Kaleidoskop 2020: Penantian 30 Tahun Liverpool Juara Liga Inggris Berakhir

LIVERPOOL kembali ke takhtanya di Liga Inggris dengan menjadi juara pada musim 2019-2020. The Reds –julukan Liverpool– tampil dominan sejak awal musim lalu sehingga mampu keluar sebagai tim terbaik.

Liverpool menjuarai Liga Inggris dengan koleksi 99 poin. Jordan Henderson dan kawan-kawan unggul 18 poin dari Manchester City yang finis kedua. Liverpool pun mengakhiri dahaga mereka yang tidak pernah menjuarai Liga Inggris dalam 30 tahun terakhir.

Liverpool

(Liverpool juara Liga Inggris 2019-2020)

Selain itu, Liverpool pun sukses balas dendam kepada Man City. Liverpool seharusnya bisa menyudahi penantian mereka di Liga Inggris setahun lebih cepat jika tidak gagal pada musim sebelumnya. Liverpool gagal menjadi juara karena berselisih satu poin dari Man City (98 poin) di klasemen akhir.

Meski begitu, hal terpenting adalah penantian Liverpool telah berakhir. Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, pun sangat senang atas keberhasilan timnya menjuarai Liga Inggris. Klopp tahu betapa berartinya trofi Liga Inggris untuk klub dan para penggemar.

“Ini adalah pencapaian yang luar biasa oleh para pemain saya, dan itu adalah sukacita besar bagi saya untuk melatih mereka. Saya mungkin tidak menunggu selama 30 tahun, tetapi saya telah berada di sini selama empat setengah tahun,” ujar Klopp kepada Sky Sports.

Kejayaan dan Keterpurukan Liverpool di Liga Inggris

Infografis Liverpool

Liverpool adalah salah satu klub besar di Inggris. Sejak berdiri pada 3 Juni 1892 silam, The Reds telah mengalami banyak hal. Liverpool pernah berjaya dan terpuruk selama tampil di sepakbola Inggris.

Liverpool berjaya pada era 1960-an, 1970-an, dan 1980-an. Ada empat pelatih yang membangun kejayaan Liverpool pada saat itu, yaitu Bill Shankly (1959-1974), Bob Paisley (1974-1983), dan Sir Kenny Dalglish (1985-1991).

Liverpool meraih 13 trofi Divisi Pertama Inggris bersama ketiga pelatih itu. Total The Reds mengoleksi 18 gelar juara sehingga meraka pun disebut sebagai rajanya kompetisi tertinggi Inggris.

Liverpool terakhir kali menjadi juara Divisi Pertama Inggris pada musim 1989-1990 saat dilatih Dalglish. Liverpool menyegel gelar dengan koleksi 79 poin setelah mencatatkan 23 kemenangan, 10 hasil imbang dan 5 kekalahan dalam 38 pertandingan. The Reds unggul sembilan poin dari Aston Villa di posisi kedua.

Kenny Dalglish

(Legenda Liverpool, Kenny Dalglish)

Namun, Liverpool gagal mempertahankan gelar meski memulai musim dengan baik. Dalglish, yang masih menjadi pelatih, bahkan mengundurkan diri karena penurunan performa Liverpool.

The Reds akhirnya harus puas finis kedua dengan koleksi 76 poin. Liverpool tertinggal sembilan poin dari Arsenal yang meraih gelar juara ke-10 mereka di kompetisi tertinggi Inggris.

Setelah kegagalan itu, Liverpool memulai masa kelamnya. Ketika Divisi Pertama Inggris berubah nama menjadi Liga Inggris pada musim 1992-1993, ada harapan untuk Liverpool kembali berjaya setelah gagal dalam dua musim terakhir, tetapi itu tidak terjadi.

The Reds mulai kesulitan untuk bersaing dalam perburuan gelar juara Liga Inggris. Saat Liverpool terpuruk, Manchester United dan Arsenal mencuat ke permukaan dengan performa impresif.

Sejak terakhir kali menjadi juara Divisi Pertama Inggris, kesempatan Liverpool untuk merebut takhta mereka kembali hadir pada musim 2001-2002. Liverpool, yang saat itu dilatih Gerard Houllier, bersaing ketat dengan Arsenal.

Michael Owen

(Michael Owen hampir bawa Liverpool juara Liga Inggris 2001-2002)

Liverpool memiliki skuad yang cukup berkualitas dengan dua pemain muda berbakat, Michael Owen dan Steven Gerrard. Akan tetapi, Liverpool hanya finis kedua karena berselisih tujuh poin dari Arsenal (87 poin) yang keluar sebagai juara.

Selang tujuh musim setelah kegagalan itu, Liverpool kembali bersaing untuk memperebutkan trofi Liga Inggris. Liverpool-nya Rafael Benitez bersaing ketat dengan rival abadi mereka, Man United, pada musim 2008-2009.

