Cara Arsenal Kebobolan Membunuh Arteta

LONDON – Arsenal kembali gagal menuai hasil maksimal di Liga Inggris 2019-2020. Saat melakoni partai ke-22, Arsenal gagal mempertahankan keunggulan sehingga bisa diimbangi Crystal Palace 1-1 dalam London Derby di Selhurst Park, Sabtu 11 Januari 2020, malam WIB.

Arsenal yang unggul lebih dulu melalui aksi Pierre-Emerick Aubameyang (12’) harus rela kebobolan pada menit 54. Pertahanan Arsenal panik menghadapi serangan yang dilancarkan Palace sehingga Jordan Ayew bisa leluasa melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti meski ada beberapa pemain The Gunners –julukan Arsenal– di sekitarnya.

Arsenal (Foto: Twitter/@premierleague)

Kiper Arsenal, Bernd Leno sejatinya sudah mengantisipasi tembakan itu tetapi bola menyentuh kaki David Luiz sehingga melambung dan masuk ke dalam gawang. Keadaan semakin sulit saat Aubameyang mendapatkan kartu merah dari wasit usai mencederai Max Meyer pada menit 67. Bermain dengan 10 orang membuat Arsenal hanya bisa membawa pulang hasil imbang ke Emirates Stadium.

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta tidak puas dengan hasil tersebut terutama dengan proses terjadinya gol balasan Palace. Arteta bahkan mengibaratkan gol itu seperti membunuhnya. Arteta menyatakan bahwa Arsenal mesti fokus dalam pertandingan hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga karena jika tidak mereka akan dihukum. Meski begitu, Arteta masih dapat melihat hal-hal positif dari penampilan Arsenal di Selhurst Park.

Crystal Palace vs Arsenal (Foto: Twitter/@premierleague)

“Saya melihat banyak hal yang saya senangi. Kami melihat banyak hal positif, tetapi cara kami kebobolan gol itu membunuh saya. Saya tidak ingin kemasukan gol seperti itu,” kata Arteta, melansir dari BBC, Minggu (12/1/2020).

“Kami harus terus bekerja selama 90-95 menit. Jika Anda mematikan mesin di liga ini, maka Anda akan dihukum, tetapi ada yang positif dan kami harus terus berjalan,” ujarnya.