Cintai Dunia Sepakbola Sejak Kecil, Ini Lika-liku Perjalanan Karier Nedved

MEMBICARAKAN dunia sepakbola, tak lengkap rasanya jika tak turut membahas Pavel Nedvel. Kepiawaiannya dalam mengolah si kulit bundar telah diakui oleh khalayak ramai sehingga sosoknya pun diberi status legenda setelah memutuskan pensiun pada 2009.

Karier Nedved di dunia sepakbola terbilang begitu gemilang. Sebab, pria yang lahir di Kota Cheb, Republik Ceko, ini dapat menyabet berbagai gelar, baik di tataran klub serta individu. Tak heran, sosok Nedved kerap kali dijadikan sebagai panutan para pesepakbola, bahkan pemain-pemain tersohor.

Untuk bisa menorehkan karier yang fantastis, perjalanan yang berliku harus dilalui Nedved. Ia harus hijrah dari satu klub ke klub lainnya sejak masih berusia begitu muda demi mengasah bakat dan menemukan peluang untuk mengepakkan sayap lebih besar lagi. Tetapi, Nedved tak masalah dengan kondisi tersebut karena kecintaannya dengan dunia sepakbola.

Pavel Nedved

(Nedved saat meraih trofi Ballon dOr 2003. Foto: Football Italia)

Pesepakbola yang lahir pada 30 Agustus 1972 itu mulai bergelut di dunia sepakbola sedari masih berusia lima tahun. Kala itu, Nedved muda bergabung dengan salah satu klub sepakbola yang terdapat di kota kelahirannya, yakni Tatran Skalna.

Setelah delapan tahun di sana, Nedved memutuskan untuk hijrah ke klub lainnya, yakni Huda Hvezda Cheb. Karier sang gelandang di klub itu tak berjalan selama sebelumnya. Ia bernaung selama lima tahun dan memutuskan untuk hijrah ke Skoda Plzen saat usianya 14 tahun.

Di sana, Nedved akhirnya mendapat promosi untuk memperkuat tim utama pada 1990. Tetapi, Nedved tak dapat langsung bermain bersama para seniornya karena Plzen memutuskan untuk meminjamkan sang pemain muda ke Dukla Praha. Di sana, ia hanya bermain selama semusim dan sekembalinya ke Plzen, pihak klub memutuskan untuk menjualnya ke Sparta Praha.

Awal karier Nedved di Sparta Praha tak berjalan mulus. Tetapi, lama-kelamaan, ia dapat berkembang pesat sehingga akhirnya dapat membantu klub memenangkan beberapa trofi, termasuk gelar juara di Liga Republik Ceko.

Infografis Pavel Nedved

Atas aksinya yang gemilang, Nedved akhirnya mendapat panggilan untuk memperkuat Tim Nasional (Timnas) senior Republik Ceko pada 1994. Ia turut tampil di Piala Eropa 1996. Di sana, karier Nedved mulai menanjak.

Nedved berhasil menarik decak kagum karena dapat tampil gemilang di gelaran Piala Eropa 1996. Ia kerap kali mencatatkan namanya di papan skor untuk Timnas Republik Ceko, salah satunya terjadi di babak penyisihan grup saat melawan Italia. Ceko bahkan melaju hingga ke babak final. Sayangnya, gelar juara gagal dibawa pulang karena takluk dari Jerman dengan skor tipis 1-2.

Penampilan apik Nedved di ajang tersebut telah menarik minat besar dari klub-klub papan atas Eropa. Mulai dari PSV hingga Lazio tertarik untuk meminangnya. Tetapi, Nedved akhirnya memilih berlabuh ke Lazio dan tampil di liga utama Italia.

Di Lazio, Nedved membuktikan dirinya layak untuk diperhitungkan. Ia mempersembahkan banyak trofi selama lima musim berada di sana. Salah satu trofi paling bergengsi yang didapat bersama Lazio adalah gelar juara Liga Italia pada 1999-2000.

Kepiawaian sang gelandang dalam mengolah si kulit bundar membuat Juventus kepincut dan mulai memberi penawaran. Nedved pun terbuai dengan bujuk rayu Juventus sehingga akhirnya memutuskan untuk menjadi bagian dari si Nyonya Tua –julukan Juventus. Di sana, Nedved semakin bersinar dan merengkuh banyak gelar untuk Juventus, termasuk dua gelar juara Liga Italia.

Pavel Nedved saat bela Juventus

(Nedved bersinar bersama Juventus)

Sosok Nedved begitu disanjung saat berkarier di Juventus. Ia juga tampak begitu menikmati kariernya bersama klub berjuluk Bianconeri itu sehingga akhirnya memutuskan gantung sepatu di sana pada 2009. Nedved pun kini menjadi legenda dari klub raksasa asal Italia tersebut.

Hingga memutuskan untuk pensiun, Nedved telah meraih 15 gelar juara yang diraih bersama Juventus, Lazio, dan Sparta Praha. Di Juventus, ia merengkuh dua gelar juara Liga Italia, satu gelar Piala Super Italia, serta satu gelar Serie B. Kemudian, di Lazio, Nedved mempersembahkan satu gelar Liga Italia, dua gelar Coppa Italia, dua gelar Piala Super Italia, satu gelar Liga Italia, dan satu gelar Piala Super UEFA.

Tak hanya di Italia, ia juga menorehkan prestasi gemilang saat memperkuat klub Republik Ceko. Bersama Sparta, Nedved meraih empat gelar, di mana satu di antaranya diraih di liga utama Republik Ceko. Ayah dari Anna dan Pavel ini juga meraih berbagai prestasi individu, salah satunya Ballon dOr pada 2003.