Saat itu, The Reds diperkuat nama-nama besar, seperti Gerrard, Fernando Torres, Xabi Alonso, dan Javier Mascherano. Kombinasi Gerrard dan Torres menjadi andalan Liverpool untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan.

Liverpool bahkan mmapu menekuk Man United dalam partai kandang dan tandang. Liverpool menang tipis 2-1 di Anfield Stadium, lalu menang besar 4-1 di kandang Man United, Old Trafford. Hal itu memperbesar peluang Liverpool untuk menjadi juara.

Namun, itu belum cukup untuk mengantarkan Liverpool kembali ke takhta mereka. Liverpool finis kedua di belakang juara Liga Inggris musim itu, Man United. Liverpool hanya mampu mengoleksi 86 poin tertinggal empat angka dari The Red Devils –julukan Man United.

Setelah kegagalan tersebut, Liverpool kembali menjadi penonton di Liga Inggris selama empat musim. The Reds bangkit di kancah persepakbolaan Inggris pada musim 2013-2014. Brendan Rodgers, yang tengah menjalani musim keduanya bersama Liverpool, mampu membuat The Reds bermain atraktif dan agresif.

Liverpool-nya Rodgers mengandalkan Gerrard, Luis Suarez, Daniel Sturridge, Raheem Sterling, dan Philippe Coutinho. Liverpool sangat tajam pada musim itu karena duet Suarez dan Sturridge. Selain mereka, kemampuan Sterling serta kreativitas Coutinho membuat lini depan Liverpool semakin menakutkan.

Pesaing Liverpool saat itu adalah tim dari Kota Manchester, Man City. Liverpool dan Man City bersaing hingga pekan terakhir, tetapi The Reds harus puas duduk di tempat kedua.

Liverpool gagal menjadi juara karena terpeleset pada momen krusial, yaitu saat kalah 0-2 dari Chelsea di Anfield pada pekan ke-36. Gol pertama Chelsea, yang dibuat Demba Ba, adalah buah dari kesalahan Gerrard yang terpeleset saat mengontrol bola. Lalu, gol Willian Borges memastikan kekalahan Liverpool.

Man City menjadi juara Liga Inggris dengan koleksi 86 poin unggul dua angka dari Liverpool. Sejak kegagalan itu, performa Liverpool menurun pada musim 2014-2015. Hal itu disebabkan Liverpool kehilangan pemain kuncinya, Suarez, yang pindah ke Barcelona pada bursa transfer musim panas 2015.

Luis Suarez

(Luis Suarez dan Gerrard, andalan Liverpool di Liga Inggris 2013-2014)

Penurunan performa Liverpool berlanjut hingga awal musim 2015-2016. Hal itu dikarenakan The Reds kembali kehilangan pemain-pemain pentingnya, yaitu Gerrard dan Sterling.

Rodgers tidak mampu mengangkat performa Liverpool sehingga dipecat pada 4 Oktober 2015. Setelah memecat Rodgers, Liverpool bergerak cepat dengan merekrut mantan juru taktik Borussia Dortmund, Jurgen Klopp, pada 8 Oktober 2015.

Klopp datang dengan prestasi cukup mentereng di Dortmund. Pelatih asal Jerman itu mengantarkan Dortmund meraih lima trofi domestik Jerman. Kedatangan Klopp menjadi awal kebangkitan Liverpool di Liga Inggris.

Kebangkitan Liverpool di Liga Inggris

Jurgen Klopp

(Jurgen Klopp ubah peruntungan Liverpool)

Klopp datang ke Liverpool pada Oktober 2015, atau ketika Liga Inggris 2015-2016 baru berlangsung seperempat jalan. Karena itu, dia harus berjuang dengan skuad warisan Rodgers. Pemain warisan Rodgers yang menjadi andalan Klopp, adalah Coutinho, Jordan Henderson, dan Roberto Firmino.

Klopp membuat Liverpool bermain dengan sepakbola heavy metal alanya sehingga membuat publik Inggris terpukau. Akan tetapi, Klopp tidak mampu membawa Liverpool berbicara banyak pada musim tersebut.

The Reds hanya mampu finis di posisi kedelapan dengan koleksi 60 poin. Sementara itu, Leicester City keluar sebagai juara Liga Inggris setelah mengumpulkan 81 poin.

Liverpool berpeluang meraih trofi Piala Liga Inggris dan Liga Eropa musim itu, tetapi gagal. The Reds kalah dari Man City dalam babak adu penalti di final Piala Liga Inggris dan takluk 1-3 dari Sevilla di final Liga Eropa.

