiprah sebagai pelatih, Guardiola telah menghadapi tim besutan Ancelotti sebanyak dua kali. Ironisnya, dalam dua pertemuan tersebut tim racikan Guardiola selalu mendera kekalahan.

Kedua pertemuan tersebut terjadi di pentas Liga Champions 2013-2014. Kala itu, Bayern Munich besutan Guardiola berhadapan dengan Real Madrid-nya Ancelotti di babak semifinal. Pada leg pertama di Santiago Bernabeu, Madrid menang 1-0. Sedangkan pada leg kedua di Allianz Arena, Madrid menang 4-0.

Real Madrid vs Bayern Munich di 2013-2014

Maka dari itu Guardiola enggan meremehkan Everton yang kini dibesut Ancelotti. Meski begitu, Guardiola juga senang karena Liga Inggris kedatangan pelatih hebat seperti Ancelotti. Menurutnya, itu akan membuat persaingan menjadi lebih menarik.

“Saya mengenalnya dengan sangat baik. Kami bertanding beberapa kali melawan (satu sama lain), tidak banyak. Timnya selalu mengalahkan tim kami. Dia adalah pria yang luar biasa,” tutur Guardiola, menyadur dari laman resmi Man City, Rabu (1/1/2020).

Josep Guardiola

“Dia memimpin beberapa tim besar dan lebih berpengalaman di Eropa, daftar yang ia buat sangat besar. Ketika itu terjadi, itu karena Anda seorang manajer yang luar biasa. Ini berita luar biasa bagi sepakbola Inggris bahwa dia kembali. Dia bisa melakukan pekerjaan luar biasa di Everton,” tandas Guardiola.

Arteta Harap Xhaka Bertahan di Arsenal

LONDON – Nama Granit Xhaka menyita perhatian penggemar Arsenal selama dua bulan terakhir. Sebab, gelandang berkebangsaan Swiss itu diyakini akan pergi dari Stadion Emirates setelah bertengkar dengan Gooners – julukan pendukung Arsenal- pada Oktober 2019.

Hubungan tidak harmonis serta hilangnya satu tempat di susunan 11 awal, menjadi penyebab timbulnya keinginan untuk hengkang dari Granit Xhaka. Pemain berdarah Albania itu santer dikabarkan sudah menjalin kesepakatan dengan klub Liga Jerman, Hertha Berlin.

Granit Xhaka mengekspresikan kekesalan terhadap pendukung Arsenal (Foto: Reuters)

Akan tetapi, Pelatih anyar Arsenal Mikel Arteta, berharap sang gelandang menetap di London Utara. Meski namanya tidak masuk susunan pemain ketika menghadapi Chelsea di Stadion Emirates pada akhir pekan lalu, pemain berusia 27 tahun itu tetap penting.

“Saya berharap dia tidak pindah. Dia bermain bagus saat tandang ke Bournemouth. Xhaka punya komitmen yang tidak perlu diragukan lagi,” ujar Mikel Arteta, dikutip dari Four Four Two, Selasa (31/12/2019).

“Setelah pertandingan itu, dia merasa tidak enak badan. Suhu tubuhnya meningkat dan tidak siap untuk bermain. Dia harus beristirahat total selama dua hari terakhir karena itu saya tidak memilihnya,” imbuh pelatih berkebangsaan Spanyol itu.

Mikel Arteta berharap Granit Xhaka mau bertahan (Foto: Arsenal)

Arsenal memang secara resmi menyebut Granit Xhaka absen karena sakit. Akan tetapi, alasan tersebut justru tidak membuat rumor mereda. Sebaliknya, eks pemain Borussia Mochengladbach itu dikabarkan absen demi melicinkan kepindahannya ke Berlin.

Punya Ronaldo, Deschamps Optimis Juve Juarai Liga Champions 2019-2020

PARIS – Pelatih tim nasional (Timnas) Prancis, Didier Deschamps, memberikan komentar soal peluang mantan timnya, yakni Juventus, menjuarai Liga Champions musim 2019-2020. Deschamps optimis Juve mampu menjuarai turnamen itu, terutama mereka memiliki pemain seperti Cristiano Ronaldo saat ini.

Sebagaimana diketahui, Juve memang menjadi salah satu klub yang paling berambisi untuk bisa meraih gelar juara Liga Champions. Pasalnya, Liga Champions memang jadi gelar yang sangat dirindukan para pendukung Juve.

Juventus

Terakhir kali La Vecchia Signora –julukan Juve– meraih gelar juara Liga Champions terjadi pada musim 1995-1996. Setelah itu, prestasi terbaik Juve di Liga Champions adalah runner-up sebanyak dua kali atau tepatnya pada musim 2014-2015 sama 2016-2017.

Deschamps pun mengaku cukup optimis dengan peluang Juve menjuarai Liga Champions 2019-2020. Terlebih pada saat ini, Juve diperkuat oleh sejumlah pemain papan atas, termasuk Ronaldo yang cukup berpengalaman di Liga Champions.

