Istri Sergio Romero Ngamuk atas Perlakuan Tak Adil Man United kepada Suaminya

MANCHESTER – Istri Sergio Romero, Eliana Guercio, mengecam tindakan Manchester United kepada suaminya. Ia menilai Man United berlaku tidak adil dengan jarang memberikan Romero kesempatan bermain.

Guercio pun meminta Man United untuk memberikan Romero kesempatan bermain atau membiarkannya pergi dari Old Trafford pada bursa transfer musim panas 2020. Kekesalan Guercio itu diutarakan melalui akun instagram pribadinya, @elianaguercio12.

Eliana Guercia (Foto: Instagram/@elianaguercio12)

Guercio wajar kesal pada Man United karena kesempatan bermain Romero pada musim 2020-2021 sangatlah kecil. Romero kalah saing dengan kiper muda Man United, Dean Henderson, yang merebut posisi deputi David De Gea darinya.

Sebelum kedatangan Henderson, Romero adalah orang kedua di bawah mistar gawang Man United. Ketika De Gea tidak tampil, Romero akan menjadi pelindung dari gawang Man United.

Namun, masa ketika Romero masih menjadi deputi De Gea pun tidak membuat Guercio puas. Sebab, sang suami kerap ditinggalkan ke bangku cadangan dalam partai-partai penting yang dicapai Man United berkat jasa Romero.

Sejak bergabung pada musim panas 2015, Romero memang tidak hanya bermain ketika De Gea cedera. Romero adalah pilihan utama Man United saat tampil di kompetisi-kompetisi yang bukan menjadi target utama, seperti Piala FA, Piala Liga Inggris, dan Liga Eropa.

Kendati demikian, ketika sudah mencapai partai-partai penting, Romero sering ditinggal di bangku cadangan dan De Gea tampil untuk Man United. Hal itu terjadi pada musim lalu, saat Man United tersingkir di semifinal Piala FA, Piala Liga Inggris, dan Liga Eropa.

“Sergio Romero bekerja keras untuk klubnya. Trofi terakhir yang mereka menangkan, mereka mengangkatnya bersamanya (Liga Europa 2017),” tulis Guercio di instagram-nya, Selasa (6/10/2020).

BACA JUGA: Perekrutan Edinson Cavani Dinilai sebagai Blunder Man United

“Dia membantu tim mencapai empat final/semifinal, kemudian ditinggalkan di bangku cadangan hanya untuk kehilangan semuanya. Sudah waktunya bagi mereka untuk memberikan kesempatan dan melepaskannya. HORMATI SEKALI SAJA!!!!” sambung pernyataan Guercio.

Bursa transfer Internasional telah tutup pada Senin 5 Oktober 2020 (waktu setempat). Meski begitu, harapan Guercio untuk melihat sang suami pindah dari Man United masih ada hingga penutupan bursa transfer domestik pada 16 Oktober 2020. Sesuai aturan, Romero hanya pindah ke klub-klub Divisi Championship.

Liverpool Kalah 2-7 di Kandang Villa, Klopp: Skor yang Aneh

BIRMINGHAM – Pekan keempat Liga Inggris 2020-2021 menjadi mimpi buruk untuk para penggemar Liverpool. Sebab, tim kesayangan mereka takluk 2-7 dari Aston Villa di Villa Park, Senin (5/10/2020), dini hari WIB.

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, pun tidak menyangka timnya akan kalah dengan skor sebesar itu. Menurut juru taktik asal Jerman itu, skor 2-7 untuk kekalahan Liverpool aneh. Kendati demikian, Klopp dan para pemain Liverpool menerima kekalahan tersebut dengan lapang dada.

Roberto Firmino (Foto: Twitter/@LFC)

“Kami kebobolan gol-gol ini. Skor yang aneh, tetapi kami harus menerimanya,” ujar Klopp, menyadur dari laman resmi Liverpool, Senin (5/10/2020).

Liverpool sejatinya sempat bermain apik pada awal babak pertama. Akan tetapi, keadaan berubah setelah blunder Adrian San Miguel berbuah gol pertama Villa yang dicetak Ollie Watkins pada menit keempat.

Blunder itu sepertinya meruntuhkan mental para pemain Liverpool. Tim tuan bahkan rumah menggandakan keunggulan pada menit ke-22 melalui aksi Watkins lagi.

