Pakai Dress Merah, Ini Foto-Foto si Seksi Georgina Rodriguez di Acara Globe Soccer Awards 2020

DUBAI – Georgina Rodriguez mendampingi Cristiano Ronaldo saat menghadiri penganugerahan Globe Soccer Awards 2020 yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab pada Minggu 27 Desember 2020 malam WIB. Perempuan berpaspor Argentina ini datang ke acara dengan imej seksi yang ia sandang.

Georgina Rodriguez yang berusia 26 tahun datang menggunakan dress merah. Seperti ketika hadir di festival venice, Italia, dress bagian bawah Georgina Rodriguez dibiarkan terbuka, sehingga bagian kaki atasnya terlihat jelas.

Georgina Rodriguez

Demi mematuhi protokol kesehatan, perempuan berambut panjang ini pun mengenakan masker berwarna hitam. Ketika memasuki arena sampai tiba di tempat duduk, Georgina Rodriguez selalu mengenakan maskernya.

Baru ketika tiba di tempat duduk, Georgina Rodriguez melepas maskernya. Sebab, tempat duduknya kala itu diberi jarak dengan tamu lainnya, sehingga melepas masker dianggap aman.

Georgina Rodriguez

Ketika Georgina Rodriguez melepas masker, para fotografer pun langsung menyorot perempuan berbadan sintal tersebut. Tahu mendapat sorotan kamera, ibu kandung dari Alana Martina itu pun menyunggingkan bibirnya, yang membuat Georgina Rodrguez terlihat semakin manis.

Kehadiran Georgina Rodriguez pun memberikan tuah tersendiri kepada sang kekasih. Cristiano Ronaldo akhirnya terpilih sebagai pemain terbaik abad ini (2001-2020) versi Globe Soccer Awards.

Untuk meraih penghargaan ini, Cristiano Ronaldo mengalahkan nama-nama beken lain seperti Lionel Messi, Mohamed Salah, Ronaldinho Gaucho dan banyak lagi. Dalam pidato kemenangannya, Cristiano Ronaldo tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Georgina Rodriguez.

Cristiano Ronaldo

“Ini sangat indah (dinobatkan sebagai pemain terbaik abad ini). Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang. Terima kasih kepada orang-orang yang memilih saya, rekan satu tim saya di klub dan tim nasional. Keluarga dan teman, terutama pacar (Georgina) dan anak-anak saya yang membantu saya menjadi lebih baik lagi,” kata Cristiano Ronaldo mengutip dari The Sun, Senin (28/12/2020).

Meski sudah berusia 35 tahun, Cristiano Ronaldo belum memiliki keinginan untuk pensiun. Masih banyak gelar yang ingin dimenangkan pesepakbola berpaspor Portugal tersebut.

“Ini pencapaian yang luar biasa. Ini memberi saya motivasi untuk terus maju. Saya berharap situasi ini (pandemi virus corona) berakhir tahun depan. Satu hal yang pasti, saya masih ingin bermain bertahun-tahun lagi,” tutup Cristiano Ronaldo.

Solskjaer, Jangan Bereksperimen di Posisi Bek Kanan Man United Lagi!

MANCHESTER Ole Gunnar Solskjaer diminta jangan lagi bereksperimen di posisi bek kanan Manchester United. Permintaan ini disampaikan mantan rekan setim Solskjaer di Man United, Paul Scholes yang kini menjadi komentator sepakbola.

Man United pada laga Boxing Day pekan ke-15 Liga Inggris melawat ke Stadion King Power pada Sabtu 26 Desember 2020. Skuad Solskjaer sempat unggul dua kali dari pasukan Brendan Rodgers namun, hanya berhasil membawa pulang satu poin di akhir laga.

Foto/Reuters

Pada laga itu, Solskjaer menempatkan Victor Lindelof yang biasa beroperasi di sektor tengah pertahanan dengan menggesernya ke kanan menggantikan Aaron Wan-Bissaka yang absen. Sedangkan posisi Lindelof dihuni Eric Bailly yang berduet dengan Harry Maguire.

Man United memang unggul lebih dulu pada menit ke 23. Gol pembuka Setan Merah dicetak pemain Tim Nasional Inggris, Marcus Rashford setelah menyelesaikan umpan dari Bruno Fernandes dengan baik.

Hanya saja, Lindelof yang tak biasa bermain di sektor sayap harus kewalahan menghadapi permainan cepat pemain sayap Leicester, Harvey Barnes. Hasilnya gawang Man United yang dijaga David de Gea kebobolan pada menit ke-31 lewat sepakan Barnes.

Scholes tidak terkesan dengan penampilan Lindelof dan eksperimen Solskjaer. Menurutnya, Solskjaer lebih baik menurunkan Tuanzebe untuk menggantikan peran Aaron Wan-Bisaka.

“Saya pikir kedua tim bisa memenangkan pertandingan tetapi Man United memiliki peluang yang lebih baik,” kata legenda Man United di BT Sport mengutip Metro, Minggu (27/12/2020).

“ Beberapa momen sulit untuk Man United. Saya pikir Lindelof di bek kanan … Saya tidak ingin kita melihatnya lagi. Saya harap kita tidak melihatnya lagi!”

“Pasti ada pilihan yang lebih baik dari itu. Saya pikir Tuanzebe luar biasa ketika dia masuk, karena Harvey Barnes adalah ancaman di sisi kiri,” tambah Scholes.

Foto/Reuters

Usai gol penyeimbang Leicester, Bruno Fernandes kembali membawa Man United unggul setelah mendapatkan umpan matang dari Edinson Cavani. Hanya saja, keunggulan tersebut tak bisa dipertahankan karena Jamie Vardy mencetak gol usai memanfaatkan umpan Ayoze Perez pada menit ke-85.