Setelah kegagalan itu, Klopp mulai membangun Liverpool versinya pada musim panas 2016. Salah satu pemain penting yang direkrut Klopp adalah Sadio Mane dari Southampton. Mane, Coutinho, Henderson, dan Firmino menjadi inti permainan Liverpool.

The Reds kembali menunjukkan sepakbola heavy metal di Liga Inggris 2016-2017. Permainan Liverpool dipuji banyak pengamat sepakbola Inggris, tetapi ada kekurangan dalam gaya main The Reds.

Pertahanan Liverpool tidak sehebat serangan mereka. Kekurangan itu membuat Liverpool cuma mampu finis di posisi keempat dengan koleksi 76 poin.

Klopp berusaha memperkukuh pertahanan Liverpool sebelum musim 2017-2018 dimulai. Klopp berniat merekrut kapten Southampton, Virgil van Dijk, pada musim panas 2017, tetapi gagal. Meski begitu, Liverpool mendapatkan tanda tangan Mohamed Salah dari AS Roma.

Salah adalah pembelian terpenting Liverpool pada musim panas 2017. Kedatangan Salah membuat Klopp memiliki trio mematikan di lini depan Liverpool yang diisi Firmino, Mane, dan Salah. Trio itu terkenal dengan sebutan Firmansah (Firmino, Mane, dan Salah).

Namun, pertahanan Liverpool masih rapuh sehingga kerap kehilangan poin meski mencetak banyak gol. Klopp pun kembali meminta Liverpool untuk membeli Van Dijk pada musim dingin 2018.

Permintaan Klopp pun diwujudkan sehingga pertahanan Liverpool membaik karena kedatangan pemain asal Belanda itu. Sayangnya, Liverpool hanya finis keempat dengan koleksi 74 poin pada musim tersebut.

The Reds berniat membalas kegagalan di Liga Inggris dengan menjuarai Liga Champions. Akan tetapi, Liverpool kembali gagal karena kalah 1-3 dari Real Madrid di partai puncak. Alhasil, tiga setengah tahun era Klopp di Liverpool berakhir tanpa trofi.

Kegagalan ternyata tidak membuat performa Liverpool menurun pada musim berikutnya. The Reds menjadi lebih kuat di Liga Inggris 2018-2019 setelah kedatangan Alisson Becker dari Roma. Keberadaan Alisson di bawah mistar gawang Liverpool membuat pertahanan mereka menjadi sangat kukuh.

Liverpool pun bersaing ketat dengan Manchester City dalam perebutan gelar juara Liga Inggris, seperti era Rodgers lima musim silam. Sayangnya, Liverpool pun mengukir hasil serupa era Rodgers pada musim tersebut. The Reds gagal menjuarai Liga Inggris karena berselisih satu poin dari Man City (98 poin) pada pekan terakhir.

Meski begitu, Liverpool mendapatkan trofi Liga Champions sebagai pelipur lara. Trofi Liga Champions membuat Liverpool memiliki mental juara sehingga lebih siap untuk berkompetisi pada musim 2019-2020.

Kronologi Liverpool Juara Liga Inggris 2019-2020

Liverpool

Liverpool mengawali Liga Inggris 2019-2020 dengan mengukir delapan kemenangan beruntun. Rentetan apik Liverpool terhenti saat meraih hasil imbang 1-1 di kandang Manchester United, Old Trafford.

Setelah itu, Jordan Henderson dan kawan-kawan bangkit dengan mengukir 18 kemenangan beruntun sehingga mereka pun kukuh di puncak klasemen sementara dengan koleksi 79 poin.

Liverpool sayangnya gagal mempertahankan rekor tidak terkalahkan mereka karena kalah 0-3 dari di kandang Watford, Vicarage Road. Meski begitu, Liverpool mampu bangkit dengan mengalahkan Bournemouth 2-1 sehingga cuma butuh dua kemenangan lagi untuk mengklaim gelar juara.

Namun, perjuangan Liverpool terhenti sementara waktu karena pandemi virus corona (Covid-19). Saat kompetisi ditanngguhkan, banyak kabar beredar soal kelanjutan Liga Inggris.

Kabar terburuk adalah Liga Inggris dibatalkan sehingga Liverpool tidak akan menjadi juara. Akan tetapi, hal itu tidak terjadi dan Liga Inggris kembali dilanjutkan pada akhir Juni silam.

Ketika kompetisi berlangsung, performa Liverpool sedikit menurun sehingga hanya meraih empat poin dari dua pertandingan. Alhasil, The Reds butuh dua poin lagi untuk resmi menjadi juara.

Liverpool pun harus menunggu hasil pertandingan Man City di kandang Chelsea, Stamford Bridge. Jika Man City kalah, Liverpool meraih trofi Liga Inggris ke-19 mereka.

