Seperti diketahui, Antonio Conte direkrut Inter Milan pada awal musim 2019-2020. Kehadiran pria berusia 50 tahun itu langsung membuat La Beneamata masuk dalam daftar kandidat scudetto. Sebab, ia tercatat mampu membawa dua klub terakhirnya menjadi kampiun liga.
Antonio Conte adalah sosok penting yang menancapkan dominasi Juventus di Liga Italia. Ia membawa Si Nyonya Tua juara Liga Italia pada 2011-2012 hingga 2013-2014. Terbukti, Juventus kini mendominasi Serie A dengan raihan sembilan scudetto secara beruntun selepas era Antonio Conte.
Sentuhan emasnya kembali menuai hasil ketika menyeberang ke Liga Inggris. Chelsea mampu dibawanya meraih Liga Inggris 2016-2017. Padahal, itu merupakan kesempatan pertamanya merasakan persaingan ketat di Liga Inggris.
Rekam jejak itulah yang pada akhirnya membebani Antonio Conte ketika mengiyakan tawaran Inter Milan. Sayangnya, hingga pekan 37 Liga Italia, klub yang bermukim di Stadion Giuseppe Meazza itu kemungkinan besar hanya akan mengakhiri kompetisi di peringkat kedua.
“Saya menyadari kehadiran di klub ini menciptakan harapan yang sangat tinggi. Ekspektasi tersebut dapat mempengaruhi sudut pandang dalam melihat hasil yang dicapai. Orang-orang mungkin berpikir ketika saya tiba, apa yang saya sentuh menjadi emas. Itu terjadi di masa lalu, tetapi bukan berarti akan selalu terjadi,” terang Antonio Conte, sebagaimana dikutip dari Football Italia, Rabu (29/7/2020).