Atas hasil tersebut, Man United kini menempati urutan keempat di klasemen sementara Liga Inggris. Mereka terpaut empat poin dari Liverpool, sang pemuncak.

Gagal Tampil di Piala Dunia U-20 2021, Personel Timnas Indonesia U-19 Dapat Diandalkan di SEA Games

JAKARTA – Kabar buruk menimpa Indonesia. Dalam laman resminya pada Kamis 24 Desember 2020 malam WIB, FIFA mengumumkan membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 yang sedianya digelar di Tanah Air pada 20 Mei hingga 12 Juni 2021, imbas pandemi virus corona.

Untungnya, status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak hangus. Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 selanjutnya yang dilangsungkan pada 2023.

Timnas Indonesia U-19

(Ketum PSSI Mochamad Iriawan saat memberi semangat kepada personel Timnas Indonesia U-19)

Hanya saja, pembatalan Piala Dunia U-20 2021 merupakan pukulan telak bagi personel Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19. Sebab, mereka dipastikan batal ambil bagian di Piala Dunia U-20 2021, ajang yang begitu mereka dambakan.

Persiapan maksimal sudah dijalani Witan Sulaeman dan kawan-kawan sejak Juli 2020. Bahkan dari Agustus sampai Oktober 2020, Braif Fatari serta kolega menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia. Hasilnya positif, yang mana dari 11 pertandingan skuad Garuda Nusantara mendapatkan lima menang, tiga imbang dan tiga kalah.

Benar, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Namun, pada 2023 nanti usia personel Timnas Indonesia U-19 saat ini sudah melebihi batas usia maksimal, yakni 20 tahun.

Dari 30 nama personel Timnas Indonesia U-19 yang dipersiapkan untuk pemusatan latihan di Spanyol, hanya tiga nama yang secara usia masih dapat tampil di Piala Dunia U-20 2023. Mereka ialah Erlangga Setyo (kiper, Persib Bandung), Kakang Rudianto (bek, Persib Bandung) dan Alfriyanto Nico (penyerang, Persija Jakarta).

Secara usia, ketiga nama di atas saat ini masih 17 tahun. Di luar nama di atas, peluang mereka tampil di Piala Dunia U-20 2023 sudah tertutup. Meski begitu, ini bukanlah akhir dari segalanya bagi skuad Timnas Indonesia U-19.

Kakang Rudianto

(Kakang Rudianto masih bisa bela Indonesia di Piala Dunia U-20 2023)

Sebab pada 3-20 Maret 2021, mereka akan turun di Piala Asia U-19 yang digelar di Uzbekistan. Setelah itu pada 21 November sampai 2 Desember 2021 akan digelar SEA Games yang digelar di Hanoi, Vietnam.

Personel Timnas Indonesia U-19 yang tampil menonjol, dapat dipromosikan ke Timnas Indonesia U-22 yang dipersiapkan mentas di SEA Games 2021. Beberapa nama seperti Witan Sulaeman, Bagas Kaffa, Bagus Kahfi, David Maulana sampai Mochamad Supriadi dinilai banyak pihak layak membela Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2021.

Saat ini, Timnas Indonesia U-22 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta. Sejumlah pemain senior seperti Evan Dimas dan Ryuji Utomo bahkan dilibatkan. Hal itu karena pada SEA Games 2021, setiap tim diizinkan membawa dua pemain senior ke dalam skuad U-22.

Piala Dunia U-20 2021 Dibatalkan, Menpora: Pemerintah Sudah Berupaya Keras untuk Yakinkan FIFA

JAKARTA – FIFA telah resmi membatalkan gelaran Piala Dunia U-20 2021 yang berlangsung di Indonesia. Menanggapi keputusan tersebut, Menpora RI, Zainudin Amali, mengatakan pihaknya telah berupaya keras untuk meyakinkan FIFA terkait keseriusan pemerintah keseriusan pemerintah Indonesia bersama PSSI.

Hal tersebut disampaikan melalui surat kepada kepada Presiden FIFA yang dikirimkan pada awal Desember 2020. Terlepas dari pada itu, Menpora mengatakan Indonesia sebagai tuan rumah memahami keputusan yang diambil FIFA kali ini.

“Sebagai informasi, sesungguhnya pemerintah sudah berupaya keras untuk meyakinkan FIFA tentang keseriusan yang ditunjukkan oleh Pemerintah bersama PSSI melalui surat yang dikirimkan pada awal Desember 2020 kepada Presiden FIFA termasuk juga upaya dalam mengatasi masalah pandemi Covid-19,” ujar Menpora melalui rilis resmi, Jumat (25/12/2020).

“Dalam surat tersebut secara lengkap juga disebutkan tentang dukungan Presiden RI melalui Kepres dan Inpres dan juga optimalisasi persiapan Timnas dan renovasi sejumlah venue pertandingan,” sambungnya.

“Semalam Saya telah melaporkan keputusan FIFA tersebut kepada Menko PMK. Langkah terdekat yang segera akan dilakukan adalah mengadakan rapat koordinasi pada awal minggu depan yang akan dipimpin langsung oleh Menko PMK dan akan mengundang semua pihak terkait, baik unsur Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta PSSI,” ujarnya lagi.

“Beberapa hal penting yang akan dibahas antara lain: penjelasan lengkap tentang penundaan event tersebut, up date dan kelanjutan renovasi sejumlah stadion dan lapangan latihan serta update dan kelanjutan pembinaan Timnas yang sudah dipersiapkan,” jelasnya

“Tentu saja beberapa hal diperkirakan akan berubah (disesuaikan usia pada saat itu) karena event tersebut berlangsung di tahun 2023. Pada tahun yang sama , Indonesia juga akan menjadi tuan rumah (co-host) Piala Dunia FIBA tahun 2023,” sambungnya.