Skenario itu pun terjadi. The Citizens –julukan Man City– kalah 1-2 oleh Chelsea sehingga Liverpool pun resmi menjuarai Liga Inggris musim lalu. Liverpool meraih trofi Liga Inggris pertama mereka setelah kompetisi berubah format pada musim 1992-1993.

Setelah menjadi juara, performa Liverpool sedikit menurun dalam tujuh pertandingan terakhir Liga Inggris. Liverpool mencatatkan empat kemenangan, satu hasil imbang, dan dua kekalahan.

Liverpool pun gagal memecahkan rekor poin Man City dalam satu musim Liga Inggris. The Reds mengoleksi 98 poin unggul 18 angka dari Man City di posisi kedua. Selain menjuarai Liga Inggris, Liverpool juga meraih trofi Piala Super Eropa dan Piala Dunia Klub pada musim lalu.

Sosok Kunci Kebangkitan Liverpool di Liga Inggris

Liverpool

Liverpool meraih empat trofi bergengsi dalam dua musim terakhir ini. Tangan dingin Klopp dalam meramu strategi adalah kunci kebangkitan Liverpool. Sejak kedatangan Klopp, Liverpool mulai berbenah sehingga bisa sekuat sekarang.

Selain Klopp, para pemain juga memiliki peran penting dalam kesuksesan Liverpool. Firmino, Salah, Mane, Henderson, Van Dijk, Trent Alexander-Arnold, Andy Robertson, dan Alisson adalah beberapa pemain Liverpool yang paling menonjol dalam dua musim terakhir ini.

Firmino, Salah, dan Mane menjadi andalan di lini depan. Henderson sebagai kapten menjadi pemimpin sekaligus jenderal di lini tengah Liverpool. Sementara itu, Van Dijk, Trent, Robertson dan Alisson merupakan sosok-sosok yang membuat pertahanan Liverpool sangat kukuh. Trent (bek kanan) dan Robertson (bek kiri) tidak hanya tangguh saat bertahan, tetapi juga aktif membuat assist.

Namun, Klopp menyebut keberhasilan The Reds bukan hasil dari kerja keras segelintir orang. Juru taktik berumur 53 tahun itu menyatakan dirinya dibantu banyak pihak untuk membangun Liverpool hingga sehebat sekarang. Menurut Klopp, Liverpool sukses karena setiap orang di klub memberikan yang terbaik dalam bidangnya masing-masing.

“Belum lama ini Klopp tidak bisa memenangkan final dan Liga Inggris dalam hidup ini. Sekarang, semuanya dibahas dan dipersepsikan berbeda,” kata Klopp, menyadur dari Sportskeeda.

“Tentu saja, Anda lebih suka menjadi populer daripada tidak populer. Lebih baik langsing daripada gemuk. Menang juga lebih bagus daripada kalah. Saya sekarang adalah pelatih yang lebih baik daripada sepuluh tahun lalu. Keseluruhan paket Klopp lebih koheren, lebih kompleks,” ucap Klopp.

“Dalam pekerjaan saya di Inggris, penting untuk menemukan yang terbaik dan paling termotivasi di semua bidang dan merekrut mereka. Itu adalah seni dan tantangan terbesar,” ujar mantan juru taktik Borussia Dortmund itu.

“Pemain, pelatih, fisioterapis, pemijat, dokter, analis video, penasihat nutrisi, komunikasi, di bidang apa pun. Kami ditempatkan secara sensasional di Liverpool. Saya mempercayai karyawan saya 100 persen. Liverpool bukan pertunjukan satu orang,” tuturnya.

Liverpool memang bukan pertunjukkan satu orang. Setiap orang di klub berperan besar untuk mengakhiri 30 tahun masa suram Liverpool tanpa trofi Liga Inggris.

Pekerjaan rumah bagi Liverpool sekarang adalah mempertahankan gelar juara Liga Inggris pada musim 2020-2021. Meski begitu, perjuangan Liverpool pada musim ini lebih berat karena tidak memiliki waktu pramusim yang cukup.

Tantangan bagi Liverpool bertambah karena mereka diterpa badai cedera pada awal musim ini. Sebanyak sembilan pemain Liverpool masih berada di ruang perawatan sekarang. Mereka adalah Alisson, Van Dijk, Joe Gomez, James Milner, Trent, Alex Oxlade-Chamberlain, Thiago Alcantara, Xherdan Shaqiri, dan Naby Keita.

Meski tidak diperkuat beberapa pemain kuncinya, Liverpool mampu berada di puncak klasemen sementara. The Reds menempati posisi puncak dengan koleksi 31 poin, unggul empat angka dari Leicester City di tempat kedua.

Kondisi Liverpool musim ini tidak terlalu bagus. The Reds harus berjuang di tengah kekurangan agar mampu mempertahankan gelarnya sehingga bisa menyamai jumlah trofi Liga Inggris Man United (20 trofi).