Mohamed Salah memperkecil kedudukan menjadi 1-2 pada menit ke-33. Gol Salah dibalas tuntas oleh John McGinn yang mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-35.

Tertinggal 1-3 membuat Liverpool bermain lebih agresif sehingga muncul banyak celah di pertahanan mereka. Villa memanfaatkan itu dengan maksimal untuk menambah pundi-pundi gol mereka dalam pertandingan tersebut.

Watkins membawa Villa menjauh dengan gol ketiganya ke gawang Liverpool pada menit ke-39. Pemain pinjaman Villa dari Chelsea, Ross Barkley, menambah penderitaan Adrian setelah 10 menit babak kedua bergulir.

Salah kembali tampil menjadi protagonis untuk Liverpool dengan golnya lima menit setelah aksi Barkley. Gol Salah seharusnya menjadi kunci kebangkitan Liverpool, tetapi rapuhnya pertahanan membuat kekalahan semakin nyata untuk The Reds.

BACA JUGA: Liverpool Keok 2-7 dari Aston Villa, Klopp Puji Permainan Lawan

Grealish yang berperan penting pada gol pertama Villa, dua kali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-66 dan 75. Liverpool tidak mampu berbuat banyak sampai pertandingan selesai sehingga harus ikhlas membawa pulang kekalahan telak 2-7 dari kandang Villa.

Kekalahan itu begitu menyakitkan untuk The Reds. Akan tetapi, Klopp tetap menemukan hal baik dalam kekalahan tersebut. Klopp berkata, “Satu-satunya kabar baik adalah tidak ada yang cedera setelah pertandingan.”

Hasil Tes Swab Keluar, Seluruh Skuad Arema FC Negatif Covid-19

MALANG – Hasil tes swab pelatih, ofisial tim dan pemain Arema FC telah keluar. Dari hasil tersebut dokter tim Arema FC, dr. Nanang Tri Wahyudi, menyebut seluruh tim dinyatakan negatif Covid-19.

“Alhamdulillah hasil swab sudah keluar. Alhamdulillah semua pemain hasilnya negatif,” ujar dr. Nanang saat dikonfirmasi Minggu (4/10/2020).

Carlos Olivieira

(Pelatih Arema FC, Carlos Oliveira, dinyatakan negatif virus corona)

Meski telah dinyatakan negatif, dr. Nanang tetap mengingatkan agar jajaran tim Singo Edan -julukan Arema FC- mematuhi protokol kesehatan Covid-19 sehari-hari. Pihaknya juga meminta pemain untuk disiplin menjaga kebersihan mengingat virus corona ini tak mengenal penderita, sekalipun atlet olahraga.

“Mereka harus tetap disiplin. Tidak ada yang lebih manjur dari metode konservatif itu. Tidak muluk-muluk juga. Sampai saat ini, tak ada yang mengalahkan metode konservatif seperti mencuci tangan dan physical distancing juga menggunakan masker,” tukasnya.

Sebelumnya, jajaran tim Arema FC mulai dari official tim, pelatih, pemain, hingga panitia penyelenggara pertandingan menjalani pemeriksaan tes swab pada Selasa 28 September 2020 di kantor Arema FC. Sedianya tes swab ini menjadi landasan bertanding lanjutan Liga 1 2020, dimana Arema FC akan menghadapi Persija Jakarta pada Sabtu 3 Oktober 2020 malam WIB.

Namun, karena kepolisian belum mengizinkan adanya Liga 12020 bergulir, kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia tersebut ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Paling cepat, Liga 1 2020 kembali bergulir medio bulan depan.

Werner dan Havertz Ternyata Kurang Nyaman Main di Chelsea

LONDON – Pelatih Chelsea, Frank Lampard, membongkar fakta mengejutkan tentang dua pemain barunya, yakni Timo Werner dan Kai Havertz. Lampard menyatakan, baik Werner maupun Havertz, kurang puas dengan posisi mereka bermain sekarang.

Werner bisa bermain di beberapa posisi di lini depan, tetapi ia lebih condong sebagai penyerang tengah. Kendati demikian, Lampard belum bisa memainkan Werner di posisi idealnya dalam lima pertandingan pertama Chelsea pada musim 2020-2021.
Kai Havertz dan Frank Lampard (Foto: Twitter/@ChelseaFC)

Bermain di posisi yang kurang ideal, membuat Werner baru mencetak satu gol untuk Chelsea. Werner mencatatkan gol pertamanya untuk Chelsea saat The Blues –julukan Chelsea– bermain imbang 1-1 lawan Tottenham Hotspur di putaran keempat Piala Liga Inggris. Pertandingan yang harus diakhiri dengan adu penalti itu, sayangnya berbuah kekalahan 4-5 untuk Chelsea.

