De Boer berpikir seperti itu karena Barcelona dan Manchester City memiliki karakteristik permainan yang tidak jauh berbeda dengan klub lama De Ligt, Ajax Amsterdam. Meski begitu, De Boer tetap menghormati keputusan De Ligt yang menantang dirinya sendiri dengan menjadi bagian dari Juventus pada musim 2019-2020.
Namun, apa yang dikhawatirkan De Boer jadi kenyataan karena adaptasi De Ligt di Juventus tidak berjalan lancar. Performa De Ligt belum konsisten di jantung pertahanan Bianconeri –julukan Juventus. Alhasil, pemain berusia 20 tahun itu pun menerima cukup banyak kritik pada musim debutnya.
De Boer menilai De Ligt memikirkan terlalu banyak hal, agar tidak membuat kesalahan dalam pertandingan. Akan tetapi, itu justru berdampak buruk bagi De Ligt. Sebab, pemain berpaspor Belanda itu jadi kurang percaya pada bakatnya sendiri. De Ligt hanya harus percaya pada bakatnya sendiri, untuk bisa bermain lebih konsisten bersama Juventus.