TURIN – Juventus terancam hukuman degradasi setelah Presiden Codacons (Lembaga perlindungan konsumen dan lingkungan Italia), Marco Donzelli, membuat pernyataan perihal pembuatan paspor Italia Luis Suarez. Donzelli menilai Juventus telah membantu Luis Suarez berbuat curang dalam pembuatan paspor Italia.
Sekadar informasi, awal pekan lalu Luis Suarez menjalani tes bahasa Italia di Universitas Perugia, Italia. Suarez menjalani tes sebagai salah satu syarat mendapatkan paspor Italia. Jika mendapat nilai bagus dalam tes, Suarez akan mendapatkan paspor Italia. Dengan begitu, Juventus bisa mengikat kontrak penyerang berpaspor Uruguay tersebut.
(Luis Suarez saat hendak menjalani tes bahasa Italia di Perugia)
Namun, pada akhirnya Suarez batal gabung Juventus. Suarez gagal gabung Juventus karena paspor Italia milik Suarez baru kelar akhir Oktober 2020. Padahal, bursa transfer musim panas 2020 sudah ditutup 5 Oktober.
Meski transfer batal, Marco Donzelli menilai ada indikasi kecurangan yang dilakukan pengacara Juventus, Maria Turco. Dalam pandangan Donzelli, Turco meminta kepada pihak Universitas Perugia untuk menyediakan soal yang mudah kepada Suarez. Tujuannya supaya Suarez mendapatkan nilai bagus dan ujung-ujungnya menerima paspor Italia.
“Andai keterlibatan langsung Juventus terkonfirmasi dalam kecurangan Luis Suarez mendapatkan paspor Italia, maka FIGC harus menghukum Juventus dengan sanksi yang berat,” papar Marco Donzelli, dikutip dari Corriere dello Sport.
“Dengan segala kepentingan, termasuk ekonomis, bahwa Juventus diduga berusaha mengamankan salah satu striker terhebat di Eropa. Untuk alasan ini, sesuai dengan Kode Etik Olahraga Pasal 32, kami meminta Juventus didegradasi,” lanjut pria asal Italia tersebut.
Sebelumnya, Maria Turco sudah memberi klarifikasi. Ia mengatakan sama sekali tidak membantu Suarez untuk berbuat curang.
“Sesuai tugas saya, saya membantu staf dari Luis Suarez untuk menghubungi University of Perugia. Ini adalah kontak untuk menindaklanjuti verifikasi dari hal-hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan kewarganegaraan,” ujar Maria Turco, dikutip dari Football Italia.
(Luis Suarez gabung Atletico Madrid)
“Aktivitas itu dapat ditemukan dalam surat elektronik antara perwakilan pemain dan universitas. Saya bersaksi bahwa perkataan yang disebutkan dalam bukti penyadapan, sangat jauh dari konteks dan tidak lengkap,” lanjut Maria Turco.
Jika Federasi Sepakbola Italia (FIGC) mengusut kasus di atas dan Juventus dinyatakan bersalah, akankah benar Juventus didegradasi? Jika Juventus didegradasi, siapa yang diuntungkan?
Andai Juventus dihukum ke degradasi ke Serie B, Inter Milan jadi yang paling diuntungkan. Secara kualitas, Inter Milan memiliki kemampuan yang tidak berbeda jauh dari Juventus. Jika Juventus terpental ke Serie B, Inter Milan memiliki peluang yang sangat besar mendominasi Liga Italia.
Terbukti, musim lalu Inter Milan yang finis di posisi dua Liga Italia, hanya terpaut satu angka dari Juventus. Dini hari tadi, Inter Milan pun memulai kampanye Liga Italia 2020-2021 dengan hasil maksimal, yakni menang 4-3 atas Fiorentina.
Inter Milan bisa mengulangi dominasi yang pernah mereka lakukan pada 2006-2010. Kala itu di akhir musim 2005-2006, Juventus dinyatakan bersalah setelah terbukti melakukan Calciopoli (pengaturan skor).
Selain dihukum degradasi ke Serie B, gelar juara yang disabet pada 2004-2005 dan 2005-2006 dicopot. Kemudian, FIGC memberikan trofi Liga Italia 2005-2006 kepada Inter, sedangkan gelar 2004-2005 dibiarkan kosong.
Hilangnya Juventus dari Liga Italia membuat Inter Milan menancapkan dominasi di Liga Italia. Saat itu dari 2006-2007 hingga 2009-2010, Nerazzurri –julukan Inter– selalu meraih trofi Liga Italia. Karena itu, menarik menanti langkah yang diambil FIGC menyikapi kasus di atas.