Sementara itu, hal serupa pun terjadi kepada Havertz yang baru sekali, bermain di posisi aslinya, yakni gelandang serangan. Havertz bermain sebagai gelandang serang ketika Chelsea menang telak 6-0 atas Barnsley pada putaran ketiga Piala Liga Inggris.

Havertz bermain luar biasa ketika berdiri di belakang penyerang tengah dalam formasi 4-2-3-1. Mantan pemain Bayer Leverkusen itu bahkan mencetak hattrick ke gawang Barnsley.

Hingga kini, Werner dan Havertz masih menunggu kesempatan untuk bermain di posisi asli mereka. Lampard pun mau memainkan Werner dan Havertz di posisi terbaik mereka, tetapi hal itu tidak memungkinkan sekarang.

Lampard menyatakan cederanya beberapa pemain kunci membuat Werner dan Havertz belum bisa bermain di posisi terbaiknya. Hingga badai cedera selesai, Lampard meminta dua pemain anyarnya itu untuk beradaptasi dengan posisi mereka sekarang.

“Timo (Werner) dan Kai (Havertz) tidak selalu menyukai posisi mereka sendiri, tetapi saya memiliki gagasan yang jelas, tentang posisi mereka ketika bermain. Saat ini, cedera belum memungkinkan dan terkadang Anda harus beradaptasi pada masa-masa sulit itu,” kata Lampard, menyadur dari laman resmi Chelsea, Sabtu (3/10/2020).

BACA JUGA: Christian Pulisic Kembali saat Chelsea Hadapi Palace

Tenaga Werner dan Havertz akan kembali dibutuhkan Chelsea pada pekan keempat Liga Inggris. Chelsea akan melawan Crystal Palace di Stamford Bridge, Sabtu (3/10/2020), pukul 18.30 WIB.

Pertandingan bertajuk London Derby itu wajib dimenangkan Chelsea. Sebab, The Blues butuh tambahan tiga poin untuk memperbaiki posisinya di klasemen sementara. Chelsea kini menempati posisi kesembilan dengan koleksi empat poin dari tiga pertandingan pertama mereka di Liga Inggris.

Live Streaming PSG vs Angers Bisa Disaksikan di RCTI

PARIS Saint-Germain (PSG) akan melawan Angers pada pekan keenam Liga Prancis 2020-2021. Pertandingan itu akan berlangsung di kandang PSG, Stade Parc des Prince, Sabtu 3 Oktober 2020, pukul 02.00 WIB. Pertandingan seru itu dapat Anda tonton secara langsung di RCTI+.

PSG yang merupakan juara bertahan dalam tiga musim terakhir, sedang dalam kondisi kurang baik jelang pertandingan tersebut. Les Parisiens –julukan PSG– tidak akan diperkuat salah satu pemain kuncinya, yaitu Angel Di Maria.

Marquinhos (Foto: Twitter/@PSG_Inside)

Selain Di Maria, PSG juga tidak akan diperkuat Juan Bernat, Layvin Kurzawa, serta pemain muda, Thilo Kehrer. Akan tetapi, PSG masih memiliki sosok-sosok yang bisa jadi pembeda dalam pertandingan, seperti Neymar Jr, Kylian Mbappe, dan Mauro Icardi.

PSG di atas kertas unggul segalanya atas Angers, tetapi pasukan Thomas Tuchel tidak boleh lengah. PSG harus fokus sepanjang pertandingan dan tampil maksimal karena semua hal bisa terjadi dalam sepakbola.

PSG bisa berkaca pada hasil buruk pada dua pertandingan pertama mereka Liga Prancis. PSG secara mengejutkan takluk 0-1 dari tim promosi, Lens, dan kalah 0-1 dari Olympique Marseille.

Kekalahan itu membuat PSG sempat terpuruk pada awal musim ini sebelum bangkit pada tiga pertandingan berikutnya. PSG mengalahkan Metz (1-0), Nice (3-0), dan Reims (2-0).

