Solskjaer Banyak Dikritik karena Berstatus sebagai Legenda Man United

LONDON – Manajer Mancheter United, Ole Gunnar Solskjaer, kembali dihantam badai kritik karena penampilan buruk timnya di ajang Liga Champions 2020-2021. Pada matchday terakhir fase grup, Man United takluk dari RB Leipzig, dan itu membuat mereka gagal melaju ke babak 16 besar.

Pada akhirnya, kondisi tersebut membuat kelanjutan karier Solskjaer dipertanyakan. Banyak yang mengkritik juru taktik asal Norwegia itu karena setelah selama dua tahun menangani Man United masih belum bia membuat Setan Merah tampil konsisten.

Hal ini kemudian mendapat tanggapan dari Manajer Chelsea, Frank Lamprad. Sebagai sesama mantan pemain yang kemudian beralih menjadi pelatih di klub yang dulu mereka pernah bela, Lampard cukup bisa memaklumi mengapa Solskjaer sering mendapat kritik.

Ole Gunnar Solskjaer dan Bruno Fernandes

Menurutnya, hal itu terjadi karena status Solskjaer sebagai legenda Man United. Situasi itu membuat orang-orang berpikiran bahwa Solskjaer bisa mendapatkan pekerjaan sebagai manajer hanya karena mengandalkan statusnya tersebut. Bukan karena kapasitasnya sebagai juru taktik.

Maka dari itu, ketika hal-hal berjalan buruk, kritik yang diterima oleh Solskjaer pun menjadi lebih masif. Pasalnya, banyak orang yang masih meragukan kualitas pria berpaspor Norwegia itu dalam menangani tim.

“Kita semua mengalami saat-saat indah, saat-saat buruk, pekerjaan ini membebani dan hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah membuat opini tentang posisi Ole. Saya pikir itu salah,” kata Lampard, dikutip dari Goal, Jumat (11/12/2020).

“Saya kira saya bisa menjawab pertanyaan itu. Ketika Anda dulu pernah bermain untuk klub, saya pikir orang melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda,” lanjut mantan gelandang Chelsea tersebut.

“Saya pikir dalam masa-masa sulit tertentu bisa sangat santai dan sangat mudah hanya untuk merujuk kembali ke fakta bahwa Anda dulunya adalah seorang pemain dan itulah mengapa Anda mendapatkan pekerjaan itu,” helas Lampard.

Frank Lampard

“Itu dapat digunakan untuk menentang Anda dan yang Anda lakukan hanyalah mencoba dan berusaha melawannya. Baik itu saya, Ole, atau siapa pun yang ada di posisi itu. Bukan hanya kami berdua yang mengambil jalan itu, ada manajer lain juga,” pungkasnya.

Man United pada akhirnya hanya bisa finis ketiga di Grup H Liga Champions 2020-2021 dengan koleksi sembilan poin. Kondisi ini membuat Bruno Fernandes dan kolega terdepak ke ajang Liga Eropa.