AMSTERDAM – Zlatan Ibrahimovic dikenal sebagai pesepakbola yang memiliki sikap angkuh dan keras. Meski begitu, Ibra nyatanya adalah pemain yang disukai oleh rekan-rekan setimnya, meski terkadang sikapnya tidak mengenakkan.
Steven Pienaar bercerita tentang kehidupan yang dialaminya saat masih menjadi rekan setim Ibra di Ajax Amsterdam. Pienaar sejatinya adalah pemain yang sering sekamar dengan Ibra. Ia pun memiliki pengalaman yang tak terlupakan karena pernah dipaksa Ibra untuk pergi ke ruangan yang terbakar.
Hal itu terjadi pada saat Ajax akan bertanding melawan FC Groningen. Saat para pemain tengah menginap di hotel, sejumlah oknum membakar bus milik Ajax. Kebetulannya, bus tersebut terparkir tepat di bawah kamar Ibra dan Pienaar menginap.
Pada saat itu, Pienaar langsung bergegas meninggalkan kamar hotel sambil membawa tasnya. Melihat temannya menggendong tas, Ibra pun sadar kalau tas miliknya masih tertinggal di kamar. Akan tetapi, karena api mulai meninggi, ia pun enggan kembali ke kamar. Akhirnya, ia memaska Pienaar untuk kembali ke kamar hotel guna mengambil tas miliknya.
“Kami makan malam dan kemudian pergi ke kamar kami. Kami menonton TV dan tidur sampai kemudian dibangunkan oleh dokter klub yang masih mengenakan piyama. Dengan sangat tenang, dia mengatakan kepada kami untuk tidak panik, tetapi ada api dan kami perlu mengambil tas kami dan meninggalkan ruangan,” beber Pienaar, mengutip dari Goal, Jumat (29/5/2020).
“Saat itulah saya ingat bahwa bus itu diparkir tepat di bawah jendela kami. Saya menarik tirai ke belakang, melihat nyala api melompat tinggi dan berpikir bus akan meledak. Saya mengambil tas saya. Zlatan berdiri di sana dan berkata, ‘Jangan pergi begitu saja, Anda juga harus mengambil tas saya!’ lanjut Pienaar.
“Kami menunggu di luar hotel selama 90 menit dalam cuaca dingin dan tidak yakin kapan pertandingan akan dimainkan. Ronald Koeman, pelatih kami, memberi tahu kami bahwa kami harus kembali tidur. Saya tidur dengan satu mata terbuka,” pungkasnya.