Rentetan hasil positif itu membuat PSG kini menempati posisi ketujuh klasemen sementara dengan koleksi sembilan poin. Jumlah poin PSG sama dengan Angers yang ada tepat di bawah mereka.

BACA JUGA: Diego Costa ke PSG, Simeone Berniat Duetkan Suarez dan Cavani di Atletico

Kondisi itu membuat kemenangan wajib diraih PSG pada Sabtu dini hari nanti. Sebab, kekalahan akan membuat Neymar dan kawan-kawan dilangkahi Angers di klasemen sementara. Oleh sebab itu, PSG harus memberikan segalanya dalam pertandingan tersebut.

Perjuangan PSG meraih kemenangan Angers dapat Anda saksikan secara langsung di RCTI+ mulai pukul 02.00 WIB. Caranya mudah, Anda cukup klik di sini.

Brighton vs Man United, Solskjaer Sempat Berpikir Bakal Sampai ke Adu Penalti

BRIGHTON & HOVE – Manchester United berhasil membungkus Brighton & Hove Albion dengan skor 3-0 di laga 16 besar Piala Liga Inggris 2020-2021 yang berlangsung pada Kamis (1/10/2020) dini hari WIB. Kemenangan telak itu membuktikan bahwa Man United tampil sangat baik di laga tersebut.

Kendati begitu, pelatih Man United, Ole Gunnar Solskjaer, ternyata sempat berpikiran laga kontra Brighton itu akan berakhir sampai ke babak adu penalti. Pemikiran seperti itu terlintas karena Solskjaer melihat Man United bermain tidak terlalu baik di 25 menit pertama, begitu juga Brighton.

Karena buruknya permainan kedua tim itulah yang pada akhirnya membuat Solskjaer merasa laga akan berakhir 0-0 di waktu normal dan dilanjutkan ke babak adu penalti untuk menentukan siapa pemenangnya.

Suasana laga Brighton vs Man United

Akan tetapi, pemikiran negatif Solskjaer itu sirna ketika Scott McTominay mencetak gol di menit 44. Gol McTominay jelang turun minum itu berhasil memberikan Solskjaer sedikit harapan bahwa Man United dapat menang dan lolos tanpa harus melalui babak adu penalti.

“Tidak pernah mudah setiap kali kami harus menghadapi tim-tim dari Liga Inggris dan mereka (Brighton) juga berhasil mengeluarkan permainan tim yang kuat, dan memberi kami permainan yang bagus,” ungkap Solskjaer, dikutip dari laman resmi Man United, Kamis (1/10/2020).

“Saya pikir 20 hingga 25 menit pertama memperlihakan kedua tim yang membutuhkan sedikit kepercayaan diri untuk memasuki permainan. Ritme tidak benar-benar ada dan mungkin terlihat seperti hasil imbang 0-0 akan menjadi hasil akhir dan bisa sampai ke babak adu penalti,” tambah pelatih asal Norwegia itu.

“Akan tetapi, kemudian kami bermain bagus. Pembukaan pertama, Juan Mata melakukan lari yang bagus untuk menciptakan peluang bagi Odion Ighalo dan itu bisa menjadi gol. Ketika skor menjadi 1-0 juga, itu adalah pekerjaan luar biasa dari Juan karena pengiriman (bola) yang bagus (saat memberikan assist kepada McTominay,” sambungnya.

Selain McTominay, Juan Mata, dan Paul Pogba pun menjadi pencetak gol Man United di laga melawan Brighton tersebut. Mata mencetak gol di menit ke-73 usai berhasil meneruskan umpan backheel Donny van de Beek.

Suasana laga Brighton vs Man United

Sementara Pogba mencatatkan namanya di papans skor setelah mampu melesatkan tembakan dari bola mati di menit 80. Pogba yang dipercaya untuk melakukan tendangan bebas tersebut nyatanya telah berhasil menuntaskan pekerjaannya dengan sangat baik.

Selanjutnya, Man United masih perlu menunggu pengundian babak perempatfinal Piala Liga Inggris 2020-2021 untuk mengetahui siapa lawan mereka selanjutnya di kompetisi tersebut. Pengundian sendiri baru dilaksanakan jika tiga pertandingan tersisa di babak 16 besar Piala Liga Inggris 2020-2021 telah memainkan pertandingan mereka.