Keputusan FIFA membatalkan gelaran Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia membuat para personel Tim Nasional (Timnas )Indonesia U-19 harus rela melepaskan peluang emas untuk tampil di kancah internasional.

Meski demikian, mereka tetap bisa memanfaatkan kesiapan untuk Piala Dunia U-20 2021 itu untuk dialihkan ke kompetisi yang lain, seperti halnya Piala Asia U-23 yang akan berlangsung pada 2022 mendatang.

AC Milan Pimpin Klasemen Sementara Liga Italia Berkat Dukungan Suporter

MILAN – Kapten AC Milan, Alessio Romagnoli, menyatakan timnya bisa menempati posisi pertama klasemen sementara Liga Italia 2020-2021 berkat dukungan suporter. Dia pun berterima kasih kepada suporter atas dukungannya dan berharap mereka segera bisa kembali ke stadion.

Sejak penangguhan kompetisi pada musim lalu hingga sekarang, suporter tim-tim Italia belum boleh menonton langsung di stadion. Setiap petandingan kompetisi sepakbola di Italia masih digelar tertutup demi memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

AC Milan (Foto: Reuters)

Meski begitu, suporter tetap memberi dukungan pada Milan dengan menemani mereka dari tempat latihan ke San Siro jelang pertandingan. Suporter mengendarai mobil sambil bernyanyi, menyalakan suar, dan mengibarkan bendera. Dukungan suporter membantu Milan menemukan sentuhan terbaik mereka lagi.

I Rossoneri –julukan Milan– mulai menunjukkan taring mereka setelah hampir sedekade terakhir terpuruk. Milan tampil luar biasa pada musim 2020-2021 dengan menjadi satu-satunya tim yang belum kalah di lima liga top Eropa.

Kemenangan teranyar Milan terjadi di San Siro, Kamis (24/12/2020). Romagnoli dan kawan-kawan memenangkan pertandingan kontra Lazio meski harus berjuang hingga tambahan waktu babak kedua.

Milan sempat unggul dua gol lebih dulu melalui sundulan Ante Rebic (9’) dan penalti Hakan Calhanoglu (17’). Sayangnya, Lazio mampu menyamakan kedudukan melalui aksi Luis Alberto (27’) dan sepakan Ciro Immobile (59’).

Saat pertandingan tampak akan berakhir imbang, Theo Hernandez mencetak gol pada tambahan waktu babak kedua. Gol Theo Hernandez membawa Milan menang tipis 3-2 atas tamunya.

Milan memantapkan diri di posisi pertama klasemen sementara dengan koleksi 34 poin. I Rossoneri dibuntuti Inter Milan di posisi kedua yang mengumpulkan satu poin lebih sedikit dari mereka.

AC Milan (Foto: Reuters)

Meski hanya unggul satu poin, itu cukup untuk memberi Romagnoli dan kawan-kawan kebahagiaan jelang Natal 2020 dan tahun baru 2021. Kebahagiaan tentu dirasakan juga oleh suporter Milan yang sudah lama tidak melihat timnya memimpin klasemen sementara.

“Para pendukung adalah kekuatan kami, meskipun mereka tidak dapat memasuki stadion. Kami mengucapkan banyak terima kasih dan berharap agar mereka di tribun secepat mungkin,” kata Romagnoli, mengutip dari Football Italia, Kamis (24/12/2020).

Kaleidoskop 2020: Penantian 30 Tahun Liverpool Juara Liga Inggris Berakhir

LIVERPOOL kembali ke takhtanya di Liga Inggris dengan menjadi juara pada musim 2019-2020. The Reds –julukan Liverpool– tampil dominan sejak awal musim lalu sehingga mampu keluar sebagai tim terbaik.

Liverpool menjuarai Liga Inggris dengan koleksi 99 poin. Jordan Henderson dan kawan-kawan unggul 18 poin dari Manchester City yang finis kedua. Liverpool pun mengakhiri dahaga mereka yang tidak pernah menjuarai Liga Inggris dalam 30 tahun terakhir.

Liverpool

(Liverpool juara Liga Inggris 2019-2020)

Selain itu, Liverpool pun sukses balas dendam kepada Man City. Liverpool seharusnya bisa menyudahi penantian mereka di Liga Inggris setahun lebih cepat jika tidak gagal pada musim sebelumnya. Liverpool gagal menjadi juara karena berselisih satu poin dari Man City (98 poin) di klasemen akhir.

Meski begitu, hal terpenting adalah penantian Liverpool telah berakhir. Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, pun sangat senang atas keberhasilan timnya menjuarai Liga Inggris. Klopp tahu betapa berartinya trofi Liga Inggris untuk klub dan para penggemar.

“Ini adalah pencapaian yang luar biasa oleh para pemain saya, dan itu adalah sukacita besar bagi saya untuk melatih mereka. Saya mungkin tidak menunggu selama 30 tahun, tetapi saya telah berada di sini selama empat setengah tahun,” ujar Klopp kepada Sky Sports.

Kejayaan dan Keterpurukan Liverpool di Liga Inggris

Infografis Liverpool

Liverpool adalah salah satu klub besar di Inggris. Sejak berdiri pada 3 Juni 1892 silam, The Reds telah mengalami banyak hal. Liverpool pernah berjaya dan terpuruk selama tampil di sepakbola Inggris.

Liverpool berjaya pada era 1960-an, 1970-an, dan 1980-an. Ada empat pelatih yang membangun kejayaan Liverpool pada saat itu, yaitu Bill Shankly (1959-1974), Bob Paisley (1974-1983), dan Sir Kenny Dalglish (1985-1991).

