Cahaya dari Timur: Beta Maluku, Persembahan Glenn Fredly untuk Sepakbola Indonesia

JAKARTA – Penyanyi kenamaan, Glenn Fredly baru saja berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa pada Rabu 8 April 2020. Meninggalnya Glenn yang begitu mendadak membuat banyak orang terkejut, tetapi sekarang yang bisa dilakukan adalah mengenang kebaikan dan kontribusi beliau semasa hidup untuk Indonesia.

Berbicara soal kontribusi untuk Indonesia, meski seorang musisi tetapi Glenn juga punya sumbangan untuk dunia sepakbola Tanah Air. Glenn pernah memproduseri sebuah film bertemakan sepakbola dengan judul Cahaya dari Timur: Beta Maluku.

Glenn Fredly

Film yang rilis pada 6 Juni 2014 itu mengangkat kisah nyata Sani Tawainella untuk menyelamatkan anak-anak di Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Ambon. Sani yang merupakan jebolan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-15 menggunakan sepakbola untuk menjauhkan anak-anak di desanya dari konflik antaragama yang terjadi di Ambon pada 1999.

Beberapa anak didikan Sani pada waktu itu kini telah menjadi pesepakbola profesional di Indonesia. Alfin Tuasalamony, Hendra Adi Bayauw dan Rizky Pellu adalah beberapa mantan anak didik Sani yang mampu menjadi pesepakbola profesional.

Sementara itu, melalui Cahaya dari Timur: Beta Maluku, Glenn mau semua orang tahu perdamaian dapat terjadi karena banyak hal dan salah satunya adalah sepakbola. Film yang juga disutradarai Angga Dwimas Sasongko itu pun menyabet Piala Citra atas Film Bioskop Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2014. Cahaya dari Timur: Beta Maluku mengalahkan Soekarno, 3 Nafas Likas, Sebelum Pagi Terulang Kembali, dan Sokola Rimba.

Bahkan untuk menyamut Hari Toleransi yang jatuh pada 16 November 2015 silam, Cahaya dari Timur: Beta Maluku tayang serentak pada 60 layar di Indonesia. Film tersebut memiliki nilai-nilai luar biasa yang bisa diajarkan kepada masyarakat Indonesia soal perdamaian.

Sekarang, salah satu orang yang berperan besar atas kesuksesan Cahaya dari Timur: Beta Maluku telah pergi untuk selamanya. Para penggemar, dunia musik Tanah Air dan khususnya Indonesia telah kehilangan salah satu putra terbaiknya pada kemarin sore.