Infeksi Pernapasan, Sancho Pasti Absen di Laga Bayern vs Dortmund

MUNICH – Kabar buruk menghampiri Borussia Dortmund jelang laga Piala Super Jerman kontra Bayern Munich, Kamis 1 Oktober 2020 dini hari WIB. Winger andalan mereka, Jadon Sancho, dipastikan absen merumput akibat infeksi saluran pernapasan. Namun, pria asal Inggris itu dikonfirmasi negatif Covid-19.

“Jadon Sancho dan Roman Burki tidak akan terbang ke Munich karena mengalami masalah infeksi pernapasan. Keduanya dinyatakan negatif pada tes Covid-19 kemarin (Senin 28 September),” cuit akun Twitter resmi Borussia Dortmund @BVB, Rabu (30/9/2020).

Jika ditotal, Die Scwharzgelben kehilangan delapan personel mereka dengan berbagai alasan. Sementara di kubu lawan, Bayern Munich hanya dipastikan merumput tanpa dua pemain anyar mereka, Leroy Sane dan Tanguy Nianzou.

Jadon Sancho absen bela Borussia Dortmund

Absennya Jadon Sancho merupakan pukulan telak bagi Borussia Dortmund. Sebab, pria berusia 20 tahun itu merupakan pemain andalan di skuad racikan Lucien Favre. Namun, ada juga yang menyebut absennya sang pemain berhubungan dengan rumor transfer.

Seperti diketahui, Jadon Sancho adalah bidikan utama Manchester United pada bursa transfer musim panas 2020. Negosiasi kedua klub berjalan alot memasuki pekan terakhir bursa transfer sebelum ditutup pada 5 Oktober mendatang.

Setan Merah tengah dalam posisi tertekan. Sebab, Borussia Dortmund kukuh di angka 120 juta Euro (setara Rp2,1 triliun) untuk banderol Jadon Sancho. Sementara itu, Man United hanya berani mengajukan tawaran sebesar 90 juta Euro (setara Rp1,57 triliun).

Sebetulnya, Borussia Dortmund pernah menetapkan tenggat transfer bagi peminat Jadon Sancho pada 10 Agustus 2020 atau sebelum memasuki masa pramusim. Namun, Man United masih kukuh ingin membajaknya ke Old Trafford.

Sebagai pemilik sah, Borussia Dortmund jelas berhak mempertahankan Jadon Sancho. Klub berkostum itu juga punya kuasa untuk menolak segala bentuk tawaran yang diajukan Man United apabila nilainya masih di bawah yang diminta.

Pentingnya Jadon Sancho buat klub bisa dilihat dari komentar sejumlah rekan setimnya. Erling Braut Haaland belum lama ini menilai eks didikan akademi Manchester City itu bakal menjadi pemain yang penting buat Borussia Dortmund pada musim 2020-2021.

Pernyataan senada diungkapkan sang kapten kesebelasan, Marco Reus. Pemain asal Jerman itu mengaku senang mendengar kabar Jadon Sancho kemungkinan besar bertahan semusim lagi di Stadion Westfalen.

Lampard Pastikan Mendy dan Chilwell Turun di Laga Kontra Tottenham

LONDON – Pelatih Chelsea, Frank Lampard, memastikan kalau ia akan memasang Eduardo Mendy dan Ben Chilwell saat timnya menghadapi Tottenham Hotspur di ajang Piala Liga Inggris 2020-2021, Rabu 30 September 2020 dini hari WIB.

Lampard mengklaim kedua nama tersebut dalam keadaan baik dan telah siap untuk melakoni laga besar bersama The Blues. Namun, kabar tak terlalu baiknya adalah Hakim Ziyech dan Christian Pulisic yang masih harus menepi akibat cedera.

“Mendy dan Chilwell akan masuk skuat besok (laga kontra Tottenham di Piala Liga Inggris),” ujar Lampard seperti diwartakan Goal International, Selasa (29/9/2020)

“Mereka fit dan kami akan lihat apakah mereka mulai atau tidak. Ziyech dan Pulisic tidak jauh tapi mereka masih dalam fase pemulihan. Masih terlalu dini bagi mereka berdua,” sambungnya.

Berbicara mengenai kiper barunya, Lampard meyakini kehadiran Mendy jadi hal positif bagi Chelsea yang memang tengah membutuhkan sosok yang bisa lebih dipercayakan untuk berada di bawah mistar gawang.