Liverpool meraih 13 trofi Divisi Pertama Inggris bersama ketiga pelatih itu. Total The Reds mengoleksi 18 gelar juara sehingga meraka pun disebut sebagai rajanya kompetisi tertinggi Inggris.

Liverpool terakhir kali menjadi juara Divisi Pertama Inggris pada musim 1989-1990 saat dilatih Dalglish. Liverpool menyegel gelar dengan koleksi 79 poin setelah mencatatkan 23 kemenangan, 10 hasil imbang dan 5 kekalahan dalam 38 pertandingan. The Reds unggul sembilan poin dari Aston Villa di posisi kedua.

Kenny Dalglish

(Legenda Liverpool, Kenny Dalglish)

Namun, Liverpool gagal mempertahankan gelar meski memulai musim dengan baik. Dalglish, yang masih menjadi pelatih, bahkan mengundurkan diri karena penurunan performa Liverpool.

The Reds akhirnya harus puas finis kedua dengan koleksi 76 poin. Liverpool tertinggal sembilan poin dari Arsenal yang meraih gelar juara ke-10 mereka di kompetisi tertinggi Inggris.

Setelah kegagalan itu, Liverpool memulai masa kelamnya. Ketika Divisi Pertama Inggris berubah nama menjadi Liga Inggris pada musim 1992-1993, ada harapan untuk Liverpool kembali berjaya setelah gagal dalam dua musim terakhir, tetapi itu tidak terjadi.

The Reds mulai kesulitan untuk bersaing dalam perburuan gelar juara Liga Inggris. Saat Liverpool terpuruk, Manchester United dan Arsenal mencuat ke permukaan dengan performa impresif.

Sejak terakhir kali menjadi juara Divisi Pertama Inggris, kesempatan Liverpool untuk merebut takhta mereka kembali hadir pada musim 2001-2002. Liverpool, yang saat itu dilatih Gerard Houllier, bersaing ketat dengan Arsenal.

Michael Owen

(Michael Owen hampir bawa Liverpool juara Liga Inggris 2001-2002)

Liverpool memiliki skuad yang cukup berkualitas dengan dua pemain muda berbakat, Michael Owen dan Steven Gerrard. Akan tetapi, Liverpool hanya finis kedua karena berselisih tujuh poin dari Arsenal (87 poin) yang keluar sebagai juara.

Selang tujuh musim setelah kegagalan itu, Liverpool kembali bersaing untuk memperebutkan trofi Liga Inggris. Liverpool-nya Rafael Benitez bersaing ketat dengan rival abadi mereka, Man United, pada musim 2008-2009.

Saat itu, The Reds diperkuat nama-nama besar, seperti Gerrard, Fernando Torres, Xabi Alonso, dan Javier Mascherano. Kombinasi Gerrard dan Torres menjadi andalan Liverpool untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan.

Liverpool bahkan mmapu menekuk Man United dalam partai kandang dan tandang. Liverpool menang tipis 2-1 di Anfield Stadium, lalu menang besar 4-1 di kandang Man United, Old Trafford. Hal itu memperbesar peluang Liverpool untuk menjadi juara.

Namun, itu belum cukup untuk mengantarkan Liverpool kembali ke takhta mereka. Liverpool finis kedua di belakang juara Liga Inggris musim itu, Man United. Liverpool hanya mampu mengoleksi 86 poin tertinggal empat angka dari The Red Devils –julukan Man United.

Setelah kegagalan tersebut, Liverpool kembali menjadi penonton di Liga Inggris selama empat musim. The Reds bangkit di kancah persepakbolaan Inggris pada musim 2013-2014. Brendan Rodgers, yang tengah menjalani musim keduanya bersama Liverpool, mampu membuat The Reds bermain atraktif dan agresif.

Liverpool-nya Rodgers mengandalkan Gerrard, Luis Suarez, Daniel Sturridge, Raheem Sterling, dan Philippe Coutinho. Liverpool sangat tajam pada musim itu karena duet Suarez dan Sturridge. Selain mereka, kemampuan Sterling serta kreativitas Coutinho membuat lini depan Liverpool semakin menakutkan.

Pesaing Liverpool saat itu adalah tim dari Kota Manchester, Man City. Liverpool dan Man City bersaing hingga pekan terakhir, tetapi The Reds harus puas duduk di tempat kedua.

Liverpool gagal menjadi juara karena terpeleset pada momen krusial, yaitu saat kalah 0-2 dari Chelsea di Anfield pada pekan ke-36. Gol pertama Chelsea, yang dibuat Demba Ba, adalah buah dari kesalahan Gerrard yang terpeleset saat mengontrol bola. Lalu, gol Willian Borges memastikan kekalahan Liverpool.

Man City menjadi juara Liga Inggris dengan koleksi 86 poin unggul dua angka dari Liverpool. Sejak kegagalan itu, performa Liverpool menurun pada musim 2014-2015. Hal itu disebabkan Liverpool kehilangan pemain kuncinya, Suarez, yang pindah ke Barcelona pada bursa transfer musim panas 2015.

Luis Suarez

(Luis Suarez dan Gerrard, andalan Liverpool di Liga Inggris 2013-2014)

Penurunan performa Liverpool berlanjut hingga awal musim 2015-2016. Hal itu dikarenakan The Reds kembali kehilangan pemain-pemain pentingnya, yaitu Gerrard dan Sterling.

Rodgers tidak mampu mengangkat performa Liverpool sehingga dipecat pada 4 Oktober 2015. Setelah memecat Rodgers, Liverpool bergerak cepat dengan merekrut mantan juru taktik Borussia Dortmund, Jurgen Klopp, pada 8 Oktober 2015.

