LIVERPOOL – Liverpool meraih trofi Liga Inggris ke-19 pada musim 2019-2020. Liverpool memastikan diri sebagai juara, setelah rivalnya, Manchester City, kalah 1-2 dari Chelsea. Keberhasilan Liverpool mengalahkan Man City di Liga Inggris, sekaligus membayar kegagalan The Reds –julukan Liverpool– pada musim lalu.
Namun, kegagalan musim lalu juga punya andil besar untuk kebehasilan Liverpool pada musim ini. Kapten Liverpool, Jordan Henderson, menyatakan timnya semakin termotivasi agar tidak lagi menjadi yang kedua setelah Man City.
Kegagalan The Reds menjuarai Liga Inggris musim lalu karena selisih satu poin dari Man City, begitu menyakitkan bagi para pemain maupun penggemar. Bagaimana tidak, Liverpool sudah tampil amat bagus hingga bisa mengoleksi 97 poin. Akan tetapi, itu ternyata belum cukup untuk mengakhiri 30 tahun puasa gelar juara Liga Inggris Liverpool.
Liverpool pun belajar memperbaiki kekurangannya, agar bisa menyelesaikan tugas yang tertunda pada musim ini. The Reds tampil apik dan konsisten sepanjang musim ini, sehingga menjadi juara dengan selisih poin yang begitu jauh dari Man City di posisi kedua.
“Saya pikir Anda dapat menggunakannya sebagai motivasi dan energi ekstra untuk terus berjalan dan ingin benar-benar melakukannya, ingin melewati batas dan menyelesaikan pekerjaan. Musim lalu kami bermain dengan sangat baik dan sangat sial, tetapi Man City luar biasa dan mereka berhasil melewati kami pada akhirnya,” ujar Henderson, menyadur dari laman resmi Liverpool Indonesia, Sabtu (27/6/2020).
Liverpool bisa mengukir prestasi lain di Liga Inggris, setelah menjadi juara. Prestasi yang dimaksud adalah pemecahan rekor Man City, sebagai sebagai klub dengan koleksi poin terbanyak dalam satu musim Liga Inggris. Man City mencatatkan rekor tersebut saat menjuarai Liga Inggris 2017-2018 dengan koleksi 100 poin.
Jika Liverpool bisa menyapu bersih tujuh pertandingan tersisa dengan kemenangan, total poin The Reds adalah 107. Pemecahan rekor akan menyempurkan perjalanan Liverpool pada musim ini.