Tidak bisa dipungkiri, Lampard memang saat ini tengah dipusingkan setelah aksi blunder Kepa Arrizabalaga di dua laga awal. Tidak hanya itu, Willy Caballero sebagai kiper lapis dua juga gagal menunjukkan performa positif usai kebobolan tiga gol di laga kontra West Brom Albion akhir pekan kemarin.

Untuk itu, Lampard pun menilai penandatanganan Mendy pada bursa transfer musim panas 2020 ini sangat tepat bagi timnya. Ia berharap sang pemain bisa segera menunjukkan kualitasnya bersama Chelsea.

“Ini semua sangat positif dari tanda-tanda awal dan interaksi,” ujar Lampard ketika berbicara mengani kedatangan Mendy.

“Sama seperti seorang pria di lapangan latihan. Dia telah beradaptasi dengan sangat baik dalam beberapa hari pertama dan kami telah membuatnya merasa diterima seperti biasa.

“Ini adalah kompetisi. Dia penjaga gawang yang baik dan kami tahu banyak tentang dia. Kita akan lihat sejauh apa pengaruh yang bisa diberikan,” tandasnya.

Busquets Terkesan dengan Performa Ansu Fati di Laga Barcelona vs Villarreal

BARCELONA – Gelandang Barcelona, Sergio Busquets, terkesan dengan performa Ansu Fati pada laga perdana Liga Spanyol 2020-2021 melawan Villarreal. Bermain di Camp Nou, Senin (28/9/2020) dini hari WIB, Barcelona menang telak dengan skor 4-0.

Setelah Barcelona harus kehilangan beberapa penggawa terbaiknya, tampaknya mereka saat ini bisa lega. Pasalnya, sosok Fati telah menunjukkan ketajamannya untuk membawa Barcelona dalam meraih kemenangan di laga pertama mereka di Liga Spanyol 2020-2021.

Ansu Fati

Kemenangan Barcelona tersebut tidak terlepas dari sosok Ansu Fati yang tampil ganas. Pemain berusia 17 tahun itu berhasil menyumbangkan dua gol untuk membawa kejayaan bagi Blaugrana –julukan Barcelona.

Ansu Fati sendiri mencetak dua gol pembuka untuk Barcelona. Gol pertama ia cetak pada menit 15. Gol tersebut tercipta setelah ia melesakkan tendangan keras ke gawang Villarreal, meneruskan umpan Jordi Alba.

Sementara gol kedua Ansu Fati tak jauh dari gol pertamanya yang hanya empat menit berselang. Pemain berpaspor Spanyol itu sukses mencetak gol kedua usai meneruskan umpan apik dari Philippe Coutinho.

Busquets yang telah menjalani pertandingan bersama Ansu Fati pada musim lalu kembali terkesan dengan rekan mudanya tersebut. Ia tidak menampik bahwa Ansu Fati bisa menjadi masa depan untuk Barcelona. Bahkan ia siap membantu Ansu Fati untuk berkembang lebih baik lagi.

“Kami tidak boleh terburu-buru dengannya, kami tahu potensi yang dimilikinya. Ia luar biasa untuk usianya, tetapi kami tidak ingin terlalu jauh dari diri kami sendiri,” ungkap Busquets, mengutip dari Goal, Senin (28/9/2020).

“Ia memiliki banyak rekan setim yang bisa terus ia pelajari sehingga bisa mencapai batas setinggi mungkin,” tambah pemain berpaspor Spanyol tersebut.

“Anda harus membiarkan ia memainkan sepakbola dan memanfaatkan fakta bahwa ia berada pada titik yang bagus,” lanjutnya.

Pada laga kontra Villarreal, Lionel Messi juga turut berkontribusi dalam kemenangan Barcelona. Ia sukses mencetak gol pada menit 35 lewat hadiah titik putih. Sedangkan satu gol lainnya datang dari gol bunuh diri pemain Villarreal yakni Pau Torres.

Juventus Bisa Degradasi Gara-Gara Suarez, Inter Milan Diuntungkan Lagi?

TURIN – Juventus terancam hukuman degradasi setelah Presiden Codacons (Lembaga perlindungan konsumen dan lingkungan Italia), Marco Donzelli, membuat pernyataan perihal pembuatan paspor Italia Luis Suarez. Donzelli menilai Juventus telah membantu Luis Suarez berbuat curang dalam pembuatan paspor Italia.