Klopp datang dengan prestasi cukup mentereng di Dortmund. Pelatih asal Jerman itu mengantarkan Dortmund meraih lima trofi domestik Jerman. Kedatangan Klopp menjadi awal kebangkitan Liverpool di Liga Inggris.

Kebangkitan Liverpool di Liga Inggris

Jurgen Klopp

(Jurgen Klopp ubah peruntungan Liverpool)

Klopp datang ke Liverpool pada Oktober 2015, atau ketika Liga Inggris 2015-2016 baru berlangsung seperempat jalan. Karena itu, dia harus berjuang dengan skuad warisan Rodgers. Pemain warisan Rodgers yang menjadi andalan Klopp, adalah Coutinho, Jordan Henderson, dan Roberto Firmino.

Klopp membuat Liverpool bermain dengan sepakbola heavy metal alanya sehingga membuat publik Inggris terpukau. Akan tetapi, Klopp tidak mampu membawa Liverpool berbicara banyak pada musim tersebut.

The Reds hanya mampu finis di posisi kedelapan dengan koleksi 60 poin. Sementara itu, Leicester City keluar sebagai juara Liga Inggris setelah mengumpulkan 81 poin.

Liverpool berpeluang meraih trofi Piala Liga Inggris dan Liga Eropa musim itu, tetapi gagal. The Reds kalah dari Man City dalam babak adu penalti di final Piala Liga Inggris dan takluk 1-3 dari Sevilla di final Liga Eropa.

Setelah kegagalan itu, Klopp mulai membangun Liverpool versinya pada musim panas 2016. Salah satu pemain penting yang direkrut Klopp adalah Sadio Mane dari Southampton. Mane, Coutinho, Henderson, dan Firmino menjadi inti permainan Liverpool.

The Reds kembali menunjukkan sepakbola heavy metal di Liga Inggris 2016-2017. Permainan Liverpool dipuji banyak pengamat sepakbola Inggris, tetapi ada kekurangan dalam gaya main The Reds.

Pertahanan Liverpool tidak sehebat serangan mereka. Kekurangan itu membuat Liverpool cuma mampu finis di posisi keempat dengan koleksi 76 poin.

Klopp berusaha memperkukuh pertahanan Liverpool sebelum musim 2017-2018 dimulai. Klopp berniat merekrut kapten Southampton, Virgil van Dijk, pada musim panas 2017, tetapi gagal. Meski begitu, Liverpool mendapatkan tanda tangan Mohamed Salah dari AS Roma.

Salah adalah pembelian terpenting Liverpool pada musim panas 2017. Kedatangan Salah membuat Klopp memiliki trio mematikan di lini depan Liverpool yang diisi Firmino, Mane, dan Salah. Trio itu terkenal dengan sebutan Firmansah (Firmino, Mane, dan Salah).

Namun, pertahanan Liverpool masih rapuh sehingga kerap kehilangan poin meski mencetak banyak gol. Klopp pun kembali meminta Liverpool untuk membeli Van Dijk pada musim dingin 2018.

Permintaan Klopp pun diwujudkan sehingga pertahanan Liverpool membaik karena kedatangan pemain asal Belanda itu. Sayangnya, Liverpool hanya finis keempat dengan koleksi 74 poin pada musim tersebut.

The Reds berniat membalas kegagalan di Liga Inggris dengan menjuarai Liga Champions. Akan tetapi, Liverpool kembali gagal karena kalah 1-3 dari Real Madrid di partai puncak. Alhasil, tiga setengah tahun era Klopp di Liverpool berakhir tanpa trofi.

Kegagalan ternyata tidak membuat performa Liverpool menurun pada musim berikutnya. The Reds menjadi lebih kuat di Liga Inggris 2018-2019 setelah kedatangan Alisson Becker dari Roma. Keberadaan Alisson di bawah mistar gawang Liverpool membuat pertahanan mereka menjadi sangat kukuh.

Liverpool pun bersaing ketat dengan Manchester City dalam perebutan gelar juara Liga Inggris, seperti era Rodgers lima musim silam. Sayangnya, Liverpool pun mengukir hasil serupa era Rodgers pada musim tersebut. The Reds gagal menjuarai Liga Inggris karena berselisih satu poin dari Man City (98 poin) pada pekan terakhir.

Meski begitu, Liverpool mendapatkan trofi Liga Champions sebagai pelipur lara. Trofi Liga Champions membuat Liverpool memiliki mental juara sehingga lebih siap untuk berkompetisi pada musim 2019-2020.

Kronologi Liverpool Juara Liga Inggris 2019-2020

Liverpool

Liverpool mengawali Liga Inggris 2019-2020 dengan mengukir delapan kemenangan beruntun. Rentetan apik Liverpool terhenti saat meraih hasil imbang 1-1 di kandang Manchester United, Old Trafford.

Setelah itu, Jordan Henderson dan kawan-kawan bangkit dengan mengukir 18 kemenangan beruntun sehingga mereka pun kukuh di puncak klasemen sementara dengan koleksi 79 poin.

Liverpool sayangnya gagal mempertahankan rekor tidak terkalahkan mereka karena kalah 0-3 dari di kandang Watford, Vicarage Road. Meski begitu, Liverpool mampu bangkit dengan mengalahkan Bournemouth 2-1 sehingga cuma butuh dua kemenangan lagi untuk mengklaim gelar juara.

Namun, perjuangan Liverpool terhenti sementara waktu karena pandemi virus corona (Covid-19). Saat kompetisi ditanngguhkan, banyak kabar beredar soal kelanjutan Liga Inggris.

Kabar terburuk adalah Liga Inggris dibatalkan sehingga Liverpool tidak akan menjadi juara. Akan tetapi, hal itu tidak terjadi dan Liga Inggris kembali dilanjutkan pada akhir Juni silam.