“Seperti tujuh atau delapan tim lain, mereka mengawali langkah di Liga Champions dengan target untuk menjuarainya. Ini target realistis bagi Juve, tapi hanya satu tim yang akan jadi juara,” jelas Deschamps, seperti dikutip dari Football Italia, Senin (30/12/2019).

“Juve sudah memiliki target ini selama beberapa tahun, dan saya berharap mereka bisa mewujudkannya. Mereka punya kualitas, tapi tim-tim kuat lain juga punya peluang untuk menjuarainya. Kita lihat saja,” sambung pelatih berusia 51 tahun itu.

Cristiano Ronaldo

“Akan tetapi secara pribadi, saya percaya Juve dapat melakukannya, terutama mereka memiliki pemain seperti Cristiano saat ini. Dia seorang juara yang hebat, dan bisa mempertahankan level setinggi itu selama bertahun-tahun. Dia punya rasa lapar untuk menang dan mencetak gol.”

Baca Juga: Arsenal Bidik Gelandang Juve Ini untuk Gantikan Xhaka

“Ronaldo adalah profesional yang luar biasa. Dia pemain yang menentukan. Dia mungkin tak berlari secepat empat atau lima tahun lalu, tapi dia berlari lebih baik. Ketika Anda memiliki pemain seperti itu di tim, Anda tahu kalau dia bisa membuat perbedaan setiap saat,” tutupnya.

Jamu Chelsea, Arteta Harapkan Energi Besar dari Fans Arsenal

LONDON – Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, mengharapkan dukungan kuat dari para penggemar saat menjamu Chelsea di laga pekan ke-20 Liga Inggris 2019-2020. Apalagi laga tersebut akan berlangsung di kandang sendiri, Emirates Stadium pada Minggu 29 Desember 2019 malam WIB.

Sebagai pelatih anyar, Arteta ingin membangun hubungan baik dengan para penggemar untuk mendapatkan dukungan di setiap pertandingan. Ia juga merasakan arti penting para penggemar yang selalu bisa memberikan motivasi besar untuk sebuah tim.

Mikel Arteta

Laga melawan Chelsea adalah pertandingan yang sarat akan gengsi. Karena itu, Arteta itu merasa dukungan besar dari penggemar akan membangkitkan para pemain Arsenal untuk tampil maksimal. Apalagi jika Arsenal meraih kemenangan itu bukan hanya menjadi kesenangan pemain tetapi juga para penggemar.

“Saya pikir energi adalah segalanya, dalam hidup, dalam sepakboola, dan dalam olahraga. Jika kami bisa menghasilkan ini, itu akan mengangkat kami,” ungkap Arteta, mengutip dari Metro, Minggu (29/12/2019).

“Saya sangat senang dengan bagaimana para penggemar memperlakukan para pemain (saat melawan Bournemouth) dan saya senang bahwa para pemain pergi menemui penggemar setelah pertandingan karena kami juga membutuhkan koneksi itu,” tambahnya.

Mikel Arteta

“Pada akhirnya mereka mengharapkan banyak dari kami. Kami harus memberi mereka kesenangab, kami harus membuat hidup mereka lebih baik dan ketika kami menang, itu akan lebih baik karena mereka akan lebih bahagia,” pungkasnya.

Lebih Diunggulkan, Liverpool Pantang Anggap Remeh Wolves

LIVERPOOL – Setelah tampil luar biasa di markas Leicester City tengah pekan kemarin, Liverpool akan kembali melanjutkan langkah mereka di ajang Liga Inggris musim ini. The Reds akan menjamu Wolverhampton Wanderers di pekan ke-20 pada Minggu 29 Desember 2019 malam WIB.

Secara statistik, pasukan Jurgen Klopp jelas jauh lebih diunggulkan ketimbang tim tamu. Liverpool pun diprediksi bisa kembali memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka musim ini. Kendati demikian, Klopp tak ingin timnya menganggap remeh Wolves.

Wolves vs Man City

Meski lebih diunggulkan, Klopp menilai kalau Wolves bisa saja menjadi batu sandungan timnya. Terlebih, Wolves baru saja menghancurkan tim kuat, Man City 3-2 di laga sebelumnya. Untuk itu , ia pun mengimbau anak-anak asuhannya agar tetap bermain maksimal demi mengamankan tiga poin di laga kandang kali ini.

“Sekarang mereka benar-benar menetap di sana, mereka ada di sana lagi, Jimenez dan Jota mencetak gol lagi. Jadi, ada banyak hal yang benar-benar bagus di sana dan itu membuatnya sangat sulit untuk bermain melawan mereka,” ujar Klopp, melansir dari laman resmi Liverpool, Sabtu (28/12/2019).

”Tetapi tentu saja kami juga akan membuat mereka dalam situasi sulit dan kembali berusaha mempertahankan rekor tak terkalahkan kami musim ini,” tambahnya.

Leicester vs Liverpool

Liverpool sendiri dihadapkan dengan laga sulit dalam lima laga ke depan. Selain Wolves, Mohamed Salah dan kolega akan melakoni laga sulit lainnya yakni menghadapi Sheffield United, Tottenham Hotspur dan Manchester United.