Sekadar informasi, awal pekan lalu Luis Suarez menjalani tes bahasa Italia di Universitas Perugia, Italia. Suarez menjalani tes sebagai salah satu syarat mendapatkan paspor Italia. Jika mendapat nilai bagus dalam tes, Suarez akan mendapatkan paspor Italia. Dengan begitu, Juventus bisa mengikat kontrak penyerang berpaspor Uruguay tersebut.

Luis Suarez

(Luis Suarez saat hendak menjalani tes bahasa Italia di Perugia)

Namun, pada akhirnya Suarez batal gabung Juventus. Suarez gagal gabung Juventus karena paspor Italia milik Suarez baru kelar akhir Oktober 2020. Padahal, bursa transfer musim panas 2020 sudah ditutup 5 Oktober.

Meski transfer batal, Marco Donzelli menilai ada indikasi kecurangan yang dilakukan pengacara Juventus, Maria Turco. Dalam pandangan Donzelli, Turco meminta kepada pihak Universitas Perugia untuk menyediakan soal yang mudah kepada Suarez. Tujuannya supaya Suarez mendapatkan nilai bagus dan ujung-ujungnya menerima paspor Italia.

“Andai keterlibatan langsung Juventus terkonfirmasi dalam kecurangan Luis Suarez mendapatkan paspor Italia, maka FIGC harus menghukum Juventus dengan sanksi yang berat,” papar Marco Donzelli, dikutip dari Corriere dello Sport.

“Dengan segala kepentingan, termasuk ekonomis, bahwa Juventus diduga berusaha mengamankan salah satu striker terhebat di Eropa. Untuk alasan ini, sesuai dengan Kode Etik Olahraga Pasal 32, kami meminta Juventus didegradasi,” lanjut pria asal Italia tersebut.

Sebelumnya, Maria Turco sudah memberi klarifikasi. Ia mengatakan sama sekali tidak membantu Suarez untuk berbuat curang.

“Sesuai tugas saya, saya membantu staf dari Luis Suarez untuk menghubungi University of Perugia. Ini adalah kontak untuk menindaklanjuti verifikasi dari hal-hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan kewarganegaraan,” ujar Maria Turco, dikutip dari Football Italia.

Luis Suarez

(Luis Suarez gabung Atletico Madrid)

“Aktivitas itu dapat ditemukan dalam surat elektronik antara perwakilan pemain dan universitas. Saya bersaksi bahwa perkataan yang disebutkan dalam bukti penyadapan, sangat jauh dari konteks dan tidak lengkap,” lanjut Maria Turco.

Jika Federasi Sepakbola Italia (FIGC) mengusut kasus di atas dan Juventus dinyatakan bersalah, akankah benar Juventus didegradasi? Jika Juventus didegradasi, siapa yang diuntungkan?

Andai Juventus dihukum ke degradasi ke Serie B, Inter Milan jadi yang paling diuntungkan. Secara kualitas, Inter Milan memiliki kemampuan yang tidak berbeda jauh dari Juventus. Jika Juventus terpental ke Serie B, Inter Milan memiliki peluang yang sangat besar mendominasi Liga Italia.

Terbukti, musim lalu Inter Milan yang finis di posisi dua Liga Italia, hanya terpaut satu angka dari Juventus. Dini hari tadi, Inter Milan pun memulai kampanye Liga Italia 2020-2021 dengan hasil maksimal, yakni menang 4-3 atas Fiorentina.

Inter Milan

Inter Milan bisa mengulangi dominasi yang pernah mereka lakukan pada 2006-2010. Kala itu di akhir musim 2005-2006, Juventus dinyatakan bersalah setelah terbukti melakukan Calciopoli (pengaturan skor).

Selain dihukum degradasi ke Serie B, gelar juara yang disabet pada 2004-2005 dan 2005-2006 dicopot. Kemudian, FIGC memberikan trofi Liga Italia 2005-2006 kepada Inter, sedangkan gelar 2004-2005 dibiarkan kosong.

Hilangnya Juventus dari Liga Italia membuat Inter Milan menancapkan dominasi di Liga Italia. Saat itu dari 2006-2007 hingga 2009-2010, Nerazzurri –julukan Inter– selalu meraih trofi Liga Italia. Karena itu, menarik menanti langkah yang diambil FIGC menyikapi kasus di atas.