Ketika kompetisi berlangsung, performa Liverpool sedikit menurun sehingga hanya meraih empat poin dari dua pertandingan. Alhasil, The Reds butuh dua poin lagi untuk resmi menjadi juara.

Liverpool pun harus menunggu hasil pertandingan Man City di kandang Chelsea, Stamford Bridge. Jika Man City kalah, Liverpool meraih trofi Liga Inggris ke-19 mereka.

Skenario itu pun terjadi. The Citizens –julukan Man City– kalah 1-2 oleh Chelsea sehingga Liverpool pun resmi menjuarai Liga Inggris musim lalu. Liverpool meraih trofi Liga Inggris pertama mereka setelah kompetisi berubah format pada musim 1992-1993.

Setelah menjadi juara, performa Liverpool sedikit menurun dalam tujuh pertandingan terakhir Liga Inggris. Liverpool mencatatkan empat kemenangan, satu hasil imbang, dan dua kekalahan.

Liverpool pun gagal memecahkan rekor poin Man City dalam satu musim Liga Inggris. The Reds mengoleksi 98 poin unggul 18 angka dari Man City di posisi kedua. Selain menjuarai Liga Inggris, Liverpool juga meraih trofi Piala Super Eropa dan Piala Dunia Klub pada musim lalu.

Sosok Kunci Kebangkitan Liverpool di Liga Inggris

Liverpool

Liverpool meraih empat trofi bergengsi dalam dua musim terakhir ini. Tangan dingin Klopp dalam meramu strategi adalah kunci kebangkitan Liverpool. Sejak kedatangan Klopp, Liverpool mulai berbenah sehingga bisa sekuat sekarang.

Selain Klopp, para pemain juga memiliki peran penting dalam kesuksesan Liverpool. Firmino, Salah, Mane, Henderson, Van Dijk, Trent Alexander-Arnold, Andy Robertson, dan Alisson adalah beberapa pemain Liverpool yang paling menonjol dalam dua musim terakhir ini.

Firmino, Salah, dan Mane menjadi andalan di lini depan. Henderson sebagai kapten menjadi pemimpin sekaligus jenderal di lini tengah Liverpool. Sementara itu, Van Dijk, Trent, Robertson dan Alisson merupakan sosok-sosok yang membuat pertahanan Liverpool sangat kukuh. Trent (bek kanan) dan Robertson (bek kiri) tidak hanya tangguh saat bertahan, tetapi juga aktif membuat assist.

Namun, Klopp menyebut keberhasilan The Reds bukan hasil dari kerja keras segelintir orang. Juru taktik berumur 53 tahun itu menyatakan dirinya dibantu banyak pihak untuk membangun Liverpool hingga sehebat sekarang. Menurut Klopp, Liverpool sukses karena setiap orang di klub memberikan yang terbaik dalam bidangnya masing-masing.

“Belum lama ini Klopp tidak bisa memenangkan final dan Liga Inggris dalam hidup ini. Sekarang, semuanya dibahas dan dipersepsikan berbeda,” kata Klopp, menyadur dari Sportskeeda.

“Tentu saja, Anda lebih suka menjadi populer daripada tidak populer. Lebih baik langsing daripada gemuk. Menang juga lebih bagus daripada kalah. Saya sekarang adalah pelatih yang lebih baik daripada sepuluh tahun lalu. Keseluruhan paket Klopp lebih koheren, lebih kompleks,” ucap Klopp.

“Dalam pekerjaan saya di Inggris, penting untuk menemukan yang terbaik dan paling termotivasi di semua bidang dan merekrut mereka. Itu adalah seni dan tantangan terbesar,” ujar mantan juru taktik Borussia Dortmund itu.

“Pemain, pelatih, fisioterapis, pemijat, dokter, analis video, penasihat nutrisi, komunikasi, di bidang apa pun. Kami ditempatkan secara sensasional di Liverpool. Saya mempercayai karyawan saya 100 persen. Liverpool bukan pertunjukan satu orang,” tuturnya.

Liverpool memang bukan pertunjukkan satu orang. Setiap orang di klub berperan besar untuk mengakhiri 30 tahun masa suram Liverpool tanpa trofi Liga Inggris.

Pekerjaan rumah bagi Liverpool sekarang adalah mempertahankan gelar juara Liga Inggris pada musim 2020-2021. Meski begitu, perjuangan Liverpool pada musim ini lebih berat karena tidak memiliki waktu pramusim yang cukup.

Tantangan bagi Liverpool bertambah karena mereka diterpa badai cedera pada awal musim ini. Sebanyak sembilan pemain Liverpool masih berada di ruang perawatan sekarang. Mereka adalah Alisson, Van Dijk, Joe Gomez, James Milner, Trent, Alex Oxlade-Chamberlain, Thiago Alcantara, Xherdan Shaqiri, dan Naby Keita.

Meski tidak diperkuat beberapa pemain kuncinya, Liverpool mampu berada di puncak klasemen sementara. The Reds menempati posisi puncak dengan koleksi 31 poin, unggul empat angka dari Leicester City di tempat kedua.

Kondisi Liverpool musim ini tidak terlalu bagus. The Reds harus berjuang di tengah kekurangan agar mampu mempertahankan gelarnya sehingga bisa menyamai jumlah trofi Liga Inggris Man United (20 trofi).

AC Milan vs Lazio, Krisis Pemain Bisa Bikin Rossoneri Telan Kekalahan Perdana

MILAN – Laga akbar bakal tersaji dalam giornata ke-14 Liga Italia 2020-2021 kala AC Milan menjamu Lazio. Pada pertandingan yang akan dihelat Kamis 24 Desember 2020 dini hari WIB tersebut, Milan bakal tampil dengan kondisi tidak sempurna.

Saat ini pasalnya banyak pemain kunci Milan yang mengalami cedera. Nama-nama seperti Zlatan Ibrahimovic, Simon Kjaer, Ismael Bennacer, hingga Matteo Gabbia dipastikan bakal absen dari membela Rossoneri di laga melawan Lazio.

Tidak hanya itu, Franck Kessie yang menjadi inti dari kukuhnya lini tengah Milan juga tidak bisa bermain melawan Lazio. Sebab, Kessie menerima kartu kuning di pertandingan sebelumnya, melawan Sassuolo, sehingga gelandang berpaspor Pantai Gading itu harus menjalani hukuman akumulasi.

Ismael Bennacer dan Franck Kessie

Derita Milan pun semakin bertambah karena Sandro Tonali juga diragukan bakal bisa tampil pada laga nanti. Saat berhadapan dengan dengan Sassuolo, gelandang yang dipinjam dari Brescia itu mengalami masalah otot.

Milan kini akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk melihat keadaan Tonali sebelum memutuskan apakah gelandang 20 tahun tersebut bisa diturunkan. Kondisi yang sama juga terjadi pada Ante Rebic, yang mana kondisinya akan dievaluasi terlebih dahulu karena sempat mengalami cedera saat berlatih.

Jika pada akhirnya nama-nama yang disebutkan di atas harus absen semua, maka Pelatih Milan, Stefano Pioli, memiliki PR besar untuk meracik timnya. Sebab, jika masih menggunakan formasi 4-2-3-1, Milan kekurangan orang untuk mengisi posisi double pivot.

Milan sebenarnya menyiapkan empat pemain untuk posisi tersebut, yakni Franck Kessie, Ismael Bennacer, Sandro Tonali, dan Rade Krunic. Akan tetapi, Kessie dan Bennacer dipastikan bakal absen, sedangkan Tonali masih diragukan tampil. Dengan begitu, maka hanya tersisa Krunic.

Melihat situasi saat ini, kemungkinan Pioli akan menempatkan Hakan Calhanoglu sebagai tandem Krunic untuk double pivot. Sebab, Hakan bisa berperan sebagai deeplying playmaker dengan umpan-umpannya yang ciamik.

Hakan Calhanoglu

Hanya saja, yang menjadi kelemahan, lini tengah Rossoneri bakal kehilangan power dengan tidak adanya Kessie dan Bennacer, yang mana hal itu dapat dieksploitasi oleh Lazio. Ditambah lagi, Milan masih tanpa Simon Kajer di jantung pertahanan.

Dengan kondisi ini, Lazio memiliki peluang cukup besar untuk memberi Milan kekalahan pertama di Liga Italia 2020-2021. Apalagi, Biancocelesti punya modal bagus setelah menumbangkan Napoli dengan skor 2-0 pada giornata ke-13.

Intip Foto-Foto Alexandra Mendez, Model Seksi yang Hampir Jadi Pacar Cristiano Ronaldo

MEDIO 2019, model cantik asal Venezuela, Alexandra Mendez, membuat hehoh saat tampil di salah satu televisi Peru. Kala itu, Alexandra Mendez mengaku hampir berpacaran dengan megabintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo.

Lantas, bagaimana awal mula perkenalan Alexandra Mendez dengan Cristiano Ronaldo? Pada 2016, Cristiano Ronaldo meminta nomor telefon Alexandra Mendez via direct message (DM) Instagram. Tahu mendapat pesan dari pesepakbola sekelas Cristiano Ronaldo, Alexandra Mendez tidak pikir panjang.

Alexandra Mendez

Ia langsung mengirimkan nomor telefonnya kepada Cristiano Ronaldo. Sejak saat itu, keduanya intens berhubung via chat. Dalam pengakuan Alexandra Mendez, dalam sebuah kesempatan Cristiano Ronaldo mengajaknya taruhan.

Cristiano Ronaldo mengatakan jika mencetak gol, ia berjanji akan menggigit bokong Alexandra Mendez. Alexandra Mendez sebenarnya mengiyakan penawaran Cristiano Ronaldo.

Hanya saja, karena hingga kini keduanya tak kunjung bertemu, Alexandra Mendez dan Cristiano Ronaldo gagal menunaikan hasil taruhannya tersebut.

“Itu (taruhan tersebut) kurang lebih terjadi tiga tahun yang lalu. Sayangnya, musim panas 2016 Cristiano Ronaldo bertemu Georgina Rodriguez. Jika tidak, mungkin ia sudah bertemu saya,” kata Alexandra Mendez mengutip dari The Sun.

Sejak 2016, Cristiano Ronaldo menjalin cinta dengan Georgina Rodriguez. Hubungan keduanya yang terjalin empat tahun terakhir ini sudah dikaruniai satu anak perempuan.

Anak tersebut diberi nama Alana Martina yang lahir pada 12 November 2017. Selain Alana Martina, Georgina Rodriguez juga mengurusi tiga anak Cristiano Ronaldo lainnya, yakni Cristiano Ronaldo Jr (buah cinta CR7 dengan perempuan Amerika Serikat) serta si kembar Eva dan Mateo (hasil bayi tabung).

Karena itu, andai saja Alexandra Mendez dan Cristiano Ronaldo bertemu pada musim panas 2016, Georgina Rodriguez belum tentu seglamor sekarang. Terlepas dari itu, kali ini Okezone akan menampilkan foto-foto Alexandra Mendez dari akun Instagram-nya @alexandramendezof.

Alexandra Mendez

Alexandra Mendez

Alexandra Mendez

Alexandra Mendez

Pirlo Sanjung Cristiano Ronaldo dan Alvaro Morata yang Bersinar di Laga Kontra Parma

PARMA – Pelatih Juventus, Andrea Pirlo, memuji penampilan Cristiano Ronaldo dan Alvaro Morata di laga kontra Parma. Berhasil bersinar cerah lewat aksi yang fantastis, Cristiano Ronaldo dan Alvaro Morata disebut Pirlo telah membuat Juventus menjadi tim yang ingin dilihatnya.

Ya, hasil manis memang diraih Juventus kala melakukan lawatan ke markas Parma, Stadion Ennio Tardini, pada Minggu (20/12/2020) dini hari WIB. Laga pekan ke-13 itu diselesaikan Juventus dengan kemenangan besar, yakni 4-0.

Parma vs Juventus

Cristiano Ronaldo dan Alvaro Morata paling memainkan peran dalam kesuksesan tersebut. CR7 -julukan Cristiano Ronaldo- mencetak dua gol. Sementara Alvaro Morata, dia menyumbangkan satu gol dan dua assist.

Mendapati hasil manis ini, Pirlo pun merasa sangat senang. Ia mengatakan bahwa pada laga itu, para pemain Juventus sudah tampil sesuai dengan keinginannya.

“Malam ini adalah Juventus yang ingin saya lihat. Kami perlu memenangkan pertandingan ini, penyerang kami Cristiano Ronaldo dan Alvaro Morata harus kembali ke jalur mencetak gol,” ujar Pirlo, sebagaimana dikutip dari Football Italia, Minggu (20/12/2020).

“Kami harus bekerja sebagai kolektif dan Aaron Ramsey juga memiliki permainan yang sangat bagus. Kami perlahan-lahan mencapai apa yang kami semua inginkan, bukan hanya saya, tetapi juga para pemain,” lanjutnya.

Tentu saja, kinerja apik ini diharapkan Pirlo bisa terus dipertahankan oleh Juventus. Dengan cara ini, mereka bisa bersaing memperebutkan gelar juara di banyak kejuaraan. Di Liga Italia 2020-2021 sendiri, kemenangan atas Parma membuat Juventus bertahan di posisi ketiga pada klasemen sementara.

Parma vs Juventus

“Saya suka khususnya tekanan tinggi ketika lawan menguasai bola, kami bisa memenangkannya kembali dengan cepat dan itu memungkinkan kami untuk mengontrol permainan. Semangat itu masuk ke diri para pemain dan kami meningkatkan permainan demi permainan,” tutur Pirlo.

“Kami sekarang sadar bahwa kami berada di jalur yang benar, bahwa kami akan memiliki sikap ini di setiap pertandingan apakah kami melawan Parma atau Barcelona. Kami harus menekan tinggi, menjadi agresif, dan memenangkan kembali bola sehingga dapat mengontrol pertandingan,” tukasnya.

Mourinho: Jurgen Klopp Tak Pantas Raih Pelatih Terbaik FIFA 2020

LONDON Jose Mourinho menilai pelatih Liverpool, Jurgen Klopp tidak pantas meraih gelar Pelatih Terbaik FIFA 2020. Menurut juru taktik Tottenham Hotspur tersebut, pelatih Bayern Munich, Hansi Flick, lebih pantas mendapatkan penghargaan tersebut dibandingkan Klopp.

Klopp kembali masuk dalam tiga besar kadidat peraih gelar Pelatih Terbaik FIFA 2020. Klopp bersaing dengan pelatih Leeds United, Marcelo Bielsa dan Hans-Dieter Flick.

Foto/FIFA

Klopp akhirnya berhasil memenangkan penghargaan Pelatih Terbaik FIFA 2020 mengalahkan dua kandidat lainnya. Penghargaan diberikan pada Klopp dalam malam penganugerahaan yang dilakukan di markas FIFA, Nyon, Swiss pada Jumat 18 Desember.

Prestasi pelatih asal Jerman tersebut pada musim kompetisi 2019-2020 memang gemilang. Klopp berhasil mempersembahkan gelar juara Liga Inggris untuk Liverpool, setelah penantian selama 30 tahun.

Keberhasilan Klopp meraih penghargaan Pelatih Terbaik FIFA 2020 mengulangi prestasinya tahun lalu. Dia mengalahkan Pep Guardiola dan Mauricio Pochettino.

Namun, pencapaian Klopp mendapat kritik keras dari Mourinho. Dia mengatakan seharusnya Hansi Flick, yang mendapat gelar pelatih terbaik FIFA tahun ini karena menurutnya pencapaian Flick bersama Bayenr Munich lebih apik dariapada Liverpool.

Flick pada musim lalu berhasil membawa Bayern Munich meraih gelar Liga Champions dan Bundesliga (Liga Jerman). Tak hanya itu saja, kompatriot Klopp tersebut juga memenangkan DFB Pokal (Piala Jerman), Piala Super Eropa dan Piala Super Jerman. Totalnya, Bayern Munich telah mengangkat lima trofi pada 2019.

“Saya pikir satu-satunya kesempatan bagi Flick untuk menang adalah bahwa Bayern menemukan dua atau tiga kompetisi baru untuk dimenangkannya!” kata Mourinho menyindir kemenangan Klopp meraih Pelatih Terbaik FIFA 2020 mengutip Mirror, Sabtu (19/12/2020).

Foto/UEFA

“Jadi mungkin jika dia memenangkan tujuh gelar dalam satu musim, mungkin dia memenangkan penghargaan.”

“Flick telah memenangkan Liga Champions, Bundesliga, (DFB) Pokal, , Piala Super Jerman dan Piala Super UEFA. Dia memenangakan lima (trofi) dan semua torfi besar.”

“Kasihan Flick. Saya pikir satu-satunya Bayern harus meraih dua atau tiga trofi lagi agar dia bisa memenangkannya (Pelatih Terbaik FIFA),” tambah pelatih asal